Awal Pekan Depan, Bursa Efek Indonesia Mulai Berlakukan IDX-IC

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 21 Januari 2021 - 08:18 WIB

Pengunjung mengamati papan elektronik yang memperlihatkan pergerakan IHSG di gedung BEI (Foto Rizki Meirino)
Pengunjung mengamati papan elektronik yang memperlihatkan pergerakan IHSG di gedung BEI (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberlakukan klasifikasi baru yang mengelompokkan sektor usaha berbagai perusahaan publik yang tercatat di BEI menurut sektor industrinya secara terperinci, yaitu Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC). Rencana tersebut akan dilaksanakan pada pada Senin (25/01/2021).

“Pemberlakuan klasifikasi baru tersebut dilakukan untuk menggantikan klasifikasi sektoral yang masih digunakan saat ini, yaitu Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA),” ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal secara virtual dengan tema IDX Industrial Classification, Rabu (20/01/2021).

Hasan menjelaskan, pengklasifikasian sektor-sektor berbagai perusahaan publik yang tercatat di BEI ini adalah langkah inisiatif strategis kami di BEI. Hal tersebut sudah dipersiapkan sejak lama, yaitu sejak pertengahan 2018 lalu.

Menurut Hasan, kendati bakal diluncurkan awal pekan depan, JASICA masih akan digunakan selama proses transisi hingga tiga bulan ke depan, atau hingga akhir April 2021. Hasan berharap klasifikasi baru ini dapat membuat pelaku pasar menjadi lebih obyektif untuk membandingkan sebuah perusahaan publik dengan perusahaan publik lainnya yang sejenis.

“Selain itu, klasifikasi baru tersebut dapat digunakan menjadi alat yang lebih efektif dalam melakukan berbagai analisa yang dibutuhkan, sehingga klasifikasi tersebut akan lebih relevan dalam mengambil keputusan berinvestasi,” imbuh Hasan. 

Sementara itu, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI, Ignatius Denny Wicaksono, menuturkan, perubahan klasifikasi usaha secara sektoral di bursa dianggap perlu karena JASICA dinilai masih terlihat adanya keterbatasan secara prinsip dalam pengklasifikasiannya. 

“Bursa perlu mengelompokkan jenis usaha baru yang berkembang saat ini, seperti perusahaan energi alternatif, produsen barang hobi, penyedia jasa olahraga, konglomerasi keuangan, perusahaan perfilman, dan perusahaan-perusahaan tekonologi informasi ke dalam sebuah klasifikasi sektoral yang terkait erat dengan bidang usaha inti (core business),” ungkap Denny.

Denny menjelaskan, berbagai bursa di dunia kini telah mengklasifikasikan sektor usaha perusahaan-perusahaan publiknya dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berdasarkan produk-produknya maupun eksposur pasar (market exposure). Akan tetapi BEI hingga kini masih melakukan klasifikasi serupa berdasarkan prinsip kegiatan ekonomi sehingga masih terdapat berbagai sektor yang masih luas dan tidak homogen serta tidak didefinisikan secara spesifik.

Karena itu, demikian Denny, BEI kini membutuhkan klasifikasi usaha yang spesifik agar pengelompokan seluruh perusahaan publik di BEI dapat disesuaikan dengan berbagai kegiatan usaha yang mereka jalankan.

Dalam klasifikasi JASICA saat ini, masih ada 22 perusahaan publik yang dimasukkan ke dapam sub sektor klasifikasi others. Dalam IDX-IC, klasifikasi others tersebut akan dihapuskan sehingga seluruh perusahaan publik yang tercatat di BEI dapat diklasifikasikan secara spesifik dan menyeluruh.

“Jika IDX-IC ini sudah diberlakukan, maka BEI bakal unggul dalam menyediakan klasifikasi komersial yang lebih terperinci dibanding berbagai bursa di kawasan Asean pada umumnya. Klasifikasi komersial ini diterapkan berdasarkan acuan standar internasional yang biasa digunakan untuk menganalisa surat-surat berharga (securities) ataupun surat-surat berharga berupa efek (equity securities),” papar Denny.

Denny mengatakan, klasifikasi komersial ini sebelumnya dilakukan berdasarkan government classification yang biasanya digunakan untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi. Tetapi, klasifikasi yang diterapkan sekarang ditinjau berdasarkan sisi komersialnya (commercial side). (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…