Kinerja BFI Finance Semakin Positif dengan Kenaikan Pendapatan dan Kualitas Aset di Kuartal III 2019

Oleh : Nina Karlita | Senin, 28 Oktober 2019 - 12:50 WIB

BFI Finance
BFI Finance

INDUSTRY.co.id - TANGERANG SELATAN, 28 OKTOBER 2019 – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) terus bergerak positif dengan mencatat pertumbuhan kinerja, dimana sampai dengan kuartal III 2019 ini Perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 3,2% menjadi Rp2,979 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp2,886 triliun secara year-on-year (yoy).

Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh ketika Perusahaan berhasil mengelola bisnis dengan efektif dan efisien, kendati kondisi pembiayaan secara nasional tengah mengalami konsolidasi; dimana permintaan pembiayaan, terutama pembiayaan otomotif atau kendaraan bermotor (KKB), tengah mengalami perlambatan.

Pergerakan positif ini cukup melegakan bagi Perusahaan mengingat bahwa sepanjang 2019 pertumbuhan industri pembiayaan secara umum hanya bertumbuh di kisaran 3%, atau di bawah target awal di angka 6% karena perubahan perilaku konsumen dan daya beli masyarakat yang menurun, serta pembiayaan di sektor modal kerja dan investasi yang paling banyak mengalami pelemahan akibat turunnya harga komoditas.

“Tren penurunan ini sudah terasa sejak tahun lalu, namun kami berhasil menjaga pendapatan Perusahaan tetap tumbuh. Salah satunya, kami berhasil menekan biaya kredit (cost of credit) menjadi 1,83%,” ujar Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono. 

Peningkatan nilai pembiayaan baru juga tampak di kuartal III (Juli hingga September) 2019 ini dengan mencatat nilai sebesar Rp4,185 triliu* atau lebih tinggi 10,7% dari nilai pembiayaan baru kuartal II (April hingga Juni) 2019 sebesar Rp3,78 triliun. 

Adapun komposisi dari pembiayaan tersebut pada kuartal III 2019 adalah pembiayaan mobil sebesar 67%, motor sebesar 17%, alat berat dan mesin 14%, serta sisanya diikuti oleh pembiayaan properti, syariah, dan pembiayaan lainnya.

“BFI Finance juga berhasil menekan rasio kredit bermasalah (Non-performing Financing/NPF) dari sebelumnya 1,43% di akhir Juni 2019 menjadi 1,06% di akhir September 2019,“ tambah Sudjono. 

Sementara itu, laba bersih Perusahaan stabil berada di kisaran Rp1,09 triliun sampai dengan kuartal III 2019, sama seperti periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Dari sisi jaringan, sampai dengan kuartal III 2019, BFI Finance telah berhasil menambah dari sebelumnya 389 outlet pada periode yang sama tahun lalu menjadi 401 outlet. Dari total outlet tersebut, 45 di antaranya melayani pembiayaan syariah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.