Gagal Panen, Harga Beras Kota Malang Berpotensi Naik

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 05 Januari 2019 - 05:30 WIB

Ilustrasi Beras (Ist)
Ilustrasi Beras (Ist)

INDUSTRY.co.id - Malang - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, Pemerintah Kota Malang bersama pemangku kepentingan terkait agar mewaspadai kemungkinan kenaikan harga beras awal 2019, mengantisipasi adanya gagal panen akibat cuaca buruk.

"Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah, pengamanan stok beras. Karena, indikasinya harga beras mulai merangkak naik, walaupun saat ini masih terbilang kecil," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Malang Dwi Handayani di Kantor BPS Kota Malang, Rabu (2/1/2018)

Dia mengatakan pada awal tahun 2019, cuaca diramalkan memasuki masa musim penghujan, sehingga perlu adanya peningkatan kewaspadaan untuk memenuhi stok pangan yang bergantung pada kondisi cuaca disertai risiko gagal panen.

Dwi menjelaskan, saat ini, produksi beras masih memasuki musim tanam padi untuk beberapa wilayah di Jawa Timur. Kota Malang sendiri, tidak memiliki lahan pertanian yang cukup luas untuk memasok kebutuhan beras masyarakat, sehingga pasokan didatangkan dari daerah lain.

Diperkirakan panen padi akan mulai pada akhir Februari 2019, dimana penambahan pasokan beras baru bisa dirasakan pada awal Maret 2019. tercatat, kondisi stok beras yang ada di Perum Bulog Divre Malang, ada sebanyak 28 ribu ton, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan kedepan.

Dalam catatan Antara, serapan Bulog Sub Divre Malang sepanjang 2018, tercatat sebesar 42,61 persen atau sebanyak 18.278 ton, dari target 42.900 ton. Sementara pada 2017, realisasi juga berada di bawah target, dimana serapan hanya sebesar 53 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 67.100 ton.

Untuk Kota Malang sendiri, salah satu komoditas yang dianggap mampu menahan laju inflasi dalah beras dengan andil terhadap deflasi mencapai 0,2 persen. Hal tersebut dikarenakan pasokan mencukupi dan tetap terjaga.

Namun, secara nasional, harga gabah tercatat sudah mulai merangkak naik, dimana pada November 2018, harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp5.116 per kilogram, atau naik 3,64 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.212 per kilogram atau naik 3,43 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Oktober 2018.

Sementara harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani tercatat Rp5.646 per kilogram, yang juga naik 3,28 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.754 per kilogram, naik 3,34 persen.

Kenaikan tersebut juga diikuti untuk harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.739 per kilogram atau, 0,95 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.841, naik 1,23 persen.

"Selain beras, harga daging ayam juga perlu diperhatikan. Termasuk komoditas seperti bawang merah, dan sayur-sayuran yang memiliki kerawanan pada musim hujan," tutup Dwi.(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

POLYTRON Hadirkan Fast Charging Station untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Kamis, 18 April 2024 - 09:31 WIB

POLYTRON Hadirkan Fast Charging Station untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Dalam menghadapi transisi menuju transportasi berkelanjutan, pemerintah telah meluncurkan program baru untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di seluruh negeri, misalnya dengan program…

Pelayanan di Kantor Bank DKI

Kamis, 18 April 2024 - 09:16 WIB

PJ Gubernur DKI Jakarta Harap Bank DKI Terus Bertumbuh Bersama Kota Jakarta

Memperingati perayaan ulang tahun Bank DKI yang ke-63 tahun pada (11/04), Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan harapan Bank DKI dapat terus menjadi mitra…

karier di Telkom versi LinkedIn Top Companies 2024

Kamis, 18 April 2024 - 08:44 WIB

Tiga Tahun Berturut-Turut, Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia, Telkom Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karier versi LinkedIn Top Companies 2024.

Founder sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho

Kamis, 18 April 2024 - 08:23 WIB

DPR Didorong Sahkan RUU Perampasan Aset Jadi UU

Komitmen pemerintah dan DPR terhadap agenda pemberantasan korupsi kembali dipertanyakan publik seiring dengan sikap kedua institusi negara itu yang masih abu-abu mengundangkan RUU Perampasan…

Dukung Kiprah Diaspora, Maskapai GIA Jajaki Program Corporate Account

Kamis, 18 April 2024 - 07:17 WIB

Dukung Kiprah Diaspora, Maskapai GIA Jajaki Program Corporate Account

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam menjembatani kebutuhan aksesibilitas udara dalam mendukung mobilitas berbagai organisasi untuk mengoptimalkan…