Indonesia di Persimpangan Rantai Pasok Global: Siapkah Kawasan Industri Menghadapi Gelombang Relokasi?
Oleh : Hariyanto | Rabu, 11 Juni 2025 - 14:47 WIB

Kawasan Industri (Ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Hingga awal tahun 2025, belum terjadi peningkatan signifikan dalam pasokan lahan industri baru di wilayah Jabodetabek. Namun, beberapa kawasan menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat—terutama Subang, yang dengan cepat muncul sebagai destinasi industri baru.
Kawasan ini berhasil menarik investasi besar dari produsen kendaraan listrik asal China. Kehadiran Pelabuhan Patimban diperkirakan akan semakin memperkuat daya saing Subang sebagai alternatif terhadap pusat-pusat industri tradisional seperti Bekasi dan Karawang.
Total penjualan lahan industri pada Q1 2025 mencapai 54,06 hektare—mengalami penurunan dibandingkan Q4 2024, namun masih lebih tinggi dibandingkan Q1 pada tahun sebelumnya. Volume transaksi terbesar tercatat di Greenland International Industrial Center (GIIC), dengan penjualan sebesar 14,2 hektare, yang didominasi oleh dua operator data center (12,2 hektare) dan satu perusahaan pengolahan makanan (2 hektare).
“Dari perspektif sektoral, data center tetap menjadi pendorong utama permintaan lahan, diikuti oleh sektor tekstil, peralatan kantor, bahan bangunan, pengolahan makanan, serta logistik dan pergudangan. Meskipun masih di awal tahun, indikator awal menunjukkan bahwa sektor data center dan logistik akan terus menjadi penopang kinerja kawasan industri sepanjang tahun 2025.” kata Ferry Salanto, Colliers Indonesia Head of Research.
Meskipun aktivitas relatif moderat, tren permintaan dan prospek ekspansi di wilayah Jabodetabek tetap menunjukkan perkembangan yang meyakinkan. Minat yang tinggi dari investor global—terutama dari China—yang didukung oleh pertumbuhan di sektor-sektor strategis, merupakan sebuah momentum yang signifikan.
Pergeseran geografis dalam pengembangan ke arah timur dan barat Jakarta—termasuk Subang, Karawang, dan Serang—membuka peluang baru bagi kawasan industri untuk siap menangkap gelombang investasi berikutnya.
Namun, ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China telah memicu perubahan besar dalam lanskap manufaktur global. Pengenaan tarif tinggi terhadap ekspor China ke AS secara signifikan telah meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan yang beroperasi di China. Hal ini mendorong banyak perusahaan multinasional untuk mengevaluasi kembali strategi manufaktur dan distribusi mereka.
Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap China dan menekan biaya, sejumlah perusahaan secara aktif mempertimbangkan untuk merelokasikan fasilitas produksi mereka ke negara-negara yang lebih efisien secara biaya dan netral terhadap tarif. Vietnam, Thailand, dan Indonesia muncul sebagai kandidat utama dalam lanskap relokasi yang terus berkembang ini.
Dampak tidak langsung dari pergeseran manufaktur ini sudah mulai dirasakan di pasar properti industri Indonesia. Potensi relokasi dan ekspansi bisnis yang terus berkembang mendorong meningkatnya permintaan terhadap lahan industri, ruang pabrik, dan gudang. Jika tren ini berlanjut, harga lahan industri diperkirakan akan terus meningkat, terutama di kawasan strategis dengan pasokan yang terbatas.
Untuk dapat bersaing secara efektif dan memanfaatkan peluang yang muncul dari penataan ulang rantai pasok global, Indonesia harus melakukan reformasi struktural secara menyeluruh.
Penyederhanaan prosedur perizinan, percepatan pembangunan infrastruktur, serta pemberian insentif yang lebih kompetitif merupakan prasyarat penting untuk memperkuat daya saing kawasan industri nasional di tengah meningkatnya persaingan regional.
Baca Juga
Wamen ESDM Buka Peluang Kawasan Industri Impor Gas, Ini Tanggapan…
Menperin Agus Respon Cepat Keinginan Bos HKI Soal Badan Baru Kawasan…
Terpilih Secara Aklamasi, Ketum HKI Akhmad Ma’ruf Maulana Siap…
Menperin Agus Akselerasi Bangun Ekosistem Industri Bambu Terintegrasi…
Di Ajang World Expo 2025 Osaka, Suryacipta Promosikan Peluang Investasi…
Industri Hari Ini

Senin, 23 Juni 2025 - 10:31 WIB
Siswadhi Pranoto Loe: Platform Digital Adalah Jembatan Anak Muda Menuju Pasar Ekspor
Transformasi digital telah membuka jalan baru bagi generasi muda Indonesia untuk menembus pasar ekspor global. Menurut praktisi logistik dan digitalisasi rantai pasok, Siswadhi Pranoto Loe,…

Senin, 23 Juni 2025 - 08:04 WIB
Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Hadir, Smartphone Tipis Berfitur Kamera 200MP dan Teknologi AI Tercanggih
Galaxy S25 Edge diluncurkan di Indonesia dengan desain 5,8mm super ramping, kamera 200MP, dan fitur Galaxy AI. Cocok untuk vlogger dan pembuat konten modern.

Senin, 23 Juni 2025 - 08:02 WIB
Titik Sekolah Rakyat Ditambah, Kemensos-Kemenaker Kolaborasi Manfaatkan Balai Latihan Kerja
Jakarta – Penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran pertama 2025/2026 akan ditambah tidak hanya di 100 titik. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:50 WIB
Keren! Umumkan Call Name Baru Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Gubernur DKI Jakarta: Ini Langkah Strategis Transformasi Menuju Bank yang Kuat, Sehat dan Berkelanjutan
Jakarta— Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta,…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:36 WIB
Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai melalui kanal Electronic Data Capture (EDC) dengan menghadirkan program Loyalty…
Komentar Berita