Pandemi Lahirkan Banyak Inovasi, Pelaku Industri Paparkan Tantangan dan Gagasan

Oleh : Hariyanto | Jumat, 27 November 2020 - 14:31 WIB

Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH menilai, AI juga berperan dalam pengenalan suara batuk pasien Covid-19 dengan sensitivitas sekitar 70%
Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH menilai, AI juga berperan dalam pengenalan suara batuk pasien Covid-19 dengan sensitivitas sekitar 70%

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Sejak pandemi melanda, hampir semua negara berlomba-lomba ingin menjadi yang terdepan dan tercepat dalam hal inovasi penanganan Covid-19. Indonesia pun tak ketinggalan. 

Sebut saja di bidang kesehatan, Indonesia telah mulai mengembangkan Vaksin Merah Putih demi mencapai kekebalan massa (herd immunity) dan GeNose, alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas ciptaan UGM.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan perhelatan Artificial Intelligence Summit (AIS) 2020 yang digelar secara daring oleh Kemenristek/BRIN melalui BPPT pada 10-13 November lalu. 

Presiden juga mengapresiasi para komunitas peneliti yang terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19. "Semua ini membuktikan bahwa kita mempunyai banyak talenta hebat dan siap berkarya untuk kemandirian dan keunggulan bangsa," terang Jokowi.

Kiwi Aliwarga, Managing Partner UMG IdeaLab turut hadir pada gelaran ini. Menjadi salah satu peserta diskusi panel, Kiwi mewakili industri dalam salah satu diskusi bertajuk Program Stranas untuk Bidang Prioritas Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Riset dan Pendidikan.

Dengan melibatkan kolaborasi triple helix antara peneliti, pemerintah, dan industri, diskusi ini menghadirkan Direktur Biz Dev PT Hikari Solusindo Sukses Eko Fajar Prasetyo sebagai moderator, perwakilan BPPT Asril Jarwin, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Ashari, Wakil Direktur IMERI FKUI Budi Wiweko, dan Managing Partner UMG IdeaLab Kiwi Aliwarga.

Dari sudut pandang industri, Kiwi Aliwarga dalam presentasinya menjelaskan tentang industri teknologi kecerdasan artifisial untuk sektor Prioritas Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Riset dan Pendidikan.

Menurut Kiwi, tantangan terbesar penerapan kecerdasan artifisial di bidang kesehatan adalah keamanan data pasien, Electronic Health Record (EHR) yang harus digunakan seefisien mungkin, dan pemahaman tenaga kesehatan mengenai pentingnya kecerdasan buatan di bidang kesehatan.

“Di bidang pertanian juga sama, kita harus meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi serta mengajak peran generasi muda untuk melakukan pertanian di daerahnya. Hal itu harus didukung infrastruktur yang memadai,” papar Kiwi.

Sementara di bidang edukasi, gurupun diharapkan dapat mengerti AI sehingga dapat melahirkan inovasi. Tak kalah penting adalah etika moral dan transparansi data.

Di akhir sesi diskusi, Kiwi memberikan pandangan untuk kemajuan ekosistem inovasi teknologi Tanah Air dengan melibatkan peran pemerintah, akademisi, dan industri.

Menurutnya, semua pihak harus fokus bergerak membenahi area moral, etika, kepemimpinan, dan implikasi kecerdasan artifisial terhadap umat manusia. Penguatan infrastruktur koneksi internet dan industry knowledge juga mesti segera ditingkatkan.

“Saya sependapat dengan Bapak Mochamad Ashari -Rektor ITS- mengenai pernyataan regulasi diciptakan setelah universitas. Itu dapat diimplementasikan di bidang kesehatan karena berhubungan dengan manusia secara critical. Tapi untuk bidang lain, mestinya industri dahulu, kemudian regulasi, agar kemajuan teknologi tidak terhenti regulasi,” tandasnya.

UMG IdeaLab sebagai perusahaan pemodal ventura memiliki ekosistem startup untuk mendukung tiga bidang prioritas tersebut, sebut saja di bidang kesehatan ada ProSehat, di bidang ketahananan pangan ada MSMB dengan keunggulan traceability system, dan Widya Group serta AiCI di bidang pendidikan.

Di akhir sesi diskusi, moderator menyimpulkan agar industri AI bisa berkembang, diperlukan multidisiplin yang sangat luas, menurunkan ego sektoral, dan mentalitas silo. Jika hal itu dapat dilakukan, perkembangan kecerdasan artifisial dan industri terkait akan semakin cepat di Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…