Stimulus Harga Gas Efektif, Asaki Desak Menteri ESDM Setujui Penambahan Volume Alokasi Gas

Oleh : Ridwan | Minggu, 27 Juni 2021 - 10:00 WIB

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto saat menyerahkan keramik bergambar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto saat menyerahkan keramik bergambar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kinerja industri keramik nasional terus mengalami peningkatan di kuartal I-2021, dimana utilisasi mencapai level 75% sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 2015.

Hal ini juga sejalan dengan dengan meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menyentuh angamka 55,3 pada Mei 2021.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan, moncernya kinerja industri keramik tidak luput dari kebijakan stimulus harga gas sebesar USD 6 per MMBTU untuk industri keramik.

"Stimulus harga gas sangatlah efektif dan di waktu yang juga sangat tepat," kata Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Minggu (27/6/2021).

Selain itu, jelas Edy, industri keramik lebih cepat pulih dan bangkit di tengah pandemi tidak lepas dari peran pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dana desa, serta percepatan penyerapan anggaran belanja nasional dan daerah, sehingga tren peningkatan utilisasi dapat terjaga karena adanya pemulihan daya beli atau tarikan pasar.

"Bahkan kabar yang menggembirakan di Juni ini tingkat utilisasi produksi nasional sudah berkisar 78%," terangnya.

Disisi lain, Asaki mengharapkan perhatian khusus dan dukungan dari Kementerian ESDM agar implementasi Kepmen No.89/2020 teentang Harga Gas sebesar USD 6 per MMBTU untuk industri keramik di Jawa Timur (Jatim) bisa segera terealisasi secara penuh.

"Industri keramik di Jatim sudah menunggu setahun lebih dan sampai saat ini belum mendapatkan kepastian dari PGN," tutur Edy.

Menurut Edy, kondisi tersebut membuat industri keramik di Jatim membayar harga gas lebih mahal sekitar 20% dibanding sesama industri keramik domestik.

"Asaki siap menyerap lebih pemanfaatan gas dan saat ini masih menunggu kepastian dari Kepmen ESDM untuk tambahan alokasi volume gas tahap dua sebesar 40 BBTUD," terang Edy.

Hal senda diungkapkan Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Febri Hendri Antoni Arif. Menurutnya, kebijakan penyesuaian harga gas USD6/MMBTU mampu meningkatkan utilisasi perusahaan-perusahaan yang menerima fasilitas tersebut secara signifikan.

Industri kaca, keramik, dan baja mengalami kenaikan utilitas paling signifikan, setelah hampir kolaps dan bertahan pada tingkat produksi 20-30% di awal tahun 2020. 

"Saat ini utilisasi industri kaca sudah meningkat 100%, dan keramik sudah mencapai 78%. Sementara industri baja sudah jauh membaik di level utilitas 52,2%," jelas Febri.

Ekspor produk oleokimia dan keramik juga mengalami peningkatan sebesar 26% dan 25% hingga akhir tahun 2020. Ini menunjukkan produk-produk kita mulai berdaya saing di pasar ekspor. Industri keramik juga pantas berbangga karena prestasi ini baru pertama kali dicapai oleh sektor tersebut sejak harga gas bumi naik drastis pada tahun 2013.

Kebijakan penyesuaian harga gas bumi tertentu juga turut meningkatkan investasi. Dari 176 perusahaan industri yang mendapatkan penyesuaian harga gas bumi tertentu, terdapat 29 perusahaan yang melaporkan rencana investasi sebanyak 53 proyek, dengan nilai total investasi sekitar Rp191 triliun.  

Tercatat, sektor kimia dan pupuk terdapat 16 proyek dari 11 industri dengan nilai investasi Rp 112,86 triliun. Sektor baja 17 proyek dari enam industri dengan nilai investasi Rp70,98 triliun. Sektor oleokimia lima proyek dari empat industri, dengan nilai investasi Rp4,54 triliun. 

Selanjutnya, sektor sarung tangan karet sebanyak lima proyek dari tiga industri dengan nilai investasi Rp567 miliar dan sektor kaca satu proyek dari satu industri dengan nilai investasi Rp174 miliar.

"Hal ini menunjukkan antusiasme industri untuk menyusun rencana ekspansi mulai tahun 2020 sampai 2026," tandasnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…