Keyakinan Konsumen dan Pergerakan Pasar

Oleh : Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto | Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:50 WIB

Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto
Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto

INDUSTRY.co.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 225,2 poin (5.2%) ke posisi 4.105,4 pada perdangan kamis (19/3) dan sedikit meningkat pada Jumat (20/3) menanjak ke level 4.194,94. 

Angka ini walapun belum seburuk krisis 2008 yang turun sebesar 50% namun sudah memberikan signal yang kurang bagus mengingat titik tertingginya berada di level 6.700. Keadaan ini tidak hanya di Indonesia, namun juga berlaku di seluruh dunia. 

Langkah antisipasi sudah diambil oleh hampir semua Negara di dunia. 

Di Amerika Serikat, The Fed sudah menurunkan bunga menjadi 0% dan suntikan US$ 700 miliar untuk pelonggaran kuantitatif ditambah dengan rencana suntikan dana US$ 850 miliar untuk penanganan COVID 19. 

Di Indonesia, Menkeu menyiapkan dana tambahan sebesar Rp 62,3 triliun untuk penanganan corona dan Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan dana sebesar Rp 192 Triliun untuk intervensi di pasar keuangan demi menyelamatkan nilai tukar rupiah yang sudah menembus angka Rp 16 ribu di tengah ketidak pastian dan penyebaran corona ini. 

Langkah ini harus diapresiasi namun ternyata kecenderungan rupiah terus dihajar US Dolar dan juga harga emas yang tren nya terus meningkat menunjukkan bahwa kondisi masih jauh dari stabil. 

Masyarakat dihinggapi ketakutan dan kepanikan sehingga dalam kondisi demikian, mereka berpendapat lebih baik memiliki USD dan emas yang merupakan safe haven, yaitu aset investasi yang mempunyai resiko rendah, terutama dalam kondisi global yang tidak menentu.

Pergerakan pasar sangat erat kaitannya dengan keyakinan masyarakat. Pada kondisi normal dengan keyakinan masyarakat tinggi maka mereka akan berani membeli saham, membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang pada akhirnya menggerakkan roda perekonomian. 

Ketika keyakinan investor terhadap peluang ataupun kondisi masa depan rendah, maka aliran modal akan terpangkas. 

Oleh karenanya Direktur utama BEI Inarno Djajadi meminta investor untuk tidak panik dan tidak terus melakukan aksi jual karena hal tersebut akan semakin menggerus pergerakan pasar. 

Keyakinan masyarakat ini merupakan suatu kondisi psikologis yang melihat optimisme masyarakat terhadap performa perekonomian. 

Jika optimis, maka akan membuat mereka yakin dalam membelanjakan uangnya untuk membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi yang akhirnya akan membuat aliran uang berputar. 

Jika tidak optimis, maka uang akan disimpan dan kecenderungannya dalam bentuk safe haven sehingga tidak heran jika harga USD dan emas terus naik. 

Oleh karenanya, ada beberapa hal yang harus dicermati supaya masyarakat menjadi yakin dan percaya bahwa pemerintah mampu mengatasi keadaan di luar kebiasaan ini. 

Pertama, harus ada sinkronisasi pemerintahan pusat dan daerah beserta dengan semua pejabatnya untuk satu kata dan satu bahasa baik dalam kebijakan ataupun pernyataan.  

Jangan sampai kasus lockdown kota Malang yang berubah-ubah maupun prediksi Badan Intelijen Negara bahwa puncak penyebaran adalah di Bulan Ramadan yang kemudian diragukan oleh Eijkman  dan menteri agama. 

Contoh diatas akan membuat masyarakat menjadi bingung dan berasumsi seakan-akan ada yang disembunyikan oleh eksekutif pemerintah. 

Jika hal ini terus berlanjut, maka keyakinan masyarakat akan terus turun yang pada akhirnya akan menghajar pergerakan pasar dan perekonomian kita. 

Ditunjuknya Achmad Yurianto sebagai juru bicara kasus virus corona sudah tepat, mengingat sebelumnya antar pejabat saling memberikan keterangan yang berbeda sehingga memunculkan kebingungan di masyarakat. 

Namun hal ini juga harus diikuti dengan kedisiplinan semua eksekutif pemerintah untuk tidak ikut-ikutan berkomentar, apalagi jika itu bukan bidangnya. 

Kedua, gerak cepat dan komando langsung oleh Presiden sebagai panglima tertinggi harus terus berjalan. 

Pengumuman Presiden Jokowi bahwa obat untuk COVID 19 sudah ada dan bahwa Indonesia sudah memesan 2 juta obat ini tentunya merupakan oase di padang gurun di tengah kepanikan masyarakat terhadap mengganasnya virus ini. 

Demikian juga kebijakan untuk segera melakukan tes masal corona yang infonya hari ini sudah mulai dilakukan di Jakarta selatan menunjukkan kecepatan pemerintah yang harus diapresiasi. 

Ketiga, Pemerintah harus menjaga ketersediaan pasokan di pasar. Kekosongan barang, terutama barang sehari-hari akan memacu kepanikan yang lebih dahsyat. 

Imbauan pemerintah supaya tidak melakukan penimbunan barang adalah baik dan benar. 

Dalam kondisi darurat, keran impor kalau perlu harus dibuka tanpa birokrasi yang berbelit supaya ketersediaan barang tetap ada di pasar.

Demikian juga, kepolisian harus menindak keras jika ada penimbun barang pokok karena hal tersebut akan menyebabkan keresahan di masyarakat. 

Sebagai masyarakat awam, perlu bagi semua masyarakat untuk mematuhi semua himbauan pemerintah supaya kondisi menjadi tenang. 

Himbauan untuk social distancing ataupun kerja dari rumah perlu dihimbau supaya penyebaran virus corona ini dapat ditekan dan jika jumlahnya semakin menurun maka kondisi akan segera pulih dan keyakinan masyarakat akan segera pulih.

Penulis adalah Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor President University

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:13 WIB

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University Raih Beasiswa dari Sony Music Group Global Scholars Program

Alfath, mahasiswa President University, musisi muda Indonesia asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang tengah menempuh studi sarjana Sistem Informasi untuk Bisnis dan Manajemen telah mencatat…

Pelita Air

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:51 WIB

Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Pelita Air Siapkan 273 Ribu Kursi Penerbangan

Pelita Air (kode penerbangan IP), maskapai medium service, menyiapkan 273 ribu kursi penerbangan selama periode angkutan lebaran pada 3 hingga 18 April 2024. Hal ini dilakukan untuk mendukung…

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:05 WIB

15 Subsektor Ekspansi, IKI Maret 2024 Tembus 53,05

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2024 mencapai 53,05, meningkat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Februari 2024 sebesar 52,56. Kenaikan nilai IKI pada Maret ini dipengaruhi oleh…

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:50 WIB

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Platform hiburan digital terkemuka, TikTok, meluncurkan TikTok Rising Indonesia, program baru untuk menemukan dan mendukung talenta-talenta lokal yang sedang berkembang, membina komunitas musisi…