Simak! Ini Hal-Hal Penting yang Perlu Diketahui dalam Perhitungan Asuransi Jiwa yang Tepat Guna

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 23 September 2020 - 07:02 WIB

Ilustrasi asuransi kesehatan.(Ist)
Ilustrasi asuransi kesehatan.(Ist)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan produk keuangan asuransi jiwa. Asuransi jiwa sendiri adalah salah satu layanan asuransi yang digunakan untuk perlindungan terhadap dampak kerugian finansial atau hilangnya pendapatan seseorang atau keluarga karena adanya kematian anggota keluarga (tertanggung) yang sebelumnya merupakan tulang punggung bagi keluarga tersebut.

Berkenaan dengan masa pandemi ini, menurut riset Lifepal.co.id sebelumnya, tercatat bahwa pemulihan pendapatan premi bruto asuransi jiwa pada bulan Juni 2020 telah melebihi nilai pendapatan di bulan Juni 2019.

Sehingga terlihat kesadaran masyarakat Indonesia yang meningkat untuk memiliki asuransi jiwa dan melindungi keluarga mereka dari resiko finansial dengan mempersiapkan uang pertanggungan bagi keluarga jika mereka harus ditinggalkan atau sang tertanggung sudah tidak bisa produktif lagi. Untuk itu, mari kita simak hal-hal penting yang perlu diketahui dalam perhitungan asuransi jiwa yang tepat guna.

Apa itu Uang Pertanggungan

Di dalam asuransi jiwa ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu UP atau uang Pertanggungan. UP adalah jumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika pemegang polis mengajukan klaim atas risiko yang dijamin dalam program asuransi.

Uang pertanggungan setiap asuransi jumlahnya berbeda-beda, biasanya semakin besar premi yang dibayar maka uang pertanggungan yang dapat diterima juga semakin besar.

Umumnya, perusahaan asuransi di Indonesia memberikan uang pertanggungan antara puluhan Juta hingga miliaran Rupiah. Besar kecilnya uang pertanggungan ini selain dipengaruhi besar premi, usia, serta faktor lain yang berkaitan dengan risiko kesehatan. Tentu, semakin lama tenor yang dipilih semakin besar uang pertanggungan yang bisa dimiliki.

Namun, banyak pemegang polis yang terjebak dengan angka pertanggungan ini. Pasalnya mereka menghitung nilai pertanggungan tersebut untuk kehidupan saat ini. Padahal 20 atau 30 tahun mendatang nilai, 200 atau 500 juta Rupiah mungkin terasa sangat kecil karena kebutuhan bertambah, namun pendapatan nol.

Perhitungan uang Pertanggungan

Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui berapa uang pertanggungan yang dibutuhkan nantinya oleh tanggungan, dalam hal ini keluarga Anda. Ada dua metode yang bisa dilakukan untuk memperhitungkan besarnya uang pertanggungan.

1. Nilai Hidup Manusia atau Human Live Value (HLV)

Sesuai namanya, metode ini melihat Anda sebagai manusia yang memiliki “nilai ekonomi”, lantaran dapat bekerja dan menghasilkan nilai (uang) dalam jumlah tertentu. HLV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

UP = E X (((1+R)^ N)-1)/R

Di mana,

E = Pengeluaran / Penghasilan bulanan X 12

R = Inflasi Tahunan

N = Waktu Pertanggungan (Tahun)

UP = Uang Pertanggungan

2. Income Based Value (IBV)

Metode ini dilakukan dengan menghitung besarnya uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return apabila uang pertanggungan yang akan diterima disimpan dalam produk investasi. IBV dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

    IBV= Penghasilan /Pengeluaran : Suku bunga deposito per bulan

Contoh perhitungan

Ibu Nerissa memiliki penghasilan sebesar Rp 10 juta rupiah per bulan, dengan asumsi suku bunga deposito adalah 6% per tahun atau 0,5% per bulan dan inflasi tahunan 3%, Berapakan UP Ibu Nerissa apabila dihitung dengan metode Human Live Value (HLV) dan Income Based Value (IBV).

- Dengan metode Human Live Value,

UP = E X (((1+R)^ N)-1)/R

UP= Rp 10 juta X 12 bulan (((1+ 3%)^20)-1) /3%

UP= Rp 3,2 miliar

Angka 20 tahun yang tercantum dalam rumus perhitungan ini adalah perkiraan waktu terkait kecukupan UP untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Nerissa sepeninggal beliau. Patut dicatat, perhitungan HLV tidak mengikutsertakan nilai asumsi deposito atau pertumbuhan dana investasi.

- Dengan metode Income Based Value,

ILV= Rp 10 Juta : 0,5% = Rp 2 miliar

Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

**Untuk menampilkan Kalkulator Uang Pertanggungan pada laman artikel di website atau blog Anda, sematkan kode iframe berikut ini:

<iframe src="https://lifepal.co.id/media/?cff-form=24" id="lifepalCalculator" title="Lifepal Kalkulator" width="600" height="428"></iframe>

Lifepal.co.id mengembangkan embeddable Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa dengan kode iframe yang dapat di-embed tanpa biaya ke laman website media atau blog Anda. Dengan kalkulator ini, Anda dapat memperhitungkan berapa besaran uang pertanggungan (UP) tanpa harus melakukan perhitungan dengan rumus yang mungkin rumit bagi sebagian orang.

Anda cukup memasukkan sejumlah nilai pada kalkulator tersebut, yakni:

Masukkan besaran penghasilan atau pengeluaran bulanan Anda saat ini pada kolom pertama,

Lalu, masukan jumlah tahun Anda berharap uang pertanggungan tersebut dapat meng-cover tanggungan atau keluarga Anda, misal 10 atau 20 tahun atau lebih.

Terakhir, masukan rata-rata inflasi tahunan dalam bentuk persen.

Dalam sekejap, akan muncul angka yang merupakan hasil perhitungan uang pertanggungan (UP) Anda. Ini tentu akan amat membantu pembaca Anda dalam mensimulasikan uang pertanggungan asuransi jiwa mereka.

Jenis-Jenis Asuransi Jiwa di Indonesia

Asuransi jiwa sendiri terdiri dari beberapa jenis. Khusus di Indonesia, terdapat empat jenis asuransi jiwa yang bisa Anda beli sesuai dengan kebutuhan, yaitu:

Asuransi jiwa berjangka (term life)

Asuransi jiwa seumur hidup (whole life)

Asuransi jiwa unit link

Asuransi jiwa dwiguna

1. Asuransi jiwa berjangka (term life)

Secara produk, asuransi jiwa berjangka merupakan bentuk dasar dari sebuah asuransi jiwa. Perlindungan yang diberikan bisa Anda atur sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan.

Mulai dari 5 sampai 30 tahun, para ahli waris akan mendapatkan uang pertanggungan saat nasabah telah meninggal dunia. Asuransi jiwa berjangka yang bagus adalah yang menawarkan pertanggungan luas dengan premi kompetitif.

Selain uang pertanggungan, asuransi jiwa berjangka untuk memiliki tambahan pertanggungan yang sangat bermanfaat, mulai dari  santunan cacat tetap, pembebasan premi, hingga pertanggungan kredit. Untuk mendapatkannya, kita perlu membeli asuransi tambahan (rider) dengan tambahan biaya premi.

2. Asuransi jiwa seumur hidup (whole life)

Kebalikan dari berjangka, jenis asuransi jiwa seumur hidup menawarkan perlindungan maksimal sepanjang usia sang nasabah. Tentu saja dengan batas usia tertinggi hingga 100 tahun.

Umumnya, polis ini menjanjikan pengembalian premi pada masa akhir asuransi. Jadi, meskipun usia kita melewati 100 tahun, premi tidak akan hangus semua.

Menariknya, asuransi jiwa seumur hidup biasanya didampingkan dengan Dana Pensiun. Sehingga, Anda bisa mempersiapkan masa tua dengan baik.

3. Asuransi jiwa unit link

Mau berinvestasi lewat asuransi? Nah, asuransi jiwa unit link bisa jadi jenis asuransi yang menarik buat Anda. Sebab premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi tidak semuanya dipakai untuk membayar biaya asuransi, tetapi diinvestasikan sebagian ke dalam beragam aset, seperti saham, deposito, atau obligasi. Tentu saja, ini merupakan investasi jangka panjang.

4. Asuransi jiwa Dwiguna

Asuransi yang satu ini memang tidak terlalu familiar. Asuransi dwiguna (endowment insurance) adalah produk asuransi jiwa dengan manfaat tambahan tabungan. Sebagian premi nasabah akan masuk ke pos tabungan, sedangkan sisanya untuk manfaat proteksi. Di akhir masa polis, ahli waris akan memperoleh nilai tunai berupa tabungan dan uang pertanggungan.

Produk ini cocok untuk orang yang memiliki rencana keuangan jangka panjang, seperti mengumpulkan dana pendidikan, dana pensiun, atau dana pernikahan.

Catatan Penulis: Tips dibuat oleh tim data dan riset Lifepal. Segala informasi yang ada pada artikel ini dapat dipertanggungjawabkan oleh lifepal.co.id.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…