Jatuh Bangun Pendiri Sinar Mas Grup Geluti Beragam Bisnis

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 27 Januari 2019 - 01:15 WIB

Pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja
Pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Pendiri Sinar Mas Grup Eka Tjipta Widjaja telah meninggal dunia pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB. Kendati nama Eka Tjipta Widjaja tinggal kenangan, namun lihat yang dtinggalkannya ada begitu banyak. Baik bisnisnya, pelajaran hidupnya, maupun keuletannya dalam menjalankan bisnis perusahaannya.

Berkat keuletannya dalam menjalankan bisnis perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Forbes pada tahun 2018 dengan kekayaan mencapai 9.1 milyar Dolar Amerika Serikat.

Eka Tjipta Widjaja menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia. Beliau merupakan pendiri sekaligus pemilik dari Sinar Mas Group. Bisnis utamanya adalah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan.

Dilansir dari biografiku, nama asli Eka Tjipta adalah Oei Ek Tjhong, Ia dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1923 di China, Ia terlahir dari keluarga yang amat miskin. Tekadnya yang ingin mengubah hidup keluarganya, Eka kemudian memutuskan untuk merantau keluar dari kampung halamannya di Quanzhou, China.

Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu umur 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke kota Makassar

Tiba di Makassar, Eka kecil segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju.

Hanya Tamatan SD

Dalam Biografi Eka Tjipta Widjaja diketahui ia hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan hutangnya ke rentenir.

Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar, dengan mengendarai sepeda.

Ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil. Beranjak dewasa, Eka mencari pemasok kembang gula dan biskuit dengan mengendarai sepedanya

Jatuh Bangun Usaha

Melihat satu usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya. Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total.

Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa).

Dalam Biografi Eka Tjipta Widjaja diketahui pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa mudanya dulu.

Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit.

Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh

Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah.

Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah.

Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun.

Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan. Pengusaha sukses memiliki pilar bisnis yang bergerak di berbagai sektor seperti kertas, agribisnis dan makanan, jasa keuangan, telekomunikasi serta properti dan infrastruktur dibawah naungan Kelompok Usaha Sinar Mas.

Keluarga Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja mempunyai keluarga yang selalu mendukungnya dalam hal bisnis dan kehidupannya. Beliau menikah dengan seorang wanita bernama Melfie Pirieh Widjaja dan mempunyai 7 orang anak.

Anak-anaknya adalah Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Jimmy Widjaja, Fenny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, dan Meilay Widjaja

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

press conference Indonesia Women Half Marathon (IWHM) 2025.

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:39 WIB

Indonesia Women Half Marathon 2025: Ajak Perempuan Lampaui Batas

Indonesia Women Half Marathon (IWHM) lebih dari sekedar lomba lari, karena memungkinkan partisipasi perempuan dari berbagai tingkat kemampuan fisik.

Sinergi PNM dan KemenPPPA Kuatkan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:54 WIB

Sinergi PNM dan KemenPPPA Dorong Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak

Melalui webinar bertajuk “Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas” PNM mengedukasi lebih dari 10 ribu nasabah tentang pentingnya asupan gizi seimbang untuk keluarga dan anak.

Kantor Pusat Bank Mandiri

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:22 WIB

Akselerasi Layanan Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI

Bank Mandiri melalui anak usahanya, Mandiri International Remittance Sdn Bhd (MIR), memperkokoh komitmen dalam menghadirkan layanan keuangan inklusif bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.…

Polytron Media Luncheon

Selasa, 21 Januari 2025 - 19:51 WIB

Menuju Usia Emas, Polytron Pertegas Komitmen Perkuat Kontribusi Dukung Industri Elektronik Nasional Melalui 3 Strategi Utama

Tahun 2025 menjadi tahun bersejarah bagi Polytron, selaku perusahaan elektronik terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak 1975. Memasuki usia ke-50 pada bulan September mendatang, Polytron…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Selasa, 21 Januari 2025 - 19:15 WIB

Jababeka Mantapkan Langkah Menuju Kawasan Industri Berkelanjutan

PT Jababeka Tbk menggelar workshop bertajuk "Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building" pada 8–9 Januari 2025, lalu. Kegiatan tersebut merupakan komitmen Jebabeka untuk…