Dirut KS Blak-blakan Ungkap Masalah Industri Baja Nasional
Oleh : Ridwan | Rabu, 04 September 2019 - 15:40 WIB

Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri baja nasional kian diserbu masalah-masalah yang berkepanjangan, mulai dari serbuan produk baja impor hingga investasi asing.
Hal tersebut disampaikan Direktue Utama PT. Krakatau Steel Tbk, Silmy Karim dalam seminar nasional peningkatan interlinkage antar sektor bersama Bank Indonesia dan Kementerian Perindustrian pada Rabu (4/9/2019).
Menurut Silmy, ruang berkembang industri baja di Indonesia sangat besar mengingat masih rendahnya konsumsi baja per kapita yakni 52 kg per tahun.
Namun, terangnya, kondisi KS kini sedang restrukturisasi akibat besarnya utang dan kondisi keuangan juga merugi Rp 1,9 triliun di semester I 2019. Silmy pun mengingatkan bahwa kejatuhan KS bisa dieksploitasi oleh asing.
"Kita juga jangan underestimate asing. Asing itu hajar dulu industrinya, ketika industri mati, seperti baja mulai agak sempoyongan karena utilisasinya rendah, akhirnya dia masuk dengan investasi, di karpet merah pula. Ya habis itu," ujar Silmy.
Ia juga mengingatkan bahaya investasi teknologi rendah yang justru merusak lingkungan, sebab negara lain seperti China justru sedang menekan emisi. Tetapi, Silmy tak sepenuhnya anti-investasi asing dan berkata akan menandatangani investasi dengan Posco usai restrukturisasi.
Penandatangan itu dilakukan pada November mendatang. KS berencana menandatangani investasi 10 juta ton dengan Posco di Cilegon bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan.
Lebih lanjut, Silmy berkata Krakatau Steel tidak membutuhkan proteksi yang berlebihan, tetapi hanya fair play melawan baja impor. Pasalnya, Silmy menyebut ada importir yang mengakali sistem HS Code sehingga terbebas dari biaya masuk.
"Saat ini importir ngakalin HS code sehingga mereka terbebas dari biaya masuk yang akhirnya bisa kelihatan sendiri bahwa impor alloy steel itu meningkat," ujar Silmy.
Baca Juga
Berkat Peningkatan Penjualan Konsentrat dan Bijih Besi, Penjualan…
Dukung Pengembangan Masyarakat, SSB Hadirkan Program Training of…
Langkah Strategis Ekspansi Produksi, INALUM Gandeng Perusahaan Industri…
Krakatau Steel dan Tata Metal Lestari Kerjasama Kembangkan Total…
Sejak 2013 Absen, Tahun Ini NIKL Bagi Dividen Sebesar 30% dari Laba…
Industri Hari Ini

Jumat, 20 Mei 2022 - 07:17 WIB
Wapres Akan Groundbreaking Kawasan Industri di Konawe Utara
Jakarta-Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin bertolak ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) guna melakukan kunjungan kerja (kunker), Kamis (19/05/2022) pagi.…

Jumat, 20 Mei 2022 - 07:10 WIB
Kemenperin Harap Toyota xEV Center jadi Katalisator Pengembangan Teknologi Kendaraan Listrik di RI
Kemenperin berharap, Toyota xEV Center sebagai katalisator pengembangan teknologi dan industrialisasi kendaraan elektrifikasi di Indonesia sehingga dapat meningkatkan ketahanan energi serta…

Jumat, 20 Mei 2022 - 07:00 WIB
HIPMI Siap Dukung Sektor UMKM RI ke Pasar Internasional
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menginisiasi perhelatan HIPMI International Business Forum yang merupakan rangkaian acara dari rencana kegiatan kunjungan HIPMI ke Amerika Serikat dan…

Jumat, 20 Mei 2022 - 06:45 WIB
Ketua MPR RI Tegaskan FKPPI Siap Bantu TNI Jaga Kedaulatan Bangsa
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo bersama pengurus FKPPI…

Jumat, 20 Mei 2022 - 06:11 WIB
Menperin: Hilirisasi Industri Picu Peningkatan Kinerja Ekspor Nasional
Jakarta-Industri pengolahan masih memberikan kontribusi yang dominan terhadap nilai ekspor nasional, dengan capaian sebesar 74,46 persen sepanjang Januari-April 2022.
Komentar Berita