Dirjen PEN: Pendampingan Ekspor 132 UKM Sukses Bukukan Transaksi Rp76 Miliar

Oleh : Hariyanto | Kamis, 09 Desember 2021 - 11:43 WIB

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi

INDUSTRY.co.id - Semarang - Program pendampingan ekspor (export coaching program/ECP) Usaha Kecil Menengah (UKM) yang secara kontinu digerakkan Kementerian Perdagangan sukses membukukan transaksi lebih dari USD 5,29 juta atau sebesar Rp76 miliar sepanjang tahun 2021 dengan melibatkan 132 UKM di 10 wilayah.

Keberhasilan ini membanggakan para pelaku UKM ekspor dan sekaligus membuktikan UKM siap berkompetisi dalam pasar global.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam penutupan ECP di lima wilayah secara daring dari Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Kelima wilayah tersebut adalah Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

“Capaian tersebut merupakan bukti kontribusi ECP bagi UKM dalam kinerja ekspor nasional dan patut diapresiasi. Ke depan, Kemendag berkomitmen terus memberikan fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas serta daya saing melalui berbagai program,termasuk ECP untuk pelaku UKM dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan lainnya,” ujar Didi yang dikutip INDUSTRY.co.id, Kamis (9/12/2021).

Didi menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemendag berkonsentrasi pada langkah strategis utama, yaitu meningkatkan ekspor nonmigas dan terus membuka akses pasar prospektif, memperkuat peran perwakilan perdagangan di luar negeri, dan meningkatkan peran UKM dalam kegiatan ekspor nonmigas.

Kemendag mengapresiasi semangat peserta di lima wilayah ECP dan seluruh pihak yang terlibat meskipun program digelar di tengah pandemi Covid-19.

“Sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong pelaku UKM menembus pasar global cukup membanggakan. Diharapkan pelaku UKM dapat mempertahankan dan berupaya meningkatkan kinerjanya,”imbuh Didi.

Produk yang telah diekspor para peserta ECP antara lain serat kapuk, briket arang kelapa, gula kelapa, kerajinan kaca, komoditaskelapa, alas kaki (inner slipper), tas tangan Aceh, bubuk kakao,glassware/tableware, produk interior dari batu alam, damar batu, dan sabut kelapa.

Selanjutnyamakanan ringan, rumput laut, furnitur, kerajinan, lidi sawit, cocopeat, buah salak, teak flooring, cengkeh, sepatu dan sandal, kopi, bulu mata, sayur segar, ikan beku, rempah-rempah, mi, parfum, fesyen, dan sebagainya

Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor diantaranya India, Rusia, Prancis, Vietnam, Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Argentina, Angola, Belanda, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Belgia, Ghana, Italia, Kolombia, Kamboja, UEA, Pakistan, Kamboja, Korea Selatan, Brasil, Singapura, dan Yordania.

Selanjutnya Arab Saudi, Irak, Jepang, Australia, Hongkong, Kanada, Thailand, Jerman, Irak, Somalia, Bangladesh, Pakistan, dan sebagainya.

ECP merupakan program pendampingan ekspor bagi parapelaku usaha dan bagian upaya Kemendag dalam meningkatkan peran UKM dalam kegiatan ekspor nonmigas.

Tahun ini, ECPtelah dilaksanakan di sepuluhwilayah dengan peserta sebanyak 300 pelaku usaha.

Pelaku UKM mendapatkan pendampingan dari praktisi ekspor dan mendapatkan berbagai pengetahuan tentang prosedur ekspor, cara mengembangkan pasar, perbaikan bahan promosi, cara mencari pembeli potensial, dan strategi pengembangan produk.

Peserta juga dibekalicara negosiasi dan pembuatan kontrak dagang serta difasilitasi penjajakan bisnisoleh perwakilan perdagangan.

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Heryono Hadi Prasetyo menyampaikan, penjajakan bisnis dapat terus ditindaklanjuti guna semakin menggenjot transaksi ekspor dan membantu para pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor.

“Pelaku usaha yang belum berkesempatan ekspor diharapkan tetap optimistis dan jeli melihat peluang ekspor,” imbuh Heryono.

Peserta ECP juga diharapkan dapat menjadi pelaku usaha yang mampu beradaptasi dengan tren pemasaran yang saat ini banyakmenggunakan teknologi digital/e-commerce.

Kemendag terus mengedukasi pelaku usaha mengenai perlunya transformasi ke pemasaran secara digital.

Pelaku UKM diharapkan sudah mampu melakukan pemasaran melalui platform digital,termasuk di lokapasarinternasional guna mendapatkan buyerpotensial.

Hal ini tentu harus didukung dengan kesiapan UKM akan kualitas produk, kapasitas produksi,dan komitmen untuk bersaingdi pasar global.

“Peserta ECP diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas dan daya saingnya sehingga semakin memberi kontribusi, baikbagi peningkatan perekonomian daerah maupun secara nasionalgunameningkatkan kesejahteraan segenap lapisan masyarakat,”pungkas Heryono.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…