Patut Dipuji! Dow Berkomitmen Menjadi Perusahaan Yang Netral Karbon pada 2050

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 20 Oktober 2021 - 11:06 WIB

Pabrik Dow Indonesia yang berlokasi di Cilegon, Banten, dan memproduksi coating binder berbahan dasar air. Dow merupakan perusahaan material science global terkemuka dengan komitmen kuat untuk memberikan masa depan yang berkelanjutan bagi dunia melalui beragam solusi serta kolaborasi dengan mitra. Di Indonesia, Dow berdiri pada 1973 dan terus mengalami pertumbuhan. Lewat tiga target keberlanjutan perusahaan - Menjaga Iklim, Mengelola Sampah, dan Ekonomi Sirkuler, Dow mendukung pemerintah mencapai pemulihan
Pabrik Dow Indonesia yang berlokasi di Cilegon, Banten, dan memproduksi coating binder berbahan dasar air. Dow merupakan perusahaan material science global terkemuka dengan komitmen kuat untuk memberikan masa depan yang berkelanjutan bagi dunia melalui beragam solusi serta kolaborasi dengan mitra. Di Indonesia, Dow berdiri pada 1973 dan terus mengalami pertumbuhan. Lewat tiga target keberlanjutan perusahaan - Menjaga Iklim, Mengelola Sampah, dan Ekonomi Sirkuler, Dow mendukung pemerintah mencapai pemulihan

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Perusahaan material science terkemuka di dunia, Dow, hari ini memperkuat komitmennya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai pemulihan hijau (green recovery) setelah Indonesia melalui krisis yang disebabkan pandemi COVID-19 melalui penerapan ekonomi hijau. Dow memiliki tiga target keberlanjutan baru sebagai tambahan landasan perusahaan dalam menjalankan praktik bisnisnya yang bertujuan untuk memberikan
dampak positif pada perekonomian negeri, lingkungan dan juga masyarakat.

Sebagai perusahaan kelas dunia, Dow menyadari bahwa manajemen operasional perusahaan yang berkelanjutan memiliki peranan sangat penting dalam mempertahankan operasional perusahaan sekaligus melindungi sumber daya dan juga lingkungan.

Target keberlanjutan Dow ini sejalan dengan program-program yang diinisiasi pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan juga pengurangan emisi karbon.

Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 29 persen pada 2030. Pandemi dan juga ancaman akan perubahan iklim juga telah mendorong pemerintah melakukan transisi pendekatan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon sebagai tumpuan untuk mencapai pemulihan hijau yang mendorong penerapan ekonomi hijau dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak terutama pihak swasta.

Riswan Sipayung, Presiden Direktur Dow Indonesia, mengatakan, “Sebagai perusahaan global yang bertujuan untuk memberikan solusi material science yang berkelanjutan, Dow memfokuskan operasional bisnisnya pada tiga target utama perusahaan, yaitu Protect the Climate (Menjaga Iklim), Stop the Waste (Mengelola Sampah) dan Close the Loop (Ekonomi Sirkuler). Dow secara konsisten terus berpartisipasi dan menjalani kolaborasi dengan pemerintah
dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung program-program ekonomi sirkuler dan perubahan iklim yang ada di Indonesia dan di dunia.”

Untuk target Menjaga Iklim, Dow berkomitmen mengurangi emisi karbon tahunannya hingga 5 juta metrik ton pada 2030 dan target tersebut meningkat seiring dengan rencana perusahaan menjadi perusahaan karbon netral pada 2050. Untuk mencapai target tersebut, Dow juga telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pertama di dunia untuk ethylene dan turunannya yang menghasilkan nol emisi karbon. Selain itu, Dow juga telah menjalin delapan
kesepakatan baru secara global dalam energi terbarukan untuk mengurangi emisi lebih dari 600.000 ton CO2 per tahun dalam semua operasionalnya.

Di Indonesia, Dow memiliki pabrik yang ramah lingkungan di Cilegon, Banten yang didasarkan oleh dua inisiatif yaitu pengemasan ulang dan optimasi gudang yang dapat mengurangi 115 ton CO2 selama 2020.Untuk target Mengelola Sampah, Dow telah menjalin kemitraan global dengan banyak pihak
seperti Global Plastic Action Partnership, Circulate Capital, dan Alliance to End Plastic Waste. Di Indonesia, Dow menjadi anggota aktif dari National Plastic Action Partnership (NPAP) yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kemitraan ini bertujuan untuk mengamplifikasi dampak dari upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi sampah dari produksi secara signifikan. Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan, Dow di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif seperti meningkatkan kapasitas
Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan model bisnis ekonomi sirkular. Dow juga mendorong perubahan perilaku pengolahan sampah di generasi muda, karyawan, serta para mitra Dow melalui kampanye
pengolahan sampah yang bertanggungjawab.

Terkait target Ekonomi Sirkuler, perusahaan terus membuat inovasi berbasis teknologi untuk menciptakan produk-produk berkelanjutan yang memberi manfaat sekaligus ramah lingkungan dengan memperpanjang usia pakai plastik, memungkingkan daur ulang penuh untuk kemasan kemasan yang dibuat dengan inovasi andalan Dow seperti INNATE™ TF Polyethylene Resin for Tenter Frame Biaxial Orientation (TF-BOPE) dan RETAIN™ Polymer Modifier; dan juga mempromosikan desain kemasan dan bahan baku yang lebih baik sebagai bagian dari komitmen perusahaan atas keanggotaan dalam Sustainable Packaging Coalition, sebuah koalisi kemitraan antara produsen pengkonversi kemasan dan pemilik merek untuk mengkampanyekan pembangunan dan adaptasi kemasan yang lebih banyak yang dapat dengan mudah didaur ulang.

“Di Dow, kami sangat berkomitmen untuk berada terdepan dalam menerapkan inisiatif-inisiatif berkelanjutan dan bagaimana kami dapat memainkan peran yang lebih proaktif untuk menjadi mitra strategis pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya bagi Indonesia agar dapat pulih sepenuhnya dari krisis dengan menerapkan pendekatan ekonomi hijau. yang sangat dibutuhkan dunia saat ini. Kami sangat menghargai pemerintah atas arahan serta rekomendasi bagi sektor
swasta dalam berpartisipasi secara lebih luas untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan demi kepentingan semua pihak,” tutup Riswan.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.