Pandawa Agri Indonesia Gandeng Rabo Foundation Ciptakan 97 Ha Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Nagekeo, NTT

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 25 Juni 2022 - 13:12 WIB

Rawa Persawahan (Foto Dok Industry.co.id)
Rawa Persawahan (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pandawa Agri Indonesia (PAI), perusahaan agrikultur berbasis life-science yang berfokus pada pengembangan produk reduktan pestisida, berkolaborasi dengan Rabo Foundation menghadirkan inisiatif Pengembangan Ekosistem Beras Mbay.

Pada musim tanam ini, PAI akan memfasilitasi 123 orang petani swadaya (smallholders) dengan total lahan seluas 97 hektar di Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Inisiasi pertanian berkelanjutan ini akan terus berlanjut dan ditargetkan untuk menjangkau hingga 225 hektar lahan pertanian hingga akhir 2022.

“PAI selalu berkomitmen untuk menciptakan pertanian berkelanjutan melalui berbagai inovasi yang kami ciptakan. Kami berharap teknologi PPAI (Pendampingan Pandawa Agri Indonesia) yang kami hadirkan dalam Pengembangan Ekosistem Beras Mbay ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga pendapatan petani di Nagekeo dapat turut meningkat,” kata CEO dan Co-founder PAI, Kukuh Roxa yang dikutip INDUSTRY.co.id, Sabtu (25/6/2022)

“Selain itu, kami berharap inisiasi ini dapat mengurangi residu input sintetis secara bertahap, sehingga dapat turut memperbaiki kualitas lingkungan pertanian padi di Nagekeo.” imbuhnya.

Teknologi PPAI yang diaplikasikan ini mencakup tujuh langkah intervensi yang meliputi pemilihan benih bersertifikat, penggunaan pupuk mikro lengkap, mikoriza, pupuk silika, dan dekomposer jerami untuk meningkatkan unsur organik dan mikronutrien pada tanah, serta pengaplikasian reduktan herbisida dan insektisida. Selain itu, petani yang turut serta dalam Pengembangan Ekosistem Beras Mbay ini juga akan mendapatkan akses terhadap pembiayaan yang didukung oleh Rabo Foundation.

“Selain keterbatasan akses terhadap input pertanian berkualitas, kami melihat permodalan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh para petani. Kehadiran Rabo Foundation sebagai mitra dalam pemberian pembiayaan untuk petani di Mbay ini diharapkan mampu menjadi solusi atas kendala permodalan yang selama ini dialami oleh petani pada di Nagekeo,” ujar Kukuh.

Rabo Foundation merupakan yayasan yang memberikan dukungan bagi petani di 23 negara dengan memberikan akses terhadap tenaga ahli, pembiayaan, inovasi, dan akses ke pasar melalui jaringan Rabobank global. Selain itu, yayasan ini mendukung berbagai organisasi di rantai pasok pangan dan pertanian melalui pemberian pinjaman modal kerja, mulai dari pembelian bahan baku, pinjaman sarana produksi pertanian, hingga pembiayaan perdagangan untuk perusahaan ekspor.

Di Indonesia, Rabo Foundation bermitra dengan beragam portofolio, mulai dari koperasi, UKM, LSM, hingga perusahaan multinasional untuk mendukung dan memperluas produksi kopi, susu, beras, perikanan, rempah-rempah, kedelai, kakao, dan banyak lagi produk pangan dan pertanian lainnya secara berkelanjutan.

“Melalui mitra perantara seperti PAI, kami dapat memperluas jangkauan dan dampak positif bagi petani kecil di daerah pedesaan yang memiliki akses keuangan terbatas. Pendekatan PAI yang praktis dan holistik sangat sejalan dengan tujuan strategis kami yang meliputi; menciptakan pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim, pengurangan kerugian pasca panen, dan penguatan rantai nilai. Kami senang dapat bermitra dengan PAI dan menjadi bagian dalam menumbuhkan pertanian yang berkelanjutan dan memperkuat inklusi keuangan bagi petani kecil di daerah pedesaan,” ungkap Diva Tanzil, Impact Finance Consultant Rabo Foundation.

Program Pengembangan Ekosistem Beras Mbay ini pertama kali dibentuk oleh PAI bekerja sama dengan pemerintah setempat pada tahun 2021. “Beras asal Mbay memiliki keunggulan layaknya beras premium, namun produktivitasnya cenderung stagnan. Pendampingan yang dilakukan PAI ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga pendapatan petani meningkat dan pasokan pangan tetap terjaga. Lebih dari 75% petani yang didampingi produktivitasnya meningkat hingga 30%”, ungkap Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do, dalam acara peresmian program pada Jumat, 24 Juni di Mbay.

Sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk menciptakan pertanian berkelanjutan, PAI secara konsisten menghadirkan berbagai inovasi demi menciptakan industri pertanian yang tidak hanya menguntungkan, namun juga ramah lingkungan. Hingga saat ini, reduktan pestisida, yang merupakan produk unggulan PAI, telah turut serta dalam mengurangi hingga 2 juta liter penggunaan pestisida di Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan Kontrak Subsidi Energi 2024

Selasa, 19 Maret 2024 - 12:40 WIB

Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan…

Talk Show ICDX yang bertajuk “Menjelajahi Dinamika Komoditi Syariah: Peluang dan Tantangannya di Indonesia”

Selasa, 19 Maret 2024 - 12:22 WIB

Makin Diminati, ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Mencapai Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024

Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam mengatakan, transaksi Komoditi Syariah di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan…

Gedung BNI

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:53 WIB

BNI Exporters Forum Bantu UMKM Tembus Pasar Amerika

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mendorong UMKM Go Global dan meningkatkan devisa negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah)

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:47 WIB

Menko Airlangga Targetkan 41 Proyek Strategis Nasional Selesai pada Tahun 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 41 Proyek Strategis…

Kemenkeu dan Kejaksaan Agung Bersinergi Tangani Kredit Bermasalah di LPEI

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:36 WIB

Tangani Kredit Bermasalah di LPEI, Kemenkeu Bersinergi Dengan Kejaksaan Agung

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menemui Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menyerahkan dan melaporkan indikasi terjadinya tindak pidana fraud pada pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan…