Tesla Hingga Google ke Indonesia, Nazib Razak Sindir Pemerintah: Apa yang Terjadi, Oh Malaysia Kemana Kita?

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:40 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat pernyataan yang mengejutkan terkait Indonesia yang kini disebutnya sebagai negara yang mampu mendatangkan investasi dari berbagai perusahaan terkemuka dunia. 

Bahkan tak tangung-tanggung, atas capaian positif tren investasi tersebut Razak menyebut Malaysia sudah jauh tertinggal dan kalah bersaing dari Indonesia.

Mantan orang nomer satu di Malaysia tersebut pun lantas mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan sindiran pedas ke Pemerintah Malaysia.

"Tesla akan pergi ke Indonesia. Amazon akan pergi ke Indonesia. Google akan pergi ke Indonesia. Apa yang terjadi?," tulisnya seperti dikutip redaksi Industry.co.id dari laman facebooknya pada Sabtu (19/12).

Tak hanya itu, Najib Razak juga menyertakan pemberitaan berbagai media terkait investasi perusahaan global ke Indonesia. 

Diantaranya berita tentang investasi Google dan Temasek ke Tokopedia, utusan Tesla ke Indonesia untuk menjajaki investasi Nikel, hingga tawaran Jokowi ke Elon Musk untuk meluncurkan roket SpaceX dari Indonesia.

Tak berhenti disitu, Najib Razak juga menyebut kasian melihat kondisi Malaysia yang dianggapnya sudah tidak lagi terlihat sebagai negeri yang memiliki daya tarik investasi.

"Kasiannnnnnnnn. Sebelumnya Malaysia ketika BN dipimpin, dipandang potensi pertumbuhan tinggi di wilayah Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi menjadi pertimbangan investasi," sebut Najib Razak.

"Tak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Oh Malaysia, ke mana kita?" Tulisnya lagi.

Padahal sebelumnya, saat masih memimpin Malaysia, Najib Razak menyebut dirinya gemar melakukan mengejar para investor dengan cara mengundang langsung para pebisnis dari berbagai dunia.

"Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia," ungkapnya.

Namun sejak 2018, dirinya mengaku tidak lagi mendengar ada investasi baru di Malaysia. 

"Listrik. Tidak ada. Yang ada hanya hinaan bilang rakyat malas. Yang kita lihat hanyalah ketidakstabilan politik. Yang dirasakan adalah lemahnya kebijakan pemerintah," pungkas Najib Razak.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…

Pelatihan pengolahan sampah ke Pesantren

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:14 WIB

Kolaborasi CCEP Indonesia dengan Lima Belas Pesantren di Indonesia

Dalam rangka memperkuat komitmen sosial dan lingkungan di bulan Ramadan, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar serangkaian kegiatan bersama lima belas pesantren…