PWI: Kemajuan Teknologi Tanpa Diiringi Itikad Baik Wartawan Bisa Celaka

Oleh : Dina Astria | Kamis, 21 Juni 2018 - 13:45 WIB

Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Teguh Santosa ketika berbicara dalam Konferensi Forum Wartawan Belt and Road 2018 di Universitas Komunikasi China di Beijing, Republik Rakyat China, Rabu (20/6).
Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Teguh Santosa ketika berbicara dalam Konferensi Forum Wartawan Belt and Road 2018 di Universitas Komunikasi China di Beijing, Republik Rakyat China, Rabu (20/6).

INDUSTRY.co.id - Beijing - Hal paling esensial yang harus dimiliki setiap wartawan dalam melaksanakan tugas kewartawanannya adalah itikad baik. Mengandalkan kemajuan teknologi tanpa mengiringinya dengan itikad baik bisa membuat wartawan dan media massa menjadi produsen informasi yang dipenuhi ujaran kebencian dan kebohongan. 
 
Begitu antara lain disampaikan Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Teguh Santosa ketika berbicara dalam Konferensi Forum Wartawan Belt and Road 2018 di Universitas Komunikasi China di Beijing, Republik Rakyat China, Rabu (20/6). 

Konferensi ini diselenggarakan All China Journalists Association (ACJA), didukung Universitas Komunikasi China dan Radio Internasional China. 

"Seringkali kita larut membicarakan kemajuan teknologi komunikasi informasi dan mengagumi kemampuan kita menembus hal-hal yang selama ini membatasi arus informasi. Namun tanpa disadari kita melupakan bahwa yang paling penting dari praktik kewartawanan adalah itikad baik," ujar Teguh dalam sesi Integrated Development of Media, Building New Channels for Communication.

"Mengabaikan itikad baik membuat ruang publik dipenuhi ujaran kebencian, dan berita yang diwarnai kebohongan," sambungnya.

Teguh berharap, Forum Wartawan Belt and Road yang didirikan tahun lalu dapat menjadi wadah bagi semua anggota Forum untuk saling bertukar informasi yang didasarkan pada niat baik demi mencapai tujuan bersama. 

Teguh mengatakan, Belt and Road Initiative (BRI) yang ditawarkan Presiden Xi Jinping sejalan dengan keinginan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Hal ini menjadi salah satu latar belakang yang mendorong PWI ikut mendirikan Forum Wartawan Belt and Road dalam konferensi di Beijing tahun 2017 lalu.

"Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa dan sekitar 17 ribu pulau, Indonesia memiliki visi menjadi poros maritim dunia. Indonesia dan China perlu mensinergikan kedua gagasan itu (Poros Maritim Dunia dan Belt and Road)," kata dia lagi. 

Sebelumnya di tempat yang sama, Teguh Santosa mendatangani Kesepakatan Kerjasama dalam kerangka Belt and Road dan Poros Maritim Dunia. 

Dari pihak ACJA, dokumen kerjasama ditandatangani Sekretaris Eksekutif ACJA, Wang Dongmei.  

Penandatanganan dokumen kerjasama itu juga disaksikan Ketua PWI Jawa Barat Mirza Zulhadi Nachli, Ketua PWI Kalimantan Barat Gusti Yusri Ismail, dan Penasihat PWI Kalbar Hendry Jurnawan.

Dalam dokumen kerjasama itu disebutkan bahwa hubungan antara PWI dan ACJA didasarkan pada prinsip-prinsip kerelaan, kesetaraan, persahabatan dan konsultasi. 

Bentuk kegiatan yang disepakati dalam dokumen kerjasama tersebut adalah pertukaran wartawan, penyelenggaraan liputan bersama, penyelenggaraan kegiatan bernilai akademik dan pelatihan kewartawanan. 

Kedua pihak juga sepakat memberikan penghargaan kepada wartawan yang menghasilkan karya jurnalistik yang baik dalam konteks BRI dan Poros Maritim Dunia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:32 WIB

Perjuangkan HGBT untuk Seluruh Sektor Industri, Menperin Agus Kirimi Kementerian ESDM Surat Evaluasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memperjuangkan agar kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh sektor…