Luhut: PHK Tenaga Kerja PTFI Kejam
Oleh : Herry Barus | Selasa, 21 Februari 2017 - 04:53 WIB

PT Freeport Indonesia. (Ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut aksi pengurangan karyawan atau "layoff" tenaga kerja yang dilakukan PT Freeport Indonesia kejam.
Luhut yang ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (20/1/2017) mengatakan bahwa cara tersebut tidak umum dilakukan oleh perusahaan besar sekelas PTFI.
"Itu cara yang tidak umum pada perusahaan besar multinasional karena mem-'blackmail' (mengancam) mau 'layoff'. 'Kan enggak benar," katanya.
Menurut mantan Menko Polhukam itu, perusahaan seharusnya bertanggung jawab atas hidup para karyawannya.
"Dia (Freeport) kejam (lakukan) 'layoff'," ujarnya.
Sebelumnya, Freeport mengancam akan melakukan pemutusan hubungan kerja yang bekerja di tambang Grasberg, Mimika, pekan ini.
President dan CEO Freeport McMoRan Inc Richard C. Adkerson dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengaku bahwa pihaknya telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya 2 hari lalu.
Pekan ini, rencananya perusahaan itu akan melakukan PHK terhadap karyawan kontraktor. Dari 32 ribu karyawan yang bekerja saat ini, sebanyak 12.000 orang merupakan karyawan kontraktor.
Menurut Richard, PHK dilakukan karena perusahaan tersebut harus menjaga bisnisnya secara finansial. Salah satu upaya menjaga bisnisnya adalah dengan pemutusan hubungan kerja tersebut.
Sejak berakhirnya izin ekspor pada tanggal 12 Januari lalu, kata dia, kegiatan operasi Freeport sudah terganggu.
Ia mengungkapkan bahwa perusahaan bahkan telah berhenti beroperasi sejak 10 Februari lalu lantaran tidak ada tempat penyimpanan konsentrat.
Hal itu juga diperparah dengan adanya pemogokan kerja oleh karyawan smelter Gresik, yang hanya mampu menyerap 40 persen produksi konsentrat dari tambang di Grasberg.
"Kami berhenti operasi pabrik kami 10 hari yang lalu karena tidak ada 'storage' (penyimpanan) untuk simpan konsentrat kami dan tidak bisa ekspor konsentrat. Kami tidak bisa menghasilkan produk yang tidak bisa kami jual. Akibatnya, kami turunkan produksi sangat tajam," ujarnya.
Richard mengaku prihatin dengan keadaan tersebut. Namun, dia menegaskan hal tersebut dilakukan bukan untuk menekan pemerintah dalam rangka negosiasi status kontrak.
"Kami lakukan ini bukan karena negosiasi dengan pemerintah, melainkan hanya terpaksa agar bisnis bisa berjalan secara finansial. Kami harap bisa segera ada jalan keluar," ujarnya.
Baca Juga
Penjualan Bersih Mencapai Rp 906,25 Miliar di 2021, Ifishdeco Berencana…
Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang…
Perkiraan Potensi Sumber Daya Mineral Onto PT Sumbawa Timur Mining…
MIND ID Catat Pertumbuhan Kinerja Positif di Tahun 2021
Teken Komitmen Investasi Capai USD 728 Juta, Adaro Bakal Bangun Smelter…
Industri Hari Ini

Selasa, 17 Mei 2022 - 11:21 WIB
Jasindo Catat Pertumbuhan Asuransi Tani di Jateng dan Jatim
Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mencatat pertumbuhan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di kuartal 1 tahun 2022.

Selasa, 17 Mei 2022 - 11:18 WIB
Duh Mengerikan! Kemenkes Temukan 18 Orang Dugaan Kasus Hepatitis Akut
Jakarta-Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan dugaan kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya kepada 18 orang.

Selasa, 17 Mei 2022 - 11:10 WIB
Menteri Teten Identifikasi Koperasi yang Siap Produksi Minyak Goreng
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terus mengidentifikasi koperasi-koperasi yang memungkinkan untuk memproduksi minyak goreng sehingga setidaknya bisa memberikan alternatif pasokan…

Selasa, 17 Mei 2022 - 11:08 WIB
Maudy Ayunda Beberkan Tiga Isu Transisi Energi yang Bakal Diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia
Sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia, pemerintah menyoroti dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh sektor energi yang relevan dalam keseharian masyarakat.

Selasa, 17 Mei 2022 - 11:00 WIB
Jepang Pertimbangkan Buka Kunjungan Wisatawan Pada Juni 2022
Pandemi dua tahun ini membuat Jepang menutup perbatasannya untuk wisatawan asing. Tetapi, baru-baru ini Jepang telah dibuka pada April untuk beberapa penduduk luar negeri misalnya, pelancong…
Komentar Berita