Ada Kendala Menuju Terwujudnya Swasembada Kedelai

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 12 Januari 2019 - 07:00 WIB

Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)
Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa keterbatasan lahan masih menjadi kendala untuk memenuhi kebutuhan kacang  kedelai dalam negeri dan mewujudkan swasembada kedelai.

Dirjen Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto pada diskusi di Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (11/1/2019)  mengatakan Indonesia setidaknya harus memiliki ketersediaan lahan tanam mencapai 2,5 juta hektare untuk bisa swasembada kedelai.

"Amerika Serikat punya 30 juta hektare untuk kedelai. Kita kalau bisa mencapai 2,5 juta hektare lahan sudah swasembada. Masalahnya lahan yang sesuai untuk kedelai sangat terbatas," kata Gatot kepada awak media.

Ia memaparkan bahwa lahan yang cocok untuk ditanami kacang kedelai di Indonesia memang jumlahnya terbatas. Hal itu karena lahan kedelai harus memiliki kadar pH yang netral dengan kedalaman minimal 20 sentimeter.

Sejumlah daerah di luar pulau Jawa biasanya memiliki kondisi tanah yang masam sehingga kadar pH harus dinetralkan. Selain itu, jumlah hama yang mencapai 27-29 jenis juga menambah biaya produksi petani.

Gatot menyebutkan wilayah yang cocok untuk dikembangkan menjadi sentra produksi kedelai adalah Jawa Tengah, terutama di  Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan. Selain itu, wilayah Jawa Barat, seperti Sukabumi dan Garut juga cocok dijadikan wilayah tanam.

Kementerian Pertanian mencatat produksi kedelai pada 2018 sebesar 982.598 ton dengan luas panen 680.373 hektare. Sementara itu, konsumsi kedelai tahun lalu bisa mencapai 2,83 juta ton.

Dalam kesempatan sebelumnya, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arief Nugraha menilai, target swasembada kedelai pada 2020 yang dicanangkan Kementerian Pertanian perlu dikaji ulang, salah satunya karena produktivitas komoditas tersebut.   

Berdasarkan data BPS pada 2018, kedelai Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang mana produksi Indonesia hanya sebesar 982.598 ton. Untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri, Indonesia perlu melakukan impor sebanyak 2,6 juta ton untuk menutupi kekurangan produksi dalam negeri.  

Menurut Arief, kedelai sebenarnya merupakan tanaman subtropis, sehingga pertumbuhan di daerah tropis seperti Indonesia menjadi tidak maksimal. Iklim menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat produktivitas kedelai.         

Selain itu, lanjut Arief, kedelai adalah jenis tanaman yang membutuhkan kelembaban tanah yang cukup dan suhu yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimal.     
     
Sementara itu di Indonesia, curah hujan yang tinggi pada musim hujan mengakibatkan tanah menjadi jenuh air. Drainase yang buruk juga menyebabkan tanah juga menjadi kurang ideal untuk pertumbuhan kedelai. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…