Terkait Produk JS Saving Plan, Pemegang Polis Jiwasraya Berharap Solusi dari OJK

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 17 Januari 2019 - 17:14 WIB

PT Asuransi Jiwasraya (Foto Industry.co.id)
PT Asuransi Jiwasraya (Foto Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Para pemegang polis Jiwasraya berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat membuat keputusan maupun solusi terhadap penundaan pembayaran produk JS Saving Plan. Pasalnya, OJK yang memberikan izin peluncuran produk baru tersebut beberapa waktu lalu.

 

“Kami berharap OJK dapat memberikan keputusan maupun solusi terkait produk JS Saving lan yang kini mengalami penundaan pembayaran,” ujar Ketua Koordinator Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya, Rudyantho, di Jakarta, Rabu (16/01/2019).

 

Forum tersebut sebelumnya telah mengirimkan surat ke OJK agar otoritas tersebut dapat segera bertindak dan mengambil keputusan maupun solusi. Akan tetapi, hingga kini otoritas itu belum memberikan jawaban yang pasti. Forum tersebut berharap OJK dapat menjadi penengah dalam permasalahan ini.

 

“Kami sudah berkirim surat ke OJK. Kita kecewa OJK tidak segera menjawabnya. Padahal, di dalam polis tercantum pernyataan bahwa OJK harus menjadi penengah dalam transaksi tersebut,” jelas Rudy.

 

Selain OJK, Jiwasraya dan Kantor Akuntan Publik (KAP) juga disebut ikut bertanggung jawab atas terjadinya tunggakan pembayaran polis. “Pasalnya, syarat penerbitan produk bancassurance kesehatan keuangan baik,” tukas Rudy.

 

Forum Komunikasi Pemegang Polis Jiwasraya juga akhirnya mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persoalan ini dapat ditangani langsung oleh pemerintah.

 

Sebelumnya, nasabah juga sudah melaporkan tunggakan polis ke tujuh bank penjual, namun dua di antaranya yaitu BRI dan BTN tak merespons. Selanjutnya pada akhir tahun lalu, surat juga dikirimkan ke Menteri BUMN Rini Soemarno dan tak kunjung membuahkan hasil.

“Pada 26 Desember 2018, kami telah mengirimkan surat resmi kepada ibu Menteri BUMN dan sudah diterima. Meski demikian, hingga kini masih belum ada tanggapan,” pungkas Rudy. (Abraham Sihombing)

 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…