Brand Zaman Sekarang Berkompetisi dengan Perubahan Kultur, Youtube Mulai Geser Dominasi Facebook

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Oktober 2019 - 06:10 WIB

Gelaran Jakarta Chief Marketing Club (CMO)
Gelaran Jakarta Chief Marketing Club (CMO)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di era modern dengan digitalisasi di mana-mana, sejatinya ikut mengubah cara berpikir atau mindset publik. Digitalisasi membuat serba cepat banyak aspek terutama informasi, dan sebuah tren yang biasanya berlangsung lama kini berumur pendek berkat kehadiran platform seperti media sosial.

Artinya perubahan kultur pun ikut berubah cepat. Hal itu yang kemudian menjadi tantangan bagi perusahaan atau brand untuk mengikuti dinamika publik atau target pasar.

"Dulu brand berkompetisi dengan brand lain. Sekarang tidak lagi. Mereka bersaing dengan perubahan kultur. Sekalinya brand kehilangan momentum untuk mengikuti tren terbaru, artinya mereka tidak bisa mengikuti kemauan pasar," ujar Country CEO Dentsu Aegis Network Indonesia Maya Watono.

Maya mengutarakan hal tersebut dalam forum Jakarta Chief Marketing Club (CMO) Club di kantor Dentsu Aegis Network Indonesia di Menara Sentraya pada Rabu (16/10)

Ia mencontohkan brand kopi kemasan kini bukan lagi bersaing dengan brand sejenis, tapi kultur baru masyarakat untuk minum kopi rasa kafe.

Bertebarannya kopi-kopi rasa kafe karya para UKM dengan pemanis gula aren membuat pemain kopi kemasan berpikir keras. Walau diplot jauh lebih mahal, pasar menerima kopi gula aren karena berbeda dan menjadi tren kultur di media sosial alias platform digital.

Menurut Maya, perubahan digital itu di Indonesia sangat kentara dalam dua sampai tiga tahun terakhir, setidaknya jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Televisi sudah dianggap mencapai titik jenuh dan publik, terutama generasi milenial, beralih ke platform digital dalam smartphone mereka.

Tidak heran karena dari populasi sekitar 260 juta, pengguna perangkat pintar seperti smartphone mencapai 355 juta. Plus pengguna internet mencapai 150 juta, yang pertumbuhannya tiga kali lebih cepat dari rata-rata global.

"Akibat digitalisasi cepat itu, sekitar dua pertiga komunikasi brand didorong karena keinginan konsumen. Padahal sepuluh tahun lalu dua pertiga komunikasi didorong oleh brand sendiri. Konsumen terima jadi apa yang ditawarkan brand. Sekarang sebaliknya. Itu karena konsumen pegang kendali lewat smartphone. Apa-apa tinggal search, cari inspirasi di Instagram, sampai mau beli produk lihat review online dulu," sambung Maya.

Masifnya Sosial Media

Menurut data yang dirilis oleh Dentsu Aegis Network, masyarakat berinteraksi secara digital mayoritas memang di sosial media. Ada empat platform yang menjadi acuan, yaitu Youtube, Facebook, Google Search, sampai Instagram. Bahkan Youtube mulai menggeser dominasi Facebook dalam hal digunakan publik mencari sesuatu secara online.

Facebook sendiri memiliki pengguna mencapai 147 juta di Indonesia. Menurut Maya, Facebook digunakan sebagai platform untuk bercerita atau story telling. Sementara platform populer lain seperti Instagram yang memiliki pengguna 71 juta, digunakan sebagai platform untuk inspirasi sehari-hari atau daily inspiration.

Menurut Group Digital Director Dentsu Aegis Network Indonesia Grace Amelia, Instagram termasuk platform yang bisa menarik perhatian karena inovatif, terutama karena fitur Story. Kehadiran fitur mirip Snapchat tersebut membuat pengguna kini lebih sering konsumsi Story dibanding fitur Feed.

Alasannya, berdasarkan pengamatan Dentsu Aegis Network, fitur full screen dalam smartphone menjadi alasan utama. Pengguna bisa melihat konten dengan lebih luas. Kedua, karena sifatnya yang hanya bertahan 24 jam, sehingga seseorang tidak mau ketinggalan informasi karena keberadaannya yang singkat. Hal ini juga yang kemudian mendorong tingginya perubahan tren dalam sekejap, yang berimbas pada perubahan kultur di publik.

Sementara Tri-Founder of Philip Kotler Center for ASEAN Marketing Hermawan Kartajaya, sebagai salah satu inisiator Jakarta CMO Club, menyatakan brand boleh saja mengejar perubahan kultur. Namun tetap ada faktor lain yang pada akhirnya harus dicapai oleh brand, "Jangan lupa soal penjualan. Semuanya berakhir ke sana," ujarnya.

Jakarta CMO Club sendiri adalah komunitas dan forum eksekutif yang mempertemukan para petinggi berbagai korporasi, terutama direksi bidang marketing, CEO, sampai regulator. Aktivitas utamanya adalah menggelar forum diskusi yang membahas isu terkini dengan tujuan menghasilkan visi solutif bagi publik.

Jakarta CMO Club digelar sejak 2008 atas inisiasi Philip Kotler Center for ASEAN Marketing (PK-CAM), di mana kali ini Dentsu Aegis Network Indonesia menjadi tuan rumah forum.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih berbincang dan belanja bersama dengan anak-anak yatim didampingi perwakilan LAZ.

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:18 WIB

BSI Ajak 140 Anak Yatim Belanja, Ajarkan Literasi Transaksi Syariah

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan 7 (tujuh) Lembaga Amil Zakat (LAZ) menyelenggarakan acara Lebaran Anak Yatim untuk berbagi kebahagiaan berupa belanja bersama di Department…

Lokasi Bendungan Jlantah dan Jragung

Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:32 WIB

Waskita Karya Ungkap Progres Bendungan Jlantah dan Jragung

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad hanugroho didampingi Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengunjungi lokasi pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di…

YBM BRILiaN telah memperoleh kembali izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:44 WIB

Kemenag RI Menyerahkan SK Izin Operasional Sebagai Lembaga Amil Zakat Skala Nasional Kepada YBM BRILiaN

Yayasan Baitul Maal BRILiaN atau YBM BRILiaN telah memperoleh kembali izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) Skala Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia…

Direktur Utama Kideco, M. Kurnia Ariawan, bersama Direktur Eksekutif IBCWE, Clara Wita Krisanti, setelah menandatangani kerja sama antara Kideco dan IBCWE

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:10 WIB

Dirut Kideco: Perusahaan Tambang Harus Berikan Kesempatan yang Sama Terhadap Perempuan

Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung (Kideco), Mohammad Kurnia Ariawan mengatakan, pekerjaan tambang, tidak lagi menjadi pekerjaan yang harus didominasi oleh laki-laki. Menurutnya, kini perusahaan…

Launching Mandiri Lippo Malls Card

Sabtu, 27 Juli 2024 - 08:18 WIB

Penuhi Kebutuhan Lifestyle, Bank Mandiri Luncurkan Mandiri Lippo Malls Card dan Solusi Valuta Asing

Bank Mandiri bersama Lippo Malls, anak perusahaan Lippo Group memperkuat kolaborasi dengan meluncurkan kartu kredit co-branding Mandiri Lippo Malls Card. Lewat inovasi ini, diharapkan dapat…