Program “Aku Mampu” Berhasil Tingkatkan Penjualan Lavon Swancity Hingga Dua Kali Lipat

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 17 Juli 2021 - 15:00 WIB

Swancity Mandri Tangerang
Swancity Mandri Tangerang

INDUSTRY.co.id

Jakarta– Pemerintah telah memperpanjang program insentif relaksasi PPN 100% dari yang awalnya berlangsung hingga Agustus 2021 menjadi Desember 2021. Swancity, sebagai salah satu pengembang hunian yang merasakan manfaat insentif, berhasil mencatatkan lonjakan penjualan hingga 2 kali lipat melalui program “AKU MAMPU” yang telah dilaksanakan sejak bulan April. Hal ini menujukkan minat masyarakat yang masih tinggi dalam membeli investasi dalam bentuk rumah, sekaligus mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap Swancity sebagai pengembang kota mandiri baru di Indonesia. Sejalan dengan pelaksanaan program insentif yang dilakukan pemerintah ini, konsumen pun masih bisa menikmati program “Aku Mampu” hingga akhir tahun 2021 ini.

Agency Sales Director Swancity, Alfie Louis, mengatakan, “Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah memperpanjang periode program insentif untuk sektor perumahan di masa pandemi ini karena program tersebut memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah yang secara langsung memberi dampak positif pada penjualan properti. Terhitung pada kuartal pertama tahun ini, Swancity mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp 500 miliar dan mengalami peningkatan penjualan hingga 60 unit per minggu, dibanding sebelum adanya insentif pemerintah dengan hanya 10-20 unit per minggu.” kata Alfie.

Semenjak kehadirannya di Indonesia tahun 2017, Swancity telah meluncurkan tiga proyek fenomenal di Indonesia, yaitu Lavon I, Lavon II, dan Daisan, yang berdiri di atas lahan seluas hingga 200 hektar. Sampai saat ini, sekitar 90% unit rumah di Lavon I dan 80% unit untuk Lavon II berhasil terjual. Sedangkan untuk komplek Daisan, 30% dari jumlah unit rumah terjual dalam waktu kurang dari satu tahun.

Selama masa program “Aku Mampu”, Swancity mencatat bahwa mayoritas konsumen membeli rumah dengan motivasi untuk ditinggali (sebagai aset guna). Namun, tidak sedikit juga yang membeli rumah untuk kebutuhan investasi, baik untuk dijual kembali nanti ketika ekonomi sudah pulih atau untuk disewakan kepada orang/ penghuni lain. Selain itu, Swancity juga melihat bahwa pembeli unit Lavon tidak hanya berasal dari kawasan Jabodetabek, melainkan ada juga yang berasal dari luar kota seperti Surabaya, Makassar, dan Medan. Mengenai kelompok usia konsumen, tercatat bahwa mayoritas pembeli berasal dari generasi millenial, baik yang sudah berpasangan/ baru menikah atau yang masih lajang.

Hal ini sejalan dengan tren pembelian rumah seperti yang dilaporkan oleh badan riset Cushman & Wakefield Indonesia beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa penjualan rumah tapak (landed house) kian mengalami peningkatan sejak akhir 2020. Sepanjang tahun 2020 sendiri, sebanyak 11.500 rumah terjual yang berasal dari 40 kawasan perumahan kelas real estate dengan Tangerang Raya (Kota dan Kabupaten Tangerang serta Tangerang Selatan) menjadi area paling aktif dari segi permintaan di Jabodetabek1. Pada semester kedua 2020, rata-rata tingkat penjualan di kawasan ini adalah sebanyak 40,7 unit per bulan per estate. Cushman & Wakefield Indonesia juga mengatakan bahwa rumah tapak saat ini lebih diminati jika dibanding dengan rumah bersusun atau apartemen, karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Rumah, Primadona Investasi di Masa Pemulihan Ekonomi

Di tengah siklus ekonomi yang masih dalam masa pemulihan seperti saat ini, penting untuk memahami berbagai pilihan instrumen investasi agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam perencanaan keuangan. Perencana keuangan di Safir Senduk & Rekan, Safir Senduk, dalam talk show-nya di Marketing Gallery Swancity baru-baru ini, menjelaskan bahwa terdapat dua jenis produk investasi, yaitu investasi pendapatan tetap dan investasi pertumbuhan. Investasi pendapatan tetap, seperti deposito dan tabungan di bank, cocok dilakukan saat siklus ekonomi sedang mengalami penurunan. Sementara itu, investasi pertumbuhan seperti saham, reksa dana, valuta asing, emas, cryptocurrency, dan properti, akan memberi keuntungan ketika siklus ekonomi sudah kembali baik.

 “Dari semua pilihan investasi tersebut, produk investasi pertumbuhan seperti properti rumah menjadi instrumen investasi yang sangat disarankan di segala kondisi ekonomi, termasuk di masa penurunan atau pemulihan ekonomi seperti saat ini. Untuk itu, saat ini adalah saat yang tepat untuk membeli properti, apalagi dengan adanya relaksasi PPN dan kebijakan uang muka 0% dari pemerintah serta promo-promo yang diberikan pengembang yang mungkin tidak tersedia saat ekonomi sudah normal,” ungkap Safir Senduk.

Properti masih menjadi primadona investasi karena memiliki nilai aset yang terus meningkat tanpa banyak mengalami fluktuasi dan memiliki risiko yang relatif cukup rendah. Investasi properti dapat memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu pendapatan dari biaya sewa jika pemilik rumah menyewakan huniannya kepada pihak lain, dan keuntungan dari penjualan properti ketika pemilik menjual propertinya saat nilainya meningkat.

Berdasarkan market behavior survey yang disusun oleh Indonesia Properti Watch (IPW) pada September 2020, 68,09% responden tertarik membeli properti di masa pandemi COVID-19 dengan beberapa alasan utama, yaitu harga yang lebih murah, penawaran dan promosi menarik dari pengembang, serta rencana angsuran yang fleksibel4. Bukan hanya itu, pembeli kini juga lebih selektif dalam memilih hunian demi mendapatkan kualitas hidup yang baik dan memiliki nilai rumah yang signifikan di masa depan. Selain lokasi yang strategis dan desain rumah yang fungsional, pembeli juga melihat material rumah sebagai poin lain yang patut dipertimbangkan.

Rumah dengan material berkelanjutan (sustainable) dan menawarkan konsep green living saat ini sedang naik daun dan sangat menarik minat pembeli, terutama mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang. Dengan rancangan cermat yang memperhatikan sistem pencahayaan yang hemat energi, kaca termal, dan perangkat hemat air, memiliki rumah berkonsep sustainaible bisa menekan biaya operasional rumah seperti listrik dan air serta memiliki nilai harga jual yang lebih kompetitif di masa depan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…