Analis Asing dan Lokal Merekomendasikan “Beli” Saham Mitratel

Oleh : Kormen Barus | Jumat, 24 Desember 2021 - 06:10 WIB

Bursa Efek Indonesia (Foto Rizki Meirino)
Bursa Efek Indonesia (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Kendati bergerak di bawah harga initial public offering (IPO), saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel masih mendapatkan rekomendasi “beli” oleh sejumlah analis pasar modal, baik analis lokal maupun asing.

Rekomendasi “beli” tersebut dilandasi pada sejumlah keutamaan yang dimiliki oleh Mitratel, di antaranya, Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan memiliki 28.030 menara per 21 Agustus 2021. Serangkaian akuisisi menara membawa rasio penyewa menjadi 1,57 kali pada 2021 dan akan naik menjadi 1,72 kali pada 2023.

Selain itu, Mitratel beroperasi dalam industri menara yang terkonsolidasi dengan prospek pertumbuhan seluler yang kuat. Mitratel memberikan dasar yang kuat untuk percepatan pertumbuhan pendapatan multi pada 2021-2023. Mitratel memiliki strategi akses ke bisnis infrastruktur digital yang berkembang pesat di Indonesia.

Kresna Hutabarat dan Henry Tedja, analis pasar modal PT Mandiri Sekuritas, misalnya, merekomendasikan “beli” saham dengan target harga Rp970 per saham. Terget tersebut 25% di atas harga penutupan saham Mitratel pada Kamis (23/12) sebesar Rp775 per saham.

Seperti Kresna dan Henry, Niko Margaronis, analis pasar modal PT BRI Danareksa Sekuritas juga mengemukakan, Mitratel merupakan pilihan paling menarik untuk operator jaringan seluler (MNO).

B2S dapat berasal dari Telkomsel (TSEL) dan kolokasi dari non-TSEL MNO di menara yang sebelumnya tidak dapat diakses. Rasio sewa masih besar sekitar 1,50 kali. Karena itu, Niko merekomendasikan “beli” saham MTEL dengan target harga Rp1.040 per saham. Target tersebut lebih tinggi 34,1% ketimbang harga penutupan saham Mitratel pada Kamis (23/12) sebesar Rp775 per saham.

Tim analis Morgan Stanley juga merekomendasikan "beli" saham Mitratel dengan target harga Rp1.000 per saham. Target tersebut lebih tinggi 29% dibandingkan harga penutupan saham Mitratel pada Kamis (23/12) sebesar Rp775 per saham.

Rekomendasi tersebut, menurut tim analis Morgan Stanley , antara lain, didukung oleh pertumbuhan organik. “Kami optimistis Mitratel dapat berkembang secara signifikan lebih cepat dari industri melalui pertumbuhan organik yang dihasilkan dari luar Jawa, di mana operator seluler yang lebih kecil sekarang berkembang dan di mana Mitratel memiliki yang tertinggi pangsa pasar menara, sebesar 41%,” tulis tim riset Morgan Stanley.

Tidak ketinggalan, analis asing, Piyush Choudhary dan Rishabh Dhancholia, dari HSBC Global Research, merekomendasikan “beli” saham MTEL dengan target harga Rp1.120 per saham. Target tersebut lebih tinggi 44,5% ketimbang harga penutupan saham Mitratel pada Kamis (23/12) sebesar Rp775 per saham.

Menurut Piyush dan Rishabh, Mitratel terus menjajaki akuisisi menara. Dengan arus kas yang kuat serta pengalaman dalam melakukan akuisisi, membuat Mitratel berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan anorganik. “Kami memperkirakan Mitratel akan mengakuisisi 6.000 menara lagi selama 2022-2023,” kata kedua analis itu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Melinda Savitri, Country Marketing Head, Grab Indonesia.

Senin, 27 Maret 2023 - 22:48 WIB

Ini 4 Tips GrabAds Untuk UMKM Kuliner Tingkatkan Penjualannya Selama Ramadan

Untuk membantu para pelaku UMKM kuliner meningkatkan penjualannya selama Ramadan, serta menjangkau lebih banyak konsumen melalui iklan, GrabAds memberikan 4 tips penting.

Djatie Hijabqueen berbagi tips berjualan memanfaatkan momentum Ramadan.

Senin, 27 Maret 2023 - 22:33 WIB

Djatie Hijabqueen Bersama Ninja Xpress Bagikan Tips Manfaatkan Momentum Ramadan Untuk Tingkatkan Penjualan

Djatie Hijabqueen yang merupakan salah satu shipper Ninja Xpress, berbagi tips tingkatkan penjualan selama Ramadan.

Greeneration Foundation dan Bank Mandiri Luncurkan Program 'Waste to Energy' di Banyuwangi.

Senin, 27 Maret 2023 - 22:14 WIB

Greeneration Foundation dan Bank Mandiri Luncurkan Program 'Waste to Energy', Ciptakan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Banyuwangi

Greeneration Foundation dan Bank Mandiri Luncurkan Program 'Waste to Energy' di Banyuwangi, inisiatif dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

Kantor Cabang BNI di luar Negeri

Senin, 27 Maret 2023 - 22:13 WIB

Penyaluran Kredit Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tumbuh Positif Februari 2023

Cabang Luar Negeri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) telah menyalurkan total kredit sebesar Rp22,72 triliun atau tumbuh 8% YoY pada Februari 2023.

Mukhtarudin DPR Fraksi Golkar

Senin, 27 Maret 2023 - 19:20 WIB

Pembangun Smelter Freeport Meleset dari Target, Ini Kata Mukhtarudin

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengaku progress pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur melesat dari target yang ditetapkan dalam Undang-undang No 3 Tahun…