Dahsyat! Produk IKM Alas Kaki Binaan BPIPI Kemenperin Dibanderol Lebih Mahal dari Produk Amerika

Oleh : Hariyanto | Kamis, 30 Desember 2021 - 19:47 WIB

Ilustrasi Sagara Boots (foto stridewise.com)
Ilustrasi Sagara Boots (foto stridewise.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Hingga kuartal III tahun 2021, total nilai ekspor alas kaki (kulit dan non-kulit) Indonesia mencapai USD4,3 miliar.

Sementara itu, total PDB industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencapai Rp20 triliun atau tumbuh 7% (y-o-y) sampai pada kuartal III-2021.

Beberapa brand tanah air yang mampu membuktikan bahwa brand sepatu lokal semakin inovatif, dengan desain yang mengikuti selera pasar terkini serta mampu merambah ke pasar global, di antaranya Sagara Boots dan Pijakbumi.

Keduanya merupakan mitra Badan Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo, unit pelaksana teknis di bawah binaan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin.

Pendiri sekaligus pemilik Sagara Boots, Bagus Satrio mengungkapkan, semakin banyak media asing yang mengekspos kemampuan industri sepatu Indonesia dalam menghasilkan boots yang berkualitas, yang bisa bersaing dengan produk kelas dunia. Oleh karenanya, produk sepatu lokal bisa dikenal masayarakat dunia.  

“Kami tidak sembarangan memilih bahan baku, harus menggunakan bahan kulit yang terbaik. Selain itu, dengan kualitas kulit dan sol terbaik, sehingga harga boots kami bahkan lebih mahal dari produk Amerika. Kami menjual dengan harga sekitar Rp6 juta,” sebut Bagus.

Sagara Boots bisa menerima pesanan secara custom, dan seluruh produksi sepatunya dilakukan secara manual dengan tangan. Tim Sagara pun menerapkan sistem waiting list sampai empat bulan lantaran tenaga kerja yang terbatas dan pesanan yang semakin membludak. 

“Dalam sebulan kami hanya bisa menghasilkan 40-60 pasang sepatu. Di luar negeri, Sagara Boots diminati karena handmade, custom, dan kualitas kulitnya tinggi,” imbuhnya.

Sedangkan Pijakbumi merupakan brand sepatu asal Bandung yang berciri khas eco friendly dengan bahan dari kulit natural dan ekstrak tumbuhan, salah satunya adalah dari serbuk kayu. 

Pijakbumi didirikan oleh Rowland Asfales dengan konsep orisinalitas desain, kearifan lokal, dan bahan material ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon. Dengan memadu padankan bahan baku pilihan, Pijakbumi mampu menghasilkan produk sepatu berkualitas.

Dalam produksi dan pemasaran, seringkali Sagara Boots maupun Pijakbumi terkendala oleh akses bahan baku impor dan modal untuk ekspor. Selain itu, Pijakbumi juga sedang berupaya mengkalkulasi bahan eco friendly sebagai bahan utama sepatunya, agar bisnisnya lebih berkelanjutan.

“Kami berharap ada cara untuk mengkalkulasi penggunaan bahan ramah lingkungan untuk perusahaan inovatif, dan bisa mendapatkan pengurangan pajak terkait pengolahan industri yang berkomitmen mengurangi emisi karbon,” kata Rowland.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua BUMN Muda Perkebunan, Deny Ariyanto Prabowo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian generasi muda BUMN dalam mendukung pemulihan wilayah terdampak banjir di Sukabumi

Kamis, 12 Desember 2024 - 10:20 WIB

BUMN Muda Perkebunan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cikaso, Sukabumi

BUMN Muda Perkebunan memberikan bantuan kepada masyarakat korban terdampak banjir di Desa Tegal Buleud, Kebun Cikaso, PTPN I Regional 2, Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (10/12/2024).

Paparan publik Bank Jtrust

Kamis, 12 Desember 2024 - 10:06 WIB

Fundamental J Trust Bank dalam Kondisi Kuat

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank/Perseroan) menggelar Paparan Publik dengan empat agenda terkait kinerja dan rencana usaha perseroaan yang dihadiri oleh Direksi J Trust Bank, Helmi…

Irjen Kemenperin, M. Rum saat membuka pameran keramik tableware dan glassware (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 12 Desember 2024 - 09:13 WIB

Kemenperin: Potensi Industri Keramik Tableware dan Glassware Masih Sangat Cerah

Industri keramik tableware dan glassware merupakan salah satu sektor unggulan yang diprioritaskan pengembangannya, karena menggunakan bahan baku atau sumber daya alam lokal serta telah memiliki…

Edric Chandra selaku Program Initiator DSC

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:09 WIB

Diplomat Success Challenge (DSC) Musim ke-15: Mendorong Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan di Indonesia

Diplomat Success Challenge (DSC), sebuah program inisiatif kewirausahaan dari Wismilak Foundation kembali menggelar acara inspiratif dengan tema "Fostering a Sustainable Entrepreneurship Ecosystem…

Dalam ajang IDIA 2024 sebanyak 17 Perusahaan Raih Penghargaan Bergengsi di Bidang IT

Kamis, 12 Desember 2024 - 07:33 WIB

17 Perusahaan Raih Penghargaan Bergengsi di Bidang IT dalam Ajang IDIA 2024

Sebanyak 17 perusahaan dari berbagai sektor industri tercatat berhasil memperoleh Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards (IDIA) 2024 dalam acara Malam Penganugerahan IDIA 2024 di…