Pelumas Berkah, Penopang Bisnis Pengusaha Kecil dan Menengah

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 15 Januari 2020 - 10:28 WIB

Sarjono, tukang sayur keliling, menjajakan dagangannya dengan menggunakan gerobak motor di kawasan perumahan Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: Abraham Sihombing)
Sarjono, tukang sayur keliling, menjajakan dagangannya dengan menggunakan gerobak motor di kawasan perumahan Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: Abraham Sihombing)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Hari masih sekitar pukul enam pagi. Seperti biasa, Jono keliling perumahan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, untuk menjajakan sayur-mayur dan buah-buahan serta berbagai macam bumbu masak dan lauk pauk seperti daging dan ikan segar. Mayoritas pelanggannya adalah para ibu rumah tangga yang enggan ke pasar, apalagi musim hujan seperti saat ini. Kini, Jono boleh dibilang cukup sukses berbisnis sebagai pedagang sayur keliling.

Keberadaan Jono sebagai pedagang sayur keliling ini memang sangat diharapkan para ibu rumah tangga. Itu karena Jono telah berhasil memindahkan sebuah ‘pasar bahan makanan yang lengkap’ ke lingkungan kawasan perumahan tersebut, sehingga para konsumen tidak perlu bersusah payah berbelanja ke pasar yang lumayan jauh dari kawasan tersebut.

Jono memang sudah dikenal akrab dengan para pelanggan setianya yang terdiri dari para ibu rumah tangga dan pembantu-pembantu mereka. Tidak heran, jika semua barang dagangannya cepat habis terjual kendati hanya dijajakan di kawasan perumahan itu. Apalagi barang dagangan yang dijajakan Jono cukup lengkap, sehingga tidak heran pula jika kehadiran Jono sangat dinantikan setiap pagi.

Ketika dipuji,” Mas Jono hebat ya, barang dagangannya lengkap. Hampir mirip di pasar. Terutama bumbu-bumbu lengkap sekali. Buah-buahan dan sayuran pun demikian, dari buah-buahan dan sayuran yang berharga ekonomis hingga yang berharga premium juga ada, semuanya lengkap. Kalau boleh tahu, apa rahasianya mas dagang seperti ini?”

Jono menuturkan,”Gini lho, pak. Saya itu berdagang sayur-mayur di sini sudah hampir 10 tahun. Mula-mula saya berkeliling dengan gerobak kayu. Ketika itu, saya hanya menjajakan sayur dan buah-buahan saja. Sedangkan bumbu-bumbu ala kadarnya. Itu karena gerobak saya sudah tidak muat lagi jika diisi lengkap seperti saat ini. Itu saya lakoni kurang lebih sekitar tujuh tahun.”

Jono, yang memiliki nama lengkap Sarjono, melanjutkan,” Sekitar tiga tahun lalu, ketika saya berdagang di sini, para konsumen terutama ibu-ibu banyak yang meminta agar saya juga dapat menjual daging dan ikan karena mereka percaya bahwa saya dapat menjajakan ikan dan daging segar seperti di pasar.”

“Bahkan, karena saya tidak bisa setiap hari membawa ikan atau daging, lama-kelamaan ada sekelompok ibu yang terdiri dari tujuh ibu rumah tangga yang setiap hari menitipkan pesan kepada saya agar mereka dibawakan daging atau ikan atau telur. Tetapi ketika saya menyerahkan pesanan kepada ketujuh ibu-ibu tersebut, maka konsumen yang lain mengeluh, kenapa mereka juga tidak ditawarkan barang-barang serupa. Saya jadi serba salah, pak!” seru Jono.

Akhirnya,  Joko berpikir keras agar dirinya dapat membawa seluruh barang dagangan secara lengkap seperti yang dikehendaki para konsumennya. Akan tetapi, jika dia membawa seluruh barang dagangannya secara lengkap, maka dia tidak bisa lagi menggunakan gerobak kayu. Pasalnya, jika dibawa dengan gerobak kayu, maka secara volume, gerobak kayu tersebut tidak dapat lagi menampung barang-barang dagangan yang semakin banyak. Di samping itu, kalaupun dapat menampung barang-barang tersebut, tetapi pemakaian gerobak kayu seperti itu dipastikan tidak dapat berumur panjang karena material kayu yang digunakan bakal lebih cepat aus dan rusak.

Jono tidak kehilangan akal. Dia akhirnya memutuskan untuk membuat gerobak sayur yang terbuat dari besi. Menurut dia, ukuran gerobak besi itu sedikit lebih besar dibanding ukuran gerobak kayu miliknya semula. Dia sementara boleh bernafas lega karena dengan modal yang ada, dia dapat membuat gerobak sayur yang terbuat dari besi di bengkel las di dekat tempat tinggalnya daerah Pasar Minggu.

Ketika proses pembuatan gerobak besi tersebut berlangsung, sang montir yang merancang gerobak Jono itu bertanya, kira-kira siapa yang akan mendorong gerobak tersebut nantinya. Pasalnya, menurut montir tersebut, dalam kondisi kosong saja, gerobak tersebut cukup berat untuk didorong-dorong. Jika harus didorong dengan tenaga kayuh seperti becak, hal itu juga masih cukup menggerus tenaga orang yang mengayuhnya. Akhirnya sang montir memberikan solusi agar Jono menggunakan sepeda motor bekas dengan mesin berkapasitas 100-125 cc sebagai pendorong gerobak besi tersebut.

Pendek cerita, Jono akhirnya setuju dengan usul sang montir kendati harus mengeluarkan modal tambahan untuk membeli motor bekas bermesin empat langkah (4 Tak) dengan kapasitas mesin antara 100-125 cc. Di sinilah kesuksesan itu berawal!

Akhirnya Jono memutuskan untuk membeli sepeda motor bekas produksi tahun 2004 berkapasitas mesin 125 cc. Sepeda motor produksi sebuah produsen sepeda motor Jepang yang tidak pernah memproduksi mesin dua tak itu akhirnya melengkapi gerobak besi tersebut menjadi gerobak motor. Gerobak motor pengangkut sayur-mayur dan bahan-bahan makanan mentah tersebut kini menjadi andalan Jono setiap hari untuk mengantarkan barang dagangannya dari Pasar Minggu ke kawasan perumahan di Kalibata.

Jono mengemukakan, dirinya sudah hampir tiga tahun ini menjajakan barang dagangannya dengan gerobak sayur yang disebutnya sebagai gerobak motor. Dia mengucap syukur karena gerobak motor tersebut menjadi aset utamanya dalam berbisnis saat ini. Ketika ditanyakan, apakah mesin motor yang digunakan gerobak motor tersebut suka rewel, Jono menepis kekhawatiran tersebut. Bahkan dirinya merasa yakin sekali, mesin sepeda motor yang dipakainya berkualitas nomer satu.

“Kalau soal mesinnya aman, pak. Yang penting, saya harus rajin ganti oli dan selalu periksa tekanan angin di ban serta periksa rantai yang menghubungkan roda gerobak dengan mesin utama motor. Itu semua harus saya lakukan, karena jika tekanan angin di ban kurang maka gerobak akan terasa berat dan mesin motor pastinya akan terbebani dan menjadi cepat panas. Selain itu, rantai penggerak roda juga menjadi cepat aus. Akan tetapi, yang tidak kalah pentingnya, saya harus rajin memeriksa oli dan menggantinya mengingat beban berat yang dialami mesin ketika memutar roda gerobak setiap hari,” papar Jono.

Ketika ditanya, seberapa sering mengganti oli gerobak motornya tersebut, Jono mengaku bahwa dirinya mengganti oli gerobak motor tersebut secara rutin satu bulan sekali. Di samping karena berat beban yang dibawa gerobak motor setiap hari cukup besar, penggantian oli secara rutin tersebut dilakukan karena gerobak motor tersebut tidak dilengkapi dengan speedometer yang menyajikan berbagai informasi mengenai jarak tempuh yang biasanya dijadikan patokan oleh para pengguna sepeda motor untuk ganti oli.

Jono juga mengaku bahwa dirinya setiap bulan selalu mengganti oli mesin gerobak motornya dengan oli Enduro 4T berisi 800 cc. Oli ini memang secara khusus dirancang untuk pelumas mesin sepeda motor 4 Tak. Ketika ditanya alasan menggunakan oli Enduro, Jono menjelaskan bahwa oli tersebut cukup mudah didapat dan harganya juga ekonomis, yaitu untuk saat ini hanya Rp37.000 per botol.

“Kalo oli Enduro pak mudah didapat. Harganya juga cukup ekonomis untuk kantong saya, apalagi jika kita beli secara online. Saya kalau beli oli tersebut cukup banyak, pak karena untuk persediaan. Lagipula, selain untuk gerobak motor, saya juga menggunakan Enduro untuk sepeda motor saya. Karena saya dagang sayur keliling ini kan harus gantian dengan teman saya setiap dua bulan sekali,” papar Jono.

Rupanya selain sebagai tukang sayur keliling, Jono juga merupakan pengemudi ojek online. Itu dia lakukan jika dia tidak bertugas sebagai tukang sayur keliling. Jono pertama kali mengenal oli Enduro ketika PT Pertamina Lubricans mengadakan pelatihan keselamatan berkendara (Safety Driving Training/SDT) bagi para pengemudi ojek online. Pelatihan yang diselenggarakan dari April hingga Juni 2019 tersebut dilaksanakan di 19 kota di seluruh Indonesia.

Menurut Arie Anggoro, Vice President Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PT Pertamina Lubricans, ketika itu, sebagai produsen pelumas, pihaknya bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi keselamatan berkendara karena ilmu keselamatan berkendara adalah hal yang perlu diketahui dan diterapkan oleh setiap lapisan masyarakat.

Di samping itu, demikian Arie, pihaknya juga mengedukasi para pengemudi ojek online agar dapat memilih dan mengkonsumsi pelumas sepeda motor yang tepat karena penggunaan pelumas akan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin sepeda motor dan kenyamanan berkendara.

Jono juga terkesan dengan oli Enduro karena produsen oli ini juga telah melaksanakan serangkaian kegiatan seru untuk menemani para pemudik melalui program spesial menyambut Lebaran pada 2019, yaitu Program Berkah Enduro. Jono adalah salah satu pemudik yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Ketika itu, Jono mengungkapkan, produsen oli Enduro menggelar kegiatan berupa penjualan paket oli mudik lengkap dengan harga terjangkau bernilai Rp55.000 per paket. Isi paket ini berlimpah karena tidak hanya berisi oli saja, akan tetapi ada produk tambahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pengendara, seperti kaus, jas hujan, biskuit, minuman, pasta gigi, peta mudik dan sebagainya.

“Wah pak, mudik pakai sepeda motor pada tahun lalu itu pokoknya seru banget. Kita para pemudik serasa dimanja oleh produsen oli Enduro, hingga tidak terasa kita sudah sampai di kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri. Makanya sampai sekarang saya selalu menjadi konsumen tetap oli Enduro karena cukup banyak berkahnya,” imbuh Jono. (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:13 WIB

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University Raih Beasiswa dari Sony Music Group Global Scholars Program

Alfath, mahasiswa President University, musisi muda Indonesia asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang tengah menempuh studi sarjana Sistem Informasi untuk Bisnis dan Manajemen telah mencatat…

Pelita Air

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:51 WIB

Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Pelita Air Siapkan 273 Ribu Kursi Penerbangan

Pelita Air (kode penerbangan IP), maskapai medium service, menyiapkan 273 ribu kursi penerbangan selama periode angkutan lebaran pada 3 hingga 18 April 2024. Hal ini dilakukan untuk mendukung…

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:05 WIB

15 Subsektor Ekspansi, IKI Maret 2024 Tembus 53,05

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2024 mencapai 53,05, meningkat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Februari 2024 sebesar 52,56. Kenaikan nilai IKI pada Maret ini dipengaruhi oleh…

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:50 WIB

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Platform hiburan digital terkemuka, TikTok, meluncurkan TikTok Rising Indonesia, program baru untuk menemukan dan mendukung talenta-talenta lokal yang sedang berkembang, membina komunitas musisi…