Implementasi Industri 4.0 Dongkrak Daya Saing Industri Manufaktur Padat Karya Berorientasi Ekspor
Oleh : Ridwan | Senin, 07 Mei 2018 - 21:15 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada saat memberikan Keynote Speech dalam acara Dialog Nasional yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Pacific Economic Cooperation Council (PECC)
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Implementasi industri 4.0 diyakini akan mendorong peningkatan pada produktivitas dan daya saing bagi sektor manufaktur nasional yang tergolong padat karya dan berorientasi ekspor.
Hal ini karena sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu langkah prioritas nasional yang perlu dijalankan adalah memacu kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.
"Oleh karena itu, inovasi harus didukung dengan lembaga riset yang kuat," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai memberikan Keynote Speech pada acara Dialog Nasional yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Pacific Economic Cooperation Council (PECC) di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Menperin menjelaskan, kunjungan kerjanya ke Jerman pekan lalu, antara lain guna mempelajari tentang penerapan teknologi dan riset yang dihasilkan oleh negara tersebut dalam mendukung revolusi industri generasi keempat.
"Jerman kan merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai sumber teknologi, dan mereka yang awalnya memperkenalkan industri 4.0," tuturnya.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian berminat menjalin kerja sama dengan lembaga riset ternama di Jerman, yakni The Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK.
"Ada empat poin yang telah disepakati untuk mengembangkan lima sektor industri di Indonesia, yang akan menjadi percontohan dalam implementasi industri 4.0," ungkap Airlangga.
Berdasarkan Making Indonesia 4.0, lima sektor manufaktur yang akan diprioritaskan pengembangannya pada tahap awal, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, serta kimia.
Sektor-sektor ini merupakan industri padat karya berorientasi ekspor.
"Penerapan industri 4.0 di Jerman, ternyata tidak mengurangi lapangan pekerjaan, justru banyak menyerap tenaga kerja, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara," paparnya.
Melalui Making Indonesia 4.0, salah satu aspirasi besar yang ditargetkan adalah menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030, dengan mengembalikan kontribusi net export industri ke angka 10 persen dan peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibandingkan biaya tenaga kerja.
Kemenperin mencatat, dilihat dari kontribusinya terhadap total ekspor sepanjang tahun 2017, ekspor produk industri pengolahan merupakan yang terbesar mencapai 74,10 persen.
Selain itu, sektor industri mampu menyerap tenaga kerja sebayak 1,5 juta orang sehingga total tenaga kerja di sektor industri hingga saat ini mencapai 17 juta orang atau 14,05 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia.
Baca Juga
47% Sudah Go Digital, Exabytes Indonesia Ajak Pelaku UMKM Transisi…
Memasuki Pasar Indonesia, EdgeConneX Rerencana Bangun Kampus Pusat…
Binus University Gandeng HashMicro Tingkatkan Kualitas Talenta Digital
Studi TEI: SAS Viya di Microsoft Azure Berikan Manfaat Pengembalian…
Multipolar Technology mengusung solusi IBM Guardium dan IBM Security…
Industri Hari Ini

Kamis, 19 Mei 2022 - 06:00 WIB
KASAD: TNI AD Harus Menjadi Solusi di Tengah Kesulitan Rakyat
Prajurit TNI AD dimanapun berada harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat dan harus menjadi solusi. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman,…

Kamis, 19 Mei 2022 - 04:45 WIB
Danrem 174 ATW Brigjen TNI Reza Pahlevi Pimpin Serah Terima Komandan Kodim 1710/Mimika
Acara serah terima Komandan Kodim 1710/Mimika dari pejabat lama Letkol Infanteri Yoga Cahya Prasetya kepada pejabat baru Letkol Infanteri Dedy Dwi Cahyadi dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW…

Kamis, 19 Mei 2022 - 04:00 WIB
KASAD Jend TNI Dudung Abdurachman Tinjau TNI AD Manunggal Air di Pemukiman Eks Timor Timur
Program TNI AD Manunggal Air terus mendapat perhatian Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), terutama di wilayah yang warganya kesulitan mendapatkan air. Itulah mengapa, Jenderal TNI Dudung Abdurachman…

Rabu, 18 Mei 2022 - 22:58 WIB
Kendalikan PMK, Kementan Kirim Obat-Obatan dan APD ke Beberapa Wilayah
Dalam upaya melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) gerak cepat mengirimkan logistik kesehatan berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik,…

Rabu, 18 Mei 2022 - 22:21 WIB
Mentan SYL Optimis PMK Dapat Diatasi Segera
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku optimis penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat.
Komentar Berita