MAI: Industrialisasi Bandeng Butuh Kejelasan Regulasi

Oleh : Irvan AF | Selasa, 25 April 2017 - 06:29 WIB

Ilustrasi petani bandeng. (Foto: IST)
Ilustrasi petani bandeng. (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id, Bogor - Wakil Ketua Masyarakat Aquatik Indonesia (MAI) Dr Ir Hasanuddin Atjo, MP mengemukakan untuk mendukung gerakan massal industrialisasi bandeng laut, diperlukan dukungan regulasi yang berlaku secara nasional.

"Regulasi ini penting dalam rangka mewujudkan industrialisasi bandeng menjadi sebuah gerakan nasional untuk kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan penguatan ketahanan pangan," katanya, Senin (24/4/2017), usai memberikan pemaparan pada Rapat Kerja Nasional MAI di Bogor.

Dalam seminar tersebut, kata Atjo yang sukses melakukan inovasi teknologi budidaya bandeng di laut dengan teknologi keramba jaring tancap (KJT) itu memberikan paparan berjudul 'Perkembangan Terkini dan Prospek Industri Budidaya Bandeng di Indonesia." "Prospek industri dan budidaya bandeng masih sangat besar. Pasar ekspor semakin terbuka, terutama ke Timur Tengah seperti Arab Saudi, Yaman dan Kuwait serta pasar Eropa yakni Inggris, Belanda, Rusia dan Malaysia.

Indonesia, kata Atjo yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng itu, merupakan salah satu negara penghasil nener terbesar di dunia. Khusus dari hatchery di Bali dan sekitarnya saja, saat ini telah mampu memproduksi 20 juta ekor nener perhari dengan tujuan pasar masih didominasi Filipina.

"Di Filipina bahkan kita sulit menemukan bubur ayam. Yang banyak dijual justru bubur bandeng. Sebagian besar budidaya bandeng di Filipina, benihnya diimpor dari Bali," ujar penemu teknologi budidaya udang supra intensif Indonesia itu.

Sulawesi Tengah, kata Atjo, saat ini telah melakukan inovasi terkait budidaya bandeng di perairan laut yang dikembangkan dengan teknologi keramba jaring tancap (KJT) dan keramba jaring apung (KJA).

Dari hasil evaluasi, kedua teknologi budidaya ini ternyata mampu 210 ton/ha dengan mutu bandeng yang lebih baik dari bandeng tambak. Sedangkan teknologi KJA yang pernah diuji coba di Sulsel bisa menghasilkan 400 ton/ha.

Jadi, budidaya bandeng di laut dengan teknologi KJT dan KJA memberikan banyak peluang baru sehingga sangat potensial bila dikembangkan sebagai sebuah gerakan nasional.

"Dengan KJT dan KJA, kita bisa melakukan panen hidup dan ikan langsung diberikan perlakuan khusus agar tetap hidup lalu dikirim ke tujuan pasar sehingga terjamin kesegarannya," ujarnya.

Memelihara bandeng di laut juga memberikan banyak keuntungan. Kandungan mineral dan protein ikan jauh lebih bagus ketimbang bandeng yang dipelihara di tambak. Juga ikan tidak akan berbau lumpur," katanya lagi.

Hasnauddin Atjo juga mengemukakan rencana workshop nasional industrialisasi bandeng pada Juli 2017 di Kota Palu atas inisiatif Komenko Maritim dengan Pemprov Sulteng.

"Kami sangat berharap adanya keterlibatan MAI dalam membantu menyusun rekomendasi workshop. Hal yang mendesak untuk dilakukan dalam workshop nanti adalah kajian penerapan konsep 'the golden age stage' pada pentokolan bandeng, kemudian penananganan bandeng di saat panen agar sisik tetap utuh serta teknologi pengolahan," katanya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…