Cerita Fastron Menaklukan Pulau Seribu Kelok

INDUSTRY.co.id, Ruteng Flores-Kendaraan Minibus berwarna biru kusam, melaju kencang melewati perbukitan ngarai dengan jalan setapak berbatuan pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di pertengahan Desember 2019. Kendaraan itu melintasi jalur Trans Flores yang terkenal dengan seribu kelok. Membentang sejauh 664 kilometer dari Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat hingga Kabupaten Larantuka Flores Timur.

Paulus sang pengemudi mengatakan, dengan kondisi kendaraan prima dan layak jalan, dirinya sudah terbiasa dengan lintasan Flores. Karena menurut penuturan ayah lima anak, ini, bagi mereka yang suka berpetualang, Flores adalah medan laga pembuktian ketangguhan kendaraan. Kendati harus melintasi seribu kelok dan menguji andrenalin.

 “Orang-orang yang datang dari Jawa sana, banyak yang menyebut Flores sebagai salah satu surga wisata di Timur. Selain banyak tempat wisata unik, Trans Flores juga sangat cocok dilintasi kendaraan sport termasuk untuk bersepeda. Itu juga yang mereka katakan, sehingga mereka tak bosan untuk berlibur ke Flores dan kadang membawa oto (kendaraan) sendiri,”ujar Paulus dengan dialek Manggarai Flores, di Ruteng, Desember 2019.

Kendati hujan turun dengan deras ditambah hawa dingin yang menembus pori-pori, pada liburan Natal di penghujung bulan Desember tahun 2019, ternyata tidak menyurutkan semangat Paulus  untuk menambah kecepatan kendaraannya. “Kita kejar waktu dan penumpang kah. Tapi keamanan di jalan kami tetap terjaga,”cetusnya mengumbar senyum.

Tapi ingat dibalik alamnya yang eksotis, Flores bukan tanpa masalah. Treknya cukup berbahaya, rawan longsor dan banyak tikungan tajam. Apalagi pulau dengan julukan Nusa Bunga, ini, banyak diapiti oleh tembok bukit terjal menegangkan namun indah di pandang. Kebanyakan para pengendara selalu percaya  akan ketangguhan mesin kendaraan mereka. Mereka yakin dengan perawatan  mesin yang teratur, pelumas yang berkualitas, mesin menjadi handal sehingga pengendara lebih  tampil berani demi menjaga komitmen agar tiba di  tempat tujuan tepat waktu dan punya cerita bahagia saat pulang ke rumah.

Paulus berusia 48 tahun, itu mengaku sudah lebih dari 20 tahun membawa kendaraan untuk angkut pelancong. Kendaraan kusam biru, yang digunakannya kerap di carter para pelancong.  “Memang tampilan pucat karena matahari.  Beberapa jok-nya mulai sobek dan body-nya pun mulai pudar tergores. Namun  suara mesinnya masih terdengar halus dan enteng. Ini karena ganti oli teratur. Olinya pilihan masa kini Fastron,”ujarnya bangga.

Menurut Paulus  kuncinya adalah perawatan.  Berdasarkan penelusurannya di internet. Paulus mengaku sangat terbantu karena di sana banyak pengetahuan yang dia dapat. Di mana, perawatan mobil bukan hanya pada eksterior dan interior mobil saja melainkan mesin mobil juga harus diperhatikan terutama oli pada mesin mobil agar umur mesin mobil lebih awet dan tahan lama.

Memang mengganti oli mesin mobil adalah proses yang mudah, namun dirinya memperhatikan struktur oli yang cocok untuk kondisi mesin mobilnya. Sejauh ini kata dia, banyak beredar berbagai macam merek oli dengan kelebihan dari masing-masing produk. “Tapi kami sudah terbiasa dengan oli pertamina. Membeli Fastron juga mudah, sudah  bisa pesan lewat hape saja, banyak cepat diterima,”ujarnya bangga.

“Pengalaman saya dan diskusi dengan kawan kawan sopir oto, kita lebih suka oli yang punya negara kah, keluaran pertamina. Karena itu oli buatan nasional. Kami di sini dulu suka pakai Shell, Top1 tapi belakangan  kami lebih nyaman dengan  Fastron karena anak muda di sini lebih gaul dan moderen dikit. Oli ini benar benar enteng dan nyaman bagi mobil sehingga mampu melintasi Flores tanpa rewel,”ujarnya.

Sejak  internet booming hingga ke desa, Paulus dengan temannya rupanya suka mencari informasi di internet. Dibalik hape merek Chinanya, dia suka cari tahu oli-oli yang bagus. Lalu penasaran juga dengan Fastron. Yang dia pahami dari tulisan di internet itu, Fastron adalah pelumas berkualitas tinggi dengan spesifikasi yang cocok dengan mesin-mesin kendaraan generasi baru dan secara optimal melindungi mesin. Dirinya menggunakan produk Pertamina termasuk Fastron sejak tahun 2005. Dia juga lupa ragam varian produk yang disesuaikan untuk medan jalanan dari yang nyaman hingga kondisi ekstrim serta spesifikasi mobil tertentu. “Terkadang kami beli ke Surabaya. Tapi oli  dari produk Pertamina memang baguslah, ujarnya.”

Pada majalah bekas yang tercecer di sebuah bengkel, Paulus menemukan tulisan yang sangat membantu dirinya untuk memilih pelumas terbaik. Dalam tulisan itu, seorang ahli dari ITB merekomendasikan pelumas lokal Karena sudah dikondisikan dengan alam, cuaca, iklim Indonesia. Paulus berpikir, pelumas yang di produksi Pertamina adalah pilihan karena dia lokal.

Paulus adalah salah satu contoh penduduk negeri ini yang bangga dengan produk pelumas prroduksi anak bangsa. Namun lebih dari itu, Paulus termasuk juga golongan yang  merasa enjoy karena proses tersebut berhubungan erat dengan kenyamanan kendaraan kesayangan serta merasa puas dan bahkan bangga dengan hal-hal yang dilewati dalam proses perawatan tersebut.

Salah satu yang tak terpisahkan dari kehidupan Paulus adalah proses perawatan pemilihan minyak pelumas yang tepat untuk mendukung performa mesin kendaraan kesayangannya. Meski terkesan sederhana, namun bagi Paulus pemilihan minyak pelumas yang baik dipercaya tak hanya melindungi mesin melainkan juga memberikan sensasi sekaligus rasa yang berbeda ketika kendaraan digunakan.

Ternyata Fanatisme masyarakat akan produk nasional yang berkualitas dipahami betul oleh PT. Pertamina Lubricants. Perusahaan ini adalah salah satu pabrikan minyak pelumas di Tanah Air yang selalu siap memenuhi trend dan kebutuhan masyarakat terkini.

Mengutip data 2019 yang dipublikasikan  Public Relations PT Pertamina Lubricants, Intania Prionggo, mengatakan, saat itu PT Pertamina Lubricants sudah memiliki 167 produk yang dijual untuk pasar ritel otomotif dan industri. Baik secara domestik dan mancanegara. Pertamina Lubricans mengelola usaha pelumas otomotif dan industri serta base oil untuk pasar domestik dan internasional yang tersebar di Asia, Afrika, dan Australia.

Pertamina Lubricants mengoperasikan 3 unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta 1 unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun. Sejumlah penghargaan telah diraih Pertamina Lubricants, antara lain predikat “The Champion of Indonesia Original Brand” kategori Car Lubricant Oil untuk Pertamina Fastron dalam ajang “Indonesia Original Brand 2019”. Ada pula penghargaan “Indonesia Most Innovative Business Award 2018” untuk kategori Otomotif sebagai “Perusahaan Inovatif Penyedia Varian Pelumas Mobil dan Motor dengan Kualitas Bersaing dengan Pelumas Asing”.

Produk Pelumas Pertamina juga telah mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional, salah satunya dibuktikan dengan menjadi technical partner Automobili Lamborghini. Khusus untuk pasar ritel otomotif, Intan mengungkapkan, pihaknya memperkenalkan produk melalui kegiatan yang menyentuh end user, baik itu masyarakat atau komunitas otomotif, seperti program Ngobrol Ngopi Bersama Komunitas (NGOBRAS).

“Kami juga bekerja sama dengan Key Opinion Leaders (KOL) dan youtuber di Indonesia seperti Rifat Sungkar, Den Dimas, dan Akbar Rais. Kami juga mendukung pembalap nasional di bidang olah raga otomotif seperti Ali Adrian,” jelasnya.

Pertamina juga, kata Intan, mendukung kegiatan para komunitas baik roda dua dan empat di Indonesia. Dukung Komunitas Dukungan yang berikan Pertamina Lubricants kepada komunitas,

Selain menghadirkan produk yang berkualitas, Pertamina juga aktif dalam berbagai kegiatan yang kreatif. Mengutip laman resminya, tercatat saat ini Produk Pelumas Pertamina memang mengerti dengan gaya hidup masa kini yang didukung dengan kebutuhan akan pelumas terbaik, mendukung ketangguhan, jagoan oli sehingga menjadi idola pencarian di ranah internet.

Hal tersebut diakui oleh Chairman Tras N Co Research , Tri Raharjo. Dalam sebuah kesempatan, Tri mengatakan,  Pertamina Lubricants adalah perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki prestasi inovasi dan karya tertentu, guna meningkatkan daya jual produk dan jasa sehingga mendorong kepercayaan konsumen untuk membeli sebuah produk atau layanan yang inovatif dan bersifat consumer centric.

Menurutnya, spirit inovasi dan kreativitas Pertamina Lubricants  selalu dikembangkan sehingga  perkembangan iklim bisnisnya bertambah sehat, kompetitif, dan kian mengedepankan inovasi dalam memenangkan pasar.

PT Pertamina Lubricants kembali menunjukan konsistensinya dalam memperkuat brand pelumas Pertamina dengan terus berinovasi dan membangun strategi-strategi pemasaran yang berbasis digital dan kian menerapkan perubahan di industri 4.0.

PT Pertamina Lubricants melalui merek-merek unggulannya dinilai berhasil menjalankan strategi marketing yang terintegrasi dengan mengedepankan transformasi digital dan sudah mulai menerapkan perubahan industri 3.0 menuju 4.0 dalam berbagai proses dan lini bisnis pelumas. 

Sebagai market leader produsen pelumas nasional, PT Pertamina Lubricants terus memperkuat jaringan dan metode pemasaran dengan mengikuti perkembangan tren pasar, tren teknologi dan juga tren digitalisasi yang sudah diadopsi oleh pelanggan dan masyarakat di era ini. Hal ini dibuktikan melalui gencarnya pemasaran yang dilakukan secara online baik melalui sosial media, website dan juga pemanfaatan medium e-commerce sebagai wadah menjual dan mengenalkan pelumas Pertamina ke konsumen. Pemasaran melalui e-commerce ini sudah dijalankan perusahaan lebih dari dua tahun dan memberikan experience yang berbeda kepada konsumen.

PT Pertamina Lubricants juga sudah mulai menjalankan kerjasama dengan berbagai perusahaan Fintech seperti Go-Pay, OVO dan T-Cash untuk sistem pembayaran dan monitoring di OliMart, salah satu bengkel own-channel PT Pertamina Lubricants yang tersebar diseluruh Indonesia. 

“Menjalankan marketing secara online tentunya mendekatkan produk kami kepada konsumen yang sudah mulai “menomorduakan” belanja secara konvensional walaupun untuk industri pelumas ini, pembelian konvensial masih menjadi pilihan pertama. Selain itu, ranah ini mempermudah kami untuk menjalankan komunikasi dua arah. Konsumen berbicara, kami menanggapi secara real time. Tentu efeknya lebih terasa di kami dan kami jadi cepat dalam melakukan perbaikan,” ungkap Arie Anggoro,Vice President Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PT Pertamina Lubricants. 

Arie Anggoro melanjutkan,”Transformasi digital juga dimulai dari dalam perusahaan kami. Penerapan berbagai sistem mempermudah kami untuk menjalankan dan me-monitoring proses bisnis secara lebih cepat dan akurat”. 

Untuk membangun nama merek di kancah dunia, PT Pertamina Lubricants juga sudah mulai menekankan strategi pemasaran via digital melalui website dan sosial media sebagai tools untuk meningkatkan brand awareness kepada masyarakat dunia. Perusahaan bekerjasama dengan distributor atau partner setempat untuk menggunakan sosial media yang dikemas dan dikelola secara lokal sebagai medium dua arah antara perusahaan dan konsumen di negeri yang dituju.