‘Shortfall’ Penerimaan Pajak, Ratna DPR: Bukti Pemerintah Tak Miliki Strategi yang Tepat
Oleh : Krishna Anindyo | Kamis, 20 Agustus 2020 - 10:45 WIB

Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2019, menunjukkan bahwa realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.960,6 triliun setara dengan 90,56 persen dari target dalam APBN 2019, serta realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.546,14 triliun dengan presentase sebesar 86,55 persen dari target APBN 2019.
Hal ini membuktikan negara masih mengalami shortfall penerimaan pajak.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari ketika mewakili pandangan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) atas Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2019 dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Ia menekankan bahwa realisasi target tersebut masih di bawah target tahun 2018 yang mencapai 93,86 persen.
“F-PKB memandang bahwa terjadinya shortfall penerimaan pajak dalam 11 tahun terakhir, serta menurunnya pencapaian tax ratio dari 11,5 persen pada tahun 2018 menjadi 10,7 persen pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Pemerintah masih belum memiliki strategi dan prioritas agenda yang tepat dalam melakukan reformasi perpajakan yang selama ini telah disiapkan,” ungkap Ratna melalui keterangan yang diterima redaksi Industry.co.id pada Kamis (20/8/2020).
Anggota Komisi VII DPR RI ini kemudian menambahkan bahwa sumber utama pendapatan perpajakan saat ini hanya didominasi oleh pendapatan pajak penghasilan non-migas dan pajak pertambahan nilai saja. Sedangkan untuk realisasi belanja negara tahun 2019 menurun tajam dari capaian tahun 2018.
“Sementara untuk realisasi belanja negara tahun 2019 sebesar Rp 2.309,29 triliun atau setara dengan 93, 83 persen dari pagu APBN 2019 dimana realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.496,31 triliun dari pagu APBN 2019 pencapaian realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 ini menurun tajam dari capaian tahun 2018,” imbuh legislator dapil Jawa Timur IX itu.
Untuk itu ia menyatakan bahwa F-PKB mendesak Pemerintah agar segera menyelesaikan permasalahan pengendalian atas pengelolaan kas pada kementerian atau lembaga untuk diselesaikan agar tidak berulang setiap tahunnya serta mendesak pemerintah untuk mempercepat penanganan kelemahan sistem pengendalian intern dalam penatausahaan piutang perpajakan.
Baca Juga
Nilai Kinerja Sangat Baik, Komisi X DPR RI DUkung Tambahan Anggaran…
BPPKB Banten Kabupaten Bogor Solid Dukung Eman S Nasim Jadi Caleg…
SMRC: Atribut Sosialisasi Prabowo dan Anies Paling Banyak Tersebar…
HIPMI: Ketum Kadin Arsjad Rasjid Layak di Pertimbangkan untuk Cawapres…
Ketua MPR RI Kembali Maju Sebagai Caleg DPR RI di Daerah Pemilihan…
Industri Hari Ini

Senin, 05 Juni 2023 - 04:15 WIB
Ketum IMI Apresiasi Peran Pemerintah dan Swasta Atas Keberhasilan Pelaksanaan Balapan Formula E
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia menyaksikan GulaVit Jakarta Eprix…

Senin, 05 Juni 2023 - 04:07 WIB
Olahraga Jadikan Pemersatu Pemuda Papua dan TNI
Prajurit Satgas Yonif 143/TWEJ menggelar kegiatan olahraga bersama dengan pemuda Kampung Monggoefi, mereka dengan penuh semangat dan gembira mengikuti kegiatan olahraga bersama di Pos KM 140…

Senin, 05 Juni 2023 - 00:54 WIB
Ekonomi Kreatif Bangkit di BNI Java Jazz Festival 2023
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI meyakini BNI Java Jazz Festival 2023 menjadi momentum penguatan ekonomi kreatif yang berdampak positif pada berbagai sektor.

Minggu, 04 Juni 2023 - 21:26 WIB
Gelaran BNI Java Jazz Festival 2023 Bawa Multiplier Effect Ekonomi
Gelaran BNI Java Jazz Festival 2023 berpotensi mendorong geliat ekonomi kreatif nasional serta sektor turunan. Hal ini diharap mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua…

Minggu, 04 Juni 2023 - 17:35 WIB
Kementan Lakukan Vaksinasi Massal Rabies di Timor Tengah Selatan
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan vaksinasi masal terhadap hewan anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan Nusa (TTS) Nusa Tenggara Timur…
Komentar Berita