Indonesia Bangga! Air Mata Sejarah Greysia/Apriyani Terukir di Olimpiade Tokyo 2020

Oleh : Kormen Barus | Senin, 02 Agustus 2021 - 15:19 WIB

Dukungan semangat terus diberikan oleh mantan pebulu tangkis Indonesia kepada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akan berjuang di babak final Olimpidae Tokyo 2020 melawan unggulan dua asal China Qing Chen Chen/Yi Fan Jia di Musashino Forest Sport Plaza Tokyo pada Selasa (02/08) siang ini. (foto:nocindonesia)
Dukungan semangat terus diberikan oleh mantan pebulu tangkis Indonesia kepada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akan berjuang di babak final Olimpidae Tokyo 2020 melawan unggulan dua asal China Qing Chen Chen/Yi Fan Jia di Musashino Forest Sport Plaza Tokyo pada Selasa (02/08) siang ini. (foto:nocindonesia)

INDUSTRY.co.id, Tokyo - Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengukir sejarah di Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka tampil sebagai ganda putri Indonesia pertama yang sukses merebut medali emas di Olimpiade.

Tak cuma itu, torehan tersebut sekaligus menjaga tradisi medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis.

Kejutan demi kejutan dipersembahkan Greysia/Apriyani. Setelah tampil menjadi ganda putri Indonesia pertama yang mengamankan tiket semifinal Olimpiade pada 29 Juli, Greysia/Apriyani melanjutkan kisah manis itu dengan melaju ke final.

Perjalan kian sempurna karena Greysia/Apriyani menabiskan diri sebagai perengkuh medali emas di Olimpiade usai melibas unggulan dua asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 21-15 pada Senin (02/08) siang waktu setempat.

Airmata juara Greysia/Apriani pun menetes ketika lagu Indonesia berkumandang dan Bendera Merah Putih dikibarkan.

Greysia mengaku masih tidak menyangka bisa tampil menjadi juara Olimpiade. Terlebih, challange yang diajukan Chen/Jia pada poin penentuan game kedua sempat membuat dirinya nervous.

“Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulu tangkis, sejarah untuk indonesia,” kata Greysia usai pertandingan, mengutip situs kemenpora.

Musashino Forest Plaza menjadi saksi kedigdayaan Greysia/Apriyani. Dalam laga berdurasi 57 menit itu, Greysia/Apriyani tampil percaya diri sejak memasuki lapangan utama. Tak mau membuang waktu, Greysia/Apriyani langsung mengambil interval game pertama.

Saat kedudukan 19-15, Chen/Jia sempat mengejar empat poin beruntun menjadi 19-18. Beruntung, Greysia/Apriyani bisa kembali fokus dan menutup game kedua dengan skor 21-19.

Pada game kedua, Greysia/Apriyani tak mengendorkan permainan. Meski bermain reli panjang, mereka tetap bisa mengontrol permainan lawan. Greysia/Apriyani pun berhasil membuat lawan frustrasi dan menutup kemenangan dengan skor 21-15 pada game kedua.

“Rasanya bercampur aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan China lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Greysia.

“Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku,” tambah Apriyani.

Greysia dipasangkan dengan Apriyani pada 2017. Tepatnya, setelah Nitya Krishinda Maheswari cedera. Kala itu, Greysia bahkan sudah berniat menggantung raket. Namun,  rencana itu akhirnya ditunda karena pelatih Eng Hian memintanya untuk mendampingi junior, yang kebetulan saat itu Apriyani datang ke Pelatnas PBSI Cipayung.

“Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia,” kata Apriyani.

Terpisah, Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani mengapresiasi perjuangan Greysia/Apriyani yang sukses merebut medali emas. Medali emas ini tak cuma menjadi medali pertama di Olimpiade Tokyo, tetapi juga menjadi pencapaian sejarah ganda putri Indonesia.

“Penampilan Greysia/Apriyani membuat bangga kami semua, bahkan seluruh masyarakat Indonesia. Mereka berhasil membuat sejarah di Olimpiade Tokyo,  Greysia/Apriyani menjadi penyumbang emas sekaligus ganda putri pertama yang mampu meraih medali di Olimpiadę,” kata Rosan.

Keping emas Greysia/Apriyani sekaligus mendongkrak peringkat Indonesia di klasemen medali. Hingga 16.45 JST, Indonesia menempati ranking 34 dengan perolehan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali Indonesia masih bisa bertambah karena masih ada atlet Merah Putih yang akan bertanding, yaitu Anthony Sinisuka Ginting di perebutan medali perunggu serta lifter Nurul Akmal yang akan turun di kelas +87kg putri.(nocindonesia/situskemenpora).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pembukaan showroom SOGAL di PIK 2.

Kamis, 12 Desember 2024 - 00:28 WIB

Showroom SOGAL Dibuka di PIK 2, Hadirkan Furniture Premium Standar Berkualitas Tinggi

SOGAL, yang dikenal sebagai penyedia furnitur premium asal China dengan kualitas dan desain berstandar Eropa, menghadirkan pengalaman desain rumah yang elegan melalui showroom terbarunya di…

Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo

Rabu, 11 Desember 2024 - 23:11 WIB

Pefindo Perkirakan Penerbitan Surat Utang Korporasi Bakal Segini

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan nilai penerbitan surat utang baru kisaran Rp139 triliun hingga Rp155 triliun, dengan titik tengah sebesar Rp144 triliun.

Pemaparan hasil laporan berjudul “Crossroad to net zero” hari ini disampaikan oleh Febron Siregar, Direktur Penjualan, Indonesia, Wärtsilä Energy, dalam diskusi terbatas bersama Irwan Wahyu Kurniawan, Senior Geothermal Inspector, Direktorat Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:33 WIB

Penerapan Teknologi Pembangkit Listrik yang Seimbang Dapat Menghemat €65 Triliun pada Tahun 2050

Laporan Wärtsilä menunjukkan bahwa area seluas Eropa perlu ditopang dengan energi terbarukan untuk mencapai masa depan energi bersih, tanpa integrasi teknologi energi penyeimbang

Ahli Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga, Hardjuno Wiwoho

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:08 WIB

DPR Harus Tunjukkan Political will: Undang Ahli dan Masyarakat Rumuskan RUU Perampasan Aset

Jakarta – Wacana penerapan mekanisme Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), atau perampasan aset tanpa pemidanaan melalui pengesahan RUU Perampasan Aset terus mengemuka meski political…

Karyawan BCA Syariah melakukan kegiatan Donor Darah

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:04 WIB

Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan BCA Syariah Gelar Donor Darah Karyawan

PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menyelenggarakan kegiatan donor darah karyawan di penghujung tahun 2024. Kegiatan bertema "Setetes Darah, Sejuta Kehidupan” ini diselenggarakan di Kantor…