HOKI Kembangkan Kulit Padi Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Mei 2021 - 07:00 WIB
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI),
INDUSTRY.co.id - Jakarta–PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“HOKI”),emiten produsen beras berkualitas merek “Topi Koki”dan “HOKI”,terus fokus dalam meningkatkan penerapan praktik keberlanjutan atau Environmental, Social, and Governance(ESG).
Setelah berhasil mendapatkan sertifikasi keberlanjutan secara global dari The Planet Mark, saat ini HOKI sedang mengembangkan kulit padi (sekam) menjadi energi alternatif atau bahan bakar ramah lingkungan. Upaya ini merupakan inisiatif HOKI terhadap kepedulian untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
Budiman SusiloselakuDirektur HOKI, mengatakan, “Kami sebagai perusahaan di bidang pangan, khususnya beras kemasan bermerekini sangat peduli terhadap lingkungan. Di tahun 2020, kami mendapatkan sertifikasi keberlanjutan tahun pertama yang diakui secara internasional dari The Planet Mark, Inggris. HOKI sudah turut andil dalam menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah hasil produksi dengan target zero wasteuntuk mengurangi jejak karbon. Kami berupaya untuk terus fokus dalam praktik keberlanjutan ini, yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit padi untuk pembangkit listrik serta uji coba memprosesnya menjadi pellet untuk alternatif bahan bakar.”
Saat ini dengan waste management yang baik, HOKI sedang membangun alat untukmembentuk pellet dari sisa kulit padi yang dimiliki Perseroan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.HOKI dapat memproduksi pellet dengan menggunakan mesin yang dimiliki di pabrik Subang, Jawa Barat.
Dengan semakin banyak kulit padi yang dihasilkan dari gabah basah, akan semakin banyak yang dapat diolahmenjadi pelletyang selanjutnya bisa dijual ke berbagai perusahaansebagai alternatif bahan bakar. Oleh karena itu, pellet ini juga dapat menjadi tambahan pendapatan untuk HOKIdi masa mendatang.Selain diolah menjadi pellet, limbah kulit padi ini juga sudah digunakan HOKIsebagai bahan untuk pembangkit listrik.
“HOKI sudah selesai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sekam di Sumatra Selatan pada tahun 2020 dan telah beroperasi. Berbagai upaya yang dilakukan HOKI ini adalah untuk memaksimalkan penggunaan limbah dari produksi beras sebagai nilai tambah dan turut berkontribusi dalam lingkungan keberlanjutan,” tambah Budiman.
Sebagai informasi penjualannetoHOKI hingga akhir Desember 2020, sebesar Rp1,17 triliun atau terkoreksi sebesar 29,03% YoY. Hal ini disebabkan selama tahun 2020 merupakan tantangan bagi setiap industri, termasuk HOKI. Di mana banyak terdapat pembatasan sosial di berbagai daerah sehingga penjualan beras HOKI turut merasakan dampaknya. Namun, HOKI terus berupaya dengan tidak hanya menjual beras di pasar tradisional dan pasar modernsaja, melainkan juga secara online. Adanya pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada kontribusi penjualan HOKI, yaitu saat ini didominasi oleh pasar moderndibandingkan dengan pasar tradisional.
Komentar Berita