Nutrifood-BPOM RI-Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Edukasi Batasan Konsumsi GGL

Oleh : Herry Barus | Kamis, 23 April 2020 - 15:00 WIB

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM
Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia pada bulan April ini, Nutrifood selaku perusahaan makanan dan minuman kesehatan asli Indonesia, bersama dengan Badan POM RI dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengedukasi masyarakat Indonesia terkait pentingnya membatasi konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) serta mencermati informasi nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman, khususnya pada masa pandemi COVID-19 ini.

Kegiatan edukasi ini merupakan wujud implementasi Nota Kesepahaman antara Nutrifood dengan Kementerian Kesehatan RI yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada tahun 2012. Edukasi diadakan dalam bentuk media workshop online, dengan tujuan untuk menginspirasi masyarakat menjalani hidup sehat dan menghindari risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, serta untuk mengedukasi penyandang diabetes mengenai risiko komplikasi serius di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM menjelaskan, “Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi  penyandang Diabetes Melitus di DKI Jakarta sebesar 3,4 %. Jumlah ini meningkat dibandingkan data Riskesdas 2013, yaitu 2,5%. Angka ini berada di atas prevalensi nasional. Peningkatan jumlah penyandang diabetes ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) yang berlebih dan kurang mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan.”

Menurut dr. Endang, sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mencegah prediabetes maupun diabetes, konsumsi GGL per individu harus dibatasi, yaitu 50 gram gula atau 4 sendok makan gula per hari; 5 gram garam atau 1 sendok teh garam per hari; dan 67 gram lemak atau 5 sendok makan lemak per hari. Selain membatasi konsumsi GGL, masyarakat juga harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih.

Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM, Dra. Sutanti Siti Namtini Apt, Ph.D memaparkan, “Produk pangan olahan yang sudah mendapatkan izin edar Badan POM wajib mencantumkan informasi nilai gizi, dengan tujuan agar masyarakat dapat memilih asupan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya demi menjaga kesehatan tubuh. Informasi nilai gizi yang harus diperhatikan oleh masyarakat terdiri dari takaran sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, zat gizi mikro dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi). Masyarakat perlu memperhatikan kandungan zat gizi yang ada dalam produk, kemudian konsumsi sesuai kebutuhan (zat gizi apa yang harus dibatasi atau yang harus dipenuhi) untuk masing-masing individu.”

Selain untuk individu yang sehat (belum terdiagnosa prediabetes maupun diabetes), anjuran batasi konsumsi GGL dan cermati informasi nilai gizi juga berlaku untuk penyandang diabetes, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini sedang mewabah di Indonesia.

Lebih lanjut dr. Endang menuturkan, “Pada kondisi saat ini di mana COVID-19 sangat mudah menyebar dan menginfeksi, Kementerian Kesehatan RI menganjurkan penyandang diabetes untuk mengonsumsi nutrisi rendah GGL. Pasalnya, orang dengan diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol, sehingga amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi COVID-19, bahkan dapat berakibat fatal.”

Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, S.T., M.App.Sc., menyarankan, “Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, 80 persen penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan jantung disebabkan oleh perilaku tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak sehat. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19, masyarakat dengan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius apabila terkena COVID-19. American Diabetes Association menyatakan bahwa pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol dan infeksi virus dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Kombinasi kedua kondisi ini pun semakin memperburuk risiko komplikasi.”

Astri menambahkan, “Untuk itu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, mengontrol kadar gula darah menjadi semakin penting bagi penyandang diabetes. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, di antaranya dengan menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan dan rutin berolahraga. Sebagai bagian dari pola makan sehat, penyandang diabetes sebaiknya memilih makanan tinggi serat, memperhatikan porsi dan waktu makan, serta membatasi konsumsi GGL (gula, garam dan lemak) sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, pencegahan COVID-19 juga dapat penyandang diabetes lakukan dengan menjaga kebersihan diri termasuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman, kerja/sekolah/ibadah di rumah, istirahat cukup, dan gunakan masker saat berada di tempat umum.”

Head of Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng menjelaskan, “Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari komitmen Nutrifood dalam mendukung pemerintah Indonesia mengedukasi dan menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup sehat, terutama di masa pandemi COVID-19 ini. Program edukasi Batasi GGL (Gula, Garam dan Lemak) dan Cermati Informasi Nilai Gizi telah Nutrifood laksanakan secara konsisten sejak tahun 2013. Program ini telah menyasar berbagai pemangku kepentingan seperti Pemerintah Provinsi (DKI Jakarta & DI Yogyakarta); Pemerintah Kota Bandung; Dokter Umum Puskesmas/Poliklinik (DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya); media massa dan masyarakat umum.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

SIAM 2024 Maroko

Rabu, 24 April 2024 - 10:30 WIB

Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Pameran SIAM di Maroko

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International…

MODENA Energy

Rabu, 24 April 2024 - 10:30 WIB

MODENA Energy Klaim Siap Maksimalkan Penggunaan Energi Terbarukan

MODENA Group, salah satu pionir terdepan home appliances di Indonesia, dengan bangga mengumumkan peluncuran MODENA Energy, sebuah lini bisnis yang bertujuan untuk menciptakan solusi mengenai…

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri AVPN Abu Dhabi 2024

Rabu, 24 April 2024 - 10:20 WIB

Di Ajang AVPN Abu Dhabi 2024, Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan bahwa praktik-praktik pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan…

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rabu, 24 April 2024 - 10:15 WIB

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. Catatkan Kinerja Solid di Kuartal Pertama 2024

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk.) (“ESSA”), perusahaan tercatat yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas)…

Schneider Electric Tekankan Pentingnya Perangkat Lunak, Otomasi & Elektrifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 10:09 WIB

Schneider Electric Raksasa Teknologi Industri Otomasi Pamer Inovasi Terbaru di Hannover Messe 2024

Schneider Electric, pemimpin teknologi industri dalam manajemen energi dan otomasi, akan memamerkan inovasi terbaru dalam portofolionya di Hannover Messe, yang mencakup perangkat lunak industri,…