Kebijakan PPKM Efektif Redam COVID-19 Varian Delta di Daerah

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 26 Oktober 2021 - 14:27 WIB

Diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Cerita Kita Menghadapi Delta" pada Senin (25/10/2021).
Diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Cerita Kita Menghadapi Delta" pada Senin (25/10/2021).

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 – Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbukti efektif meredam penyebaran virus COVID-19 varian Delta di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Sebab, kebijakan ini dapat membuat seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi secara aktif menekan penyebaran wabah hingga tingkat komunitas atau Rukun Tetangga (RT).

Bupati Kudus H.M. Hartopo mengatakan, penerapan kebijakan tersebut salah satu yang membuat pihaknya mampu menekan penyebaran COVID-19 varian Delta dengan optimal. Melalui kolaborasi dengan para pengurus RT, setiap pengurus secara aktif berpartisipasi dalam melakukan pengawasan terhadap warga, sehingga mengetahui kondisi warganya setiap waktu.

"Para pengurus RT, seperti Sekretaris RT melakukan pengawasan terhadap warga yang tinggal," katanya pada Diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Cerita Kita Menghadapi Delta" pada Senin (25/10/2021).

Setiap warga dikatakannya akan didata oleh pengurus RT untuk dijadikan bahan rujukan dalam upaya penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Berbekal data yang didapatkan, pemerintah daerah dapat memasukkan dalam kategori masyarakat yang memerlukan isolasi mandiri terpusat atau di rumah tinggalnya masing-masing.

"Segera dilaporkan untuk mengupdate data yang dilaporkan secara berjenjang dari mulai kepala desa, pemerintah daerah, dan satuan tugas COVID-19," imbuhnya.

Tak hanya itu, para pengurus RT juga melakukan pengumpulan donasi kepada masyarakat yang masuk dalam kategori masyarakat mampu. Hasilnya, donasi ini akan dipergunakan dalam membantu masyarakat yang terkonfimasi positif COVID-19.

Agar masyarakat yang terinfeksi penyakit ini dapat lembali pulih seperti semula dengan waktu yang lebih cepat.

Bentuk bantuan ini adalah pemberian bantuan vitamin dan makanan secara rutin dalam satu waktu yang khusus diberikan kepada masyarakat yang sedang menjalankan isolasi mandiri.

"Pengurus RT kita suruh untuk mengumpulkan donasi. Kumpulkan di desa agar bisa membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri yang ada di desa dalam bentuk makanan dan vitamin," katanya.

Selanjutnya, dalam menekan penyebaran COVID-19 varian Delta juga melibatkan para relawan. Pihaknya, kini menggandeng sejumlah pemangku kepentingan terkait, seperti sekolah vokasi untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam penanangan pandemi di wilayah masing-masing. Setiap peserta didik yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam hal medis akan diajak berpatisipasi dalam penanganan pandemi.

Di setiap pelosok Kabupaten Kudus, dikatakan Hartopon tergerak untuk saling membantu sesama dalam rangka meredam penyebaran COVID-19 varian Delta. Sehingga, relawan yang berkaitan dengan medis, kala merebaknya varian Delta di Kudus telah dapat mencukupi setiap fasilitas kesehatan.

"Semuanya membutuhkan relawan medis, kita mendapatkan relawan yang berasal dari sekolah vokasi yang berada di Kudus. Peserta didik yang duduk di bangku akhir sekolah dapat menjadi relawan," tuturnya.

Pemkab Kudus juga menggandeng sejumlah pihak dalam rangka meningkatkan vaksinasi massal di wilayahnya. Dengan cara berkolaborasi dalam penyelenggaraan vaksinasi. Maksudnya, ketika Pemerintah Kabupaten Kudus mendapatkan alokasi vaksin, maka langsung disalurkan kepada penyelenggara, baik pihak swasta maupun pihak lainnya.

Mekanismenya, pihak penyelenggara bisa menyediakan tempat dan vaksinator yang dibutuhkan dalam kegiatan vaksinasi yang digelar secara massal. Sedangkan, Pemerintah Kabupaten dapat berperan dalam menyalurkan vaksinasi yang dibutuhkan, sehingga angka presentase vaksinasi dapat meningkat secara signifikan sampai melebihi target yakni 50 persen.

"Setiap perusahaan juga tenaga medis, sehingga dapat menyediakan vaksinator dalam kegiatan vaksinasi massal. Artinya semua bantuan dari pihak swasta sangat baik sekali dalam kolaborasi dan kerjasama penanganan pandemi," imbuhnya.

Saat ini Kabupaten Kudus telah masuk dalam kategori PPKM Level 3. Dengan tingkat terkonfirmasi positif harian mencapai antara 8 hingga 9 orang per hari. Kemudian, tingkat kematian harian akibat COVID-19 yang terpantau hingga saat ini sudah mampu ditekan sampai angka 0 per harinya.

"Saat ini sudah menurun sangat drastis tingkat penyebaran COVID-19 di Kabupaten Kudus," katanya.

Senada dengan hal itu, Kepala Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, adanya peran pengurus RT dalam meredam angka kasus positif COVID-19 varian Delta memang terbukti efektif. Seperti yang dilakukan pihaknya, yang menjalankan kebijakan ini dalam mengatasi wabah global ini ditingkat komunitas atau RT.

Di sini, pihaknya menjalan pengawasan kepada masyarakat yang terindikasi terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian, melakukan pengawasan setiap harinya kepada masyarakat yang terindikasi mengidap virus tersebut secara rutin. Hal itu dilakukan, dalam memastikan warga yang terinfeksi tetap dapat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dengan begitu, pihaknya pun mampu memberikan rekomendasi terhadap warga mana saja yang berhak mendapatkan isolasi mandiri terpusat atau hanya isolasi mandiri di rumah tinggalnya saja. "Semua instrumen kita kerahkan dalam penerapan PPKM ini," kata Wahyudi.

Menurut dia, melalui kebijakan ini, pihaknya dapat memberikan pendekatan-pendekatan efektif terhadap masyarakat yang terindikasi positif COVID-19 varian Delta. Sehingga, pemerintah desa mampu melakukan penanganan pandemi secara optimal kepada setiap warganya terkonfirmasi mengidap virus COVID-19.

"Kita memberikan bantuan kepada para penyintas menjalankan isolasi secara mandiri dengan pendekatan-pendekatan yang optimal," imbuhnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…