Kisah UMKM Pengolah Ikan di Subang Bangkit Melawan Pandemi

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 03 Maret 2021 - 10:28 WIB

Gudang Beku dari KKP Bikin Pengolah Ikan di Subang Bangkit Melawan Pandem
Gudang Beku dari KKP Bikin Pengolah Ikan di Subang Bangkit Melawan Pandem

INDUSTRY.co.id, SUBANG-Sempat terdampak pandemi hingga melakukan pengurangan tenaga kerja dan produksi, Kelompok Aroma Jaya mampu bangkit setelah menerima bantuan cold storage atau gudang beku berkapasitas 30 ton dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP). Bahkan, kelompok UMKM pengolahan ikan asin dan pemindangan yang berlokasi di Dusun Kertamukti, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, tersebut, kini mampu menjaga kesegaran mutu ikan, baik masih berupa bahan baku maupun hasil olahan menjadi lebih bagus.

 "Ketersediaan bahan baku bisa disimpan dan tidak terpengaruh oleh musim termasuk ada pandemi atau tidak," kata Ketua Kelompok Aroma Jaya, Carman Bin Iksan, Minggu (28/2/2021).

 Carman menambahkan, bantuan gudang beku dari PDSPKP juga berdampak pada peningkatan produksi. Bahkan anggota kelompok menjadi lebih percaya diri memanfaatkan peluang karena pasarnya yang kian terbuka. Tak hanya itu, konsistensi dan keberlanjutan usaha pun kini lebih terjamin.

 "Pelaku usaha perikanan mulai dari para nelayan, kelompok pemasar, pengolah ikan, pemilik moda transportasi dan konsumen lainnya yang terlibat dalam rantai bisnis ini lebih terjamin mendapatkan manfaat karena meningkatnya kelancaran bisnis pengolahan setelah mendapatkan bantuan Gudang beku," ujarnya, bangga.

Manfaat tersebut bukan hanya ocehan belaka. Carman menyontohkan, harga ikan kapasan yang semula Rp34 ribu/kg, kini menjadi Rp36 ribu/kg. Hal serupa pada ikan japuh yang semula Rp18 ribu/kg, ikan tembang Rp17 ribu/kg dan ikan layang Rp24 ribu/kg, kini masing-masing Rp20 ribu/kg, Rp19 ribu/kg dan Rp27 ribu/kg.

"Harganya jadi bagus karena mutu dan kualitasnya terjaga, ikan juga tidak rusak setelah kita simpan di gudang beku, dan jarak pembeli ke lokasi gudang beku semakin dekat," sambung Carman.

 Terkait bantuan cold storage portable ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari stimulus penanggulangan dampak ekonomi Covid-19 yang diberikan untuk menghindari penurunan kualitas/mutu dan harga ikan yang drastis di tingkat nelayan atau pembudidaya.

 "Tujuannya untuk menjamin tersedianya pasokan bahan baku bagi UMKM pengolahan ikan sekaligus konsumsi ikan," terang Menteri Trenggono.

 Melalui sarana penyimpanan beku ini, Menteri Trenggono berharap bisa dimanfaatkan untuk menyimpan kelebihan produksi saat musim puncak sekaligus menjaga harga agar tetap stabil di tingkat nelayan serta dapat menjamin ketersediaan ikan pada saat musim paceklik dengan harga yang terkendali. "Dengan demikian diharapkan dapat menguatkan dan meningkatkan peranan UMKM sektor kelautan dan perikanan sekaligus membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan ke depan," sambung Menteri Trenggono.

Sementara Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti mengapresiasi kerja keras Kelompok Aroma Jaya. Dia berharap bantuan yang sudah diberikan menjadi stimulus dan penggerak ekonomi masyarakat setempat.

 Terlebih Kelompok Aroma Jaya Blanakan yang memiliki usaha dibidang pengolahan dan pemasaran ikan asin, bisa memproduksi 2-3 ton/hari saat musim ikan dan 4-5 ton/hari saat musim ikan. Produk olahan ikan dikemas dalam dus dan dijual rata-rata 5 kwintal/hari untuk tujuan pasar lokal sekitar Pamanukan, Subang, Purwakarta, Cikampek, dan 2 kali seminggu dikirimkan untuk agen pedagang grosir dan eceran di Bandung, Bogor, Cianjur, Garut, dengan varian minimal 2-3 jenis olahan per pengiriman.

 "Saya kira yang begini patut diteruskan. Perluasan pasar akan berbanding lurus dengan kesejahteraan anggotanya. Itulah kenapa kita tidak ragu untuk salurkan bantuan ini," jelas Artati. 

Artati mengaku prihatin, sebelumnya dia mendengar laporan bahwa kesegaran bahan baku dan hasil olahan Kelompok Aroma Jaya tidak bisa bertahan lama, atau hanya bertahan 3 hingga 4 hari. Alhasil produksi tidak bisa dimaksimalkan serta sering mengalami kerugian kerusakan produk karena tidak segera terjual.

 "Kami mendengar, saat cuaca buruk pasokan bahan baku sangat kurang dan tidak punya cadangan bahan baku sehingga produksi olahan sangat sedikit. Semoga dengan banutan ini, kelompok Aroma Jaya bisa semakin maju," tandasnya.

 Sebagai informasi, Kelompok Aroma Jaya Blanakan memiliki 10 orang anggota, adapun dalam proses pengolahan ikan, kelompok ini memiliki 6 orang tenaga kerja tetap yang melakukan proses penjemuran dan penggaraman, serta 20-30 orang tenaga harian lepas yang melakukan proses penyiangan.

Sedangkan jumlah tenaga kerja dalam mengoperasionalkan gudang beku sebanyak 12 orang terdiri dari manager sebanyak 1 orang, teknisi sebanyak 2 orang, dan tenaga bongkar muat sebanyak 3 orang. Penerima manfaat langsung dari gudang beku sebanyak 50 orang yang merupakan anggota kelompok, para pengolah yang bermitra dengan kelompok, pembeli pedagang grosir produk kurang lebih 30 orang yang utamanya berasal dari masyarakat sekitar di Subang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…