Pengamat: Vaksin, Bursa Capres AS dan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Masih Pengaruhi pergerakan IHSG pada Pekan Ini

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 21 Oktober 2020 - 09:14 WIB

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Sumber: Beritasatu TV
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Sumber: Beritasatu TV

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ke 3, Oktober 2020. Berikut Prediksi Pengamat Saham dan Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee

Pekan ini pasar akan memperhatikan perijinan vaksin covid 19. Manajemen Pfizer Inc akan mengajukan izin vaksin covid-19 ke otoritas USA pada awal November. Vaksin Pfizer merupakan hasil pengembangan perusahaan bersama mitranya di Jerman, BioNTech. Perkembangan perijinan vaksin menjadi sentimen positif di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika di tengah naiknya kasus Covid 19. Saat ini pasar sudah memasukan optimisme vaksin akan segera ditemukan dan segera distribusikan.

Pasar sempat terlihat koreksi setelah Regulator AS menghentikan uji coba pengobatan antibodi Covid-19 tahap akhir Eli Lilly. Uji coba tahap akhir ACTIV-3 merupakan pengobatan untuk pembentukan antibodi terhadap virus Ccovid-19 dihentikan sementara karena alasan keamanan. Sebelumnya Johnson & Johnson mengumumkan menghentikan sementara uji coba tahap akhir kandidat vaksin virus covid 19 karena adanya laporan timbulnya efek samping yang belum bisa dijelaskan secara medis. Hal ini membuat pasar berpikir proses pencarian obat dan vaksin Covid 19 tidak mudah dan masih butuh waktu lama.

Harapan stimulus Fiskal di Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan kedepan. Steven Mnuchin Menteri Keuangan AS berbicara kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump akan "mempertimbangkan" menaikan jumlah bantuan pada paket stimulus Fiskal USD 1.8 T yang diusulkan sebelumnya. Presiden AS Donald Trump sempat meminta Kongres untuk mengesahkan RUU bantuan virus covid  19 dengan dikurangi dana sisa dari program kredit UKM yang kadaluarsa. Juru bicara Gedung Putih mengatakan anggota Senat dari Partai Republik akan mengikuti apa yang diinginkan Trump. Ada harapan terjadi kesepakatan paket stimulus Fiskal untuk mendorong Ekonomi AS keluar dari Resesi.

Pemimpin Partai Republik dan Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan dia tidak mengharapkan kesepakatan stimulus Fiskal akan dicapai menjelang pemilihan 3 November selama Pelosi terlibat. Presiden Donald Trump dikabarkan bersedia untuk meningkatkan paket stimulus fiskal USD1,8 triliun untuk mencapai kesepakatan bantuan Covid-19 dengan Partai Demokrat di Kongres.  Tetapi gagasan itu ditolak rekannya dari Partai Republik Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. Nampaknya ditengah harapan stimulus Fiskal AS, akan sangat sulit mencapai kesepakatan menjelang pemilu AS di 3 November 2020.

Kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, diperkirakan akan menang pemilihan presiden di 3 November 2020. Beberapa jajak pendapat menempatkan Biden memimpin atas kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Kemenangan ini akan mendorong paket stimulus ekonomi yang lebih besar dan mengurangi potensi perang dagang dengan China. Selain itu pajak perusahaan di AS juga di perkirakan akan naik. Hal ini mendorong USD lebih lemah dan akan positif bagi pasar Emerging Market termasuk Indonesia.

Kekhawatiran Wave kedua virus korona terus meningkat karena infeksi melonjak di beberapa wilayah Eropa. Pemerintah Prancis mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat, karena terjadi kenaikan rawat inap akibat Covid-19 atas ambang batas 9.100 untuk pertama kalinya sejak 25 Juni. Inggris mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mengurangi penyebaran Pandemi Covid 19 di London. Hal ini membuat Inggris mendekati penguncian nasional kedua. Ancaman Wave 2 Covid 19 akan menjadi sentimen negatif yang di perhatikan pelaku pasar di pekan depan.

Pasar saham dunia memasuki periode laporan keuangan kuartal ke 3. Amerika Serikat mempimpin pengumuman kinerja emiten kuartal ketiga dari awal minggu ini. Menurut data Refinitiv dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan ada 86% melewati perkiraan para analis. Pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik. Di Indonesia diperkirakan kinerja Emiten akan tumbuh positif di kuartal ke 3 tahun 2020 akibat banyaknya upaya dari Otoritas Pasar Modal dan pemerintah. Diperkirakan kinerja emiten akan lebih baik daripada kuartal 2 2020 dan juga akan lebih baik dari kuartal ke 1 2020.

Komentar Bank Dunia tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja sangat positif. Bank Dunia menilai UU sapu jagat ini merupakan upaya konkret pemerintah Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di sektor Bisnis. Aturan ini akan menjadikan Indonesia lebih berdaya saing dan mendukung aspirasi jangka panjang bangsa untuk menjadi masyarakat yang sejahtera. Penghapusan pembatasan yang berat pada investasi menandakan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis. UU ini dinilai dapat membantu menarik investor lebih banyak berinvestasi di Indonesia, mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia mengatasi masalah kemiskinan. Pelaku pasar keuangan sangat positif dengan UU ini sehingga penolakan keras akan menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Hadirnya beberapa sentimen mulai dari vaksin dan perkiraan kinerja emiten yang lebih baik di kuartal ke 3 membuat IHSG kami perkirakan akan menguat terbatas di pekan depan. Adapun Support IHSG berada di level 5,067 sampai 5,001 dan resistane di level 5,182 sampai 5,200. Cenderung SOS bila IHSG menguat untuk bisa BOW kembali ketika IHSG koreksi.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…