RI Harus Tegas Tolak RRC Soal Laut Natuna Utara

Oleh : Irvan AF | Senin, 04 September 2017 - 10:33 WIB

Presiden Jokowi Berikan Arahan pada Latihan TNI PPRC di Natuna. (Foto Ist)
Presiden Jokowi Berikan Arahan pada Latihan TNI PPRC di Natuna. (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia didesak untuk tidak akan gentar menghadapi tekanan Republik Rakyat China terkait dengan penamaan wilayah laut Indonesia di perairan utara Natuna.

"Pada 25 Agustus 2017, Kementerian Luar Negeri RRC mengirimkan sepucuk surat ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia," kata pengamat hubungan internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Teguh Santosa, di Jakarta, Minggu (3/9) malam.

Secara umum, katanya, di dalam surat itu, China meminta Indonesia membatalkan penamaan Laut Natuna Utara yang diumumkan pada pertengahan Juli lalu.

Menurut China, ujar Teguh, manuver Indonesia bisa memperumit penyelesaian sengketa di perairan itu, selain menimbulkan dampak yang tidak baik bagi prospek perdamaian dan stabilitas kawasan "Wajar saja China mengajukan protes karena kehilangan 'privilege' atau keistimewaan yang mereka dapat selama ini dari penggunaan nama Laut China Selatan," katanya kepada media.

Menurut dia, istilah Laut China Selatan yang selama ini digunakan hingga wilayah perairan utara Indonesia, telah menguntungkan China dalam banyak hal.

Ia menjelaskan tanpa disadari, lahir semacam anggapan yang meluas di tengah masyarakat internasional bahwa RRC memiliki pengaruh dan mendominasi, bahkan berdaulat atas semua wilayah perairan di kawasan tersebut "Padahal, wilayah perairan China hanya sampai pada batas-batas laut teritorinya yang diakui hukum internasional. Di sisi lain Indonesia juga memiliki wilayah laut teritori sendiri, dan karenanya punya hak untuk memberikan nama pada wilayah laut Indonesia," ujar Teguh.

Dia mengatakan bahwa penggunaan nama Laut Natuna Utara diperlukan untuk kepastian hukum internasional, dan untuk jangka panjang dibutuhkan demi menjaga keamanan dan stabilitas kawasan. "Saya sudah pernah sampaikan, keputusan Indonesia ini adalah ekspresi dari komitmen kuat Indonesia membina keamanan dan stabilitas kawasan. Wajar apabila RRC protes. Tapi ini protes yang lucu," kata dia.

Ia menegaskan bahwa penggunaan nama Laut Natuna Utara itu penegasan akan kedaulatan negara dan di saat bersamaan memperlihatkan betapa Indonesia menghormati kedaulatan bangsa lain. Pengajar studi konflik dan kawasan Asia Timur itu, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Kemenko Kemaritiman, sejak zaman Rizal Ramli hingga Luhut B. Panjaitan, telah mengkaji dengan serius perubahan nama tersebut. "Bagi Pak Jokowi, kemaritiman adalah isu sentral dan materi utama pembangunan nasional. Penamaan Laut Natuna Utara membangkitkan semangat dan menumbuhkan kepercayaan bahwa pemerintah memiliki strategi yang solid untuk menjaga kedaulatan dan di saat mengembangkan semua potensi kemaritiman. Saya yakin Pak Jokowi tidak akan gentar menghadapi tekanan China untuk urusan ini," demikian Teguh Santosa.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…