Pemerintah Pacu Produsen Untuk Kurangi Sampah Plastik

Oleh : Hariyanto | Senin, 10 Februari 2020 - 14:26 WIB

Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik, Penasehat senior Menteri LHK Suryo Adiwibowo, dan Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sarwono Kusumaatmadja.
Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik, Penasehat senior Menteri LHK Suryo Adiwibowo, dan Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sarwono Kusumaatmadja.

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memacu prosusen untuk melakukan pengurangan sampah plastik. Pasalnya, jumlah sampah plastik saat ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Demikian terungkap saat forum diskusi Pojok Iklim di kantor KLHK, Jakarta, Rabu (5/2/2020). 

Pojok Iklim adalah forum multi pihak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang praktik terbaik dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Diskusi dibuka oleh Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sarwono Kusumaatmadja dan dipandu oleh Penasehat senior Menteri LHK Suryo Adiwibowo.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik, mengungkapkan ada tren peningkatan komposisi sampah plastik sekitar 5%-6% per tahun sejak tahun 2000-an. “Ini peringatan buat kita semua,” kata dia.

Ujang solihin yang akrab dipanggil Uso, menuturkan, hal itu tidak lepas dari tinggnya penggunaan plastik sekali pakai oleh masyarakat. Hasil survei dan riset sampah plastik KLHK 2015 & 2018 mencatat jumlah pemakaian kantong belanja plastik di 32 ribu retail modern anggota Aprindo pada 2016 sebesar 9,85 miliar lembar/tahun. Selanjutnya, pada 2018 terjadi peningkatan pengguna kantong belanja plastik 870 juta lembar.

Meski demikian, dia mengungkapkan, ada keinginan bersama masyarakat untuk berubah. Hal itu terlihat dari besarnya dukungan publik saat KLHK mendorong kebijakan kantong plastik tidak gratis. Saat ini sejumlah pemerintah daerah juga pelaku ritel bahkan sudah tidak lagi menyediakan kantong plastik sekali pakai.

Uso mengingatkan perlunya perubahan pradigma dalam pengelolaan sampah. Selama ini sebagian besar sampah berakhir ditimbun (landfill) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sementara yang didaur ulang hanya sekitar 10%-12%. Ke depan, kata Uso, sampah harus dicegah dan dikurangi dari awal produksi. Timbulan sampah pun sebisa mungkin diguna ulang. “Sementara yang di-landfill maksimal 20%,” katanya.

Menurut Uso, untuk memacu pengurangan sampah sejak awal, Menteri LHK Siti Nurbaya telah meneken Peraturan Menteri No P.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen pada 5 Desember 2019 lalu. Berdasarkan peta jalan (road map) tersebut, jumlah sampah yang diproduksi oleh produsen ditarget berkurang hingga 30% pada 2029.

Sementara itu Chief Sustainability Officer, APP Sinar Mas, Elim Sritaba, mengungkapkan, sebagai kontribusi dalam upaya pengurangan sampah plastik, pihaknya berhasil menciptakan kertas kemasan makanan yang bisa terurai hampir 100%, yakni Foopak Bio Natura dan Bio Container.

Elim menuturkan, salah satu persoalan dalam kertas kemasan yang ada saat ini adalah penggunaan lapisan plastik untuk mencegah serapan air, minyak atau suhu ektrem. Kertas kemasan dengan lapisan plastik tipis itu ternyata malah sulit didaur ulang dan butuh biaya tinggi.

“Tim riset APP Sinar Mas telah berhasil mengembangkan teknologi lapisan tanpa plastik yang memastikan Foopak Bio Natura dan Bio Container bisa terurai hampir 100% bahkan tanpa perlakuan khusus,” ujarnya.

Elim mengakui harga kertas kemasan Foopak Bio Natura dan Bio Container tentu lebih tinggi dibandingkan dengan  kemasan plastik. Meski demikian, jika dihitung dengan biaya yang mesti dikeluarkan di proses pengelolaan sampah, maka secara keseluruhan tetap lebih murah dan yang paling penting tidak ada landfill. “Lebih baik keluarkan sedikit di awal, dari pada mesti keluarkan biaya besar dan proses yg sulit di belakang untuk mengelola sampah plastik dan pasti ada resiko mencemarkan laut” tambah Elim.

Elim menyatakan, pengembangan produk kertas kemasan ramah lingkungan adalah bagian dari implementasi dokumen Peta Jalan Keberlanjutan dan Kebijakan Konservasi Hutan APP Sinar Mas.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Djoko Siswanto bersama Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Gembong di acara Rakernas 2024 IA-ITB.

Sabtu, 14 Desember 2024 - 21:53 WIB

Rakernas IA-ITB 2024: Peran Alumni ITB dalam Adaptasi Zaman dan Pembangunan Bangsa

Para alumni ITB diharapkan bisa beradaptasi dengan perubahan zaman sehingga bisa merespon industri, serta membantu industri Hulu dan migas dalam riset dan teknologi.

SPOTLIGHT Indonesia 2024 resmi diselenggarakan pada tanggal 12-15 Desember 2024 di Assembly Hall JCC, Jakarta.

Sabtu, 14 Desember 2024 - 21:43 WIB

SPOTLIGHT Indonesia 2024, Perpaduan Wastra Nusantara dan Fesyen Kontemporer

SPOTLIGHT Indonesia 2024 menghadirkan lebih dari 100 desainer dan merek fesyen Indonesia yang menampilkan koleksi ready-to-wear dalam berbagai kategori, termasuk busana muslim, formal wear,…

Ilustrasi Bank (Kompas.com)

Sabtu, 14 Desember 2024 - 20:01 WIB

Legislator Dukung Pemerintah Bentuk Bank Emas

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi, menyambut baik wacana pemerintah untuk membentuk Bank Emas, sebuah lembaga keuangan yang akan melayani masyarakat dalam pengelolaan…

Anggota Komisi XIII DPR RI, Pangeran Khairul Saleh. Foto: Dok/vel

Sabtu, 14 Desember 2024 - 19:55 WIB

Napi Bali Nine Minta Dipindahkan, Komisi XIII Ingatkan Pemerintah Berhati-hati

Setelah keputusan Pemerintah memindahkan narapidana kasus narkoba Mary Jane Veloso ke Filipina, sejumlah negara lain kini mengajukan permintaan serupa. Salah satunya adalah Australia, yang meminta…

Insentif Pertamina Hulu Mahakam Dorong Keberlanjutan Hulu Migas Nasional

Sabtu, 14 Desember 2024 - 19:44 WIB

Dear PHR, Ini Strategi Efektif Tingkatkan Lifting Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2030

Anggota Komisi XII DPR RI Mulyadi menekankan pentingnya strategi yang efektif dan selektif dalam upaya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meningkatkan lifting minyak bumi. Hal ini disampaikannya…