Dari Kantong Kresek Jadi BBM, Inovasi Petasol asal Banjarnegara
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 30 Mei 2025 - 09:05 WIB

Dari Kantong Kresek Jadi BBM, Inovasi Petasol asal Banjarnegara
INDUSTRY.co.id, Jakarta. Siapa sangka kantong plastik atau kresek bekas pakai yang dinilai sudah tidak ada harganya lagi, ternyata dapat diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang mendekati kualitas Pertamina Dexlite dan bernilai ekonomis, yaitu sekitar Rp13.600 per liter.
Hal ini terungkap saat Ketua Divisi Produksi Faspol 5.0 - Bank Sampah Banjarnegara (BSB), Endi Rudianto, menceritakan pengalamannya mengelola sampah plastik di BSB, dalam acara Media Lounge Discussion (MELODI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara daring, Rabu (28/5).
Berawal dari keprihatinan menggunungnya sampah plastik di sekitar kediamannya, pria (38 tahun) kelahiran Banjarnegara ini bersama rekan-rekannya di BSB berupaya mencari solusi dengan mengolah sampah plastik menjadi minyak bakar untuk kompor sumbu.
Sayangnya, pemerintah saat itu mulai gencar mempromosikan penggunaan kompor gas elpiji. Sehingga, secara perlahan kompor sumbu mulai ditinggalkan warga.
Tidak menyerah sampai disitu, pendiri komunitas BSB, Budi Trisno Aji, pada 2019 berhasil menemukan katalis atau zat aditif yang mampu memurnikan olahan sampah plastik menjadi bahan bakar diesel berkualitas tinggi. Endi menyebutnya teknologi fast pyrolysis 5.0 atau Faspol 5.0. Sedangkan BBM yang dihasilkan diberi nama Petasol.
Endi menjelaskan proses pengolahan sampah plastik menjadi Petasol. “Sampah plastik yang menjadi bahan baku utama berasal dari kantong kresek yang secara ekonomi tidak ada nilainya. Kemudian dibakar sehingga menghasilkan cairan dan gas. Cairan atau minyak bakar tersebut kemudian di-treatment oleh katalis yang kami ciptakan, untuk kemudian dihasilkan Petasol,” tutur Endi.
Saat ini, lanjut dia, BSB memiliki mesin pengolah sampah dengan kapasitas 200 kilogram bahan baku sampah plastik yang dapat menghasilkan 170 hingga 180 liter Petasol.
“Kami tidak bisa memastikan 1 kilogram bahan baku dapat menghasilkan 1 liter Petasol. Sebagai gambaran, sampah kering bersih dapat menghasilkan 95 persen. Namun, untuk rata-rata sampah kering dan basah menghasilkan 70 hingga 80 persen,” ujarnya.
Selama ini, Petasol yang dihasilkan BSB dimanfaatkan untuk mesin-mesin pertanian dan kendaraan bermotor warga sekitar.
Selain menciptakan Faspol 5.0, pihaknya telah membuat mesin pembakar sampah sederhana untuk dimanfaatkan bank sampah di tempat lain. Endi menyebutkan, sedikitnya sudah 50 tempat di wilayah Indonesia yang sudah memanfaatkan mesin pembakar sampah serta teknologi Faspol 5.0 yang dihasilkannya. Selain itu, dia menekankan pentingnya pelatihan bagi operator alat.
“Setiap kami mengirim mesin dan teknologi Faspol 5.0, kami lanjutkan dengan pelatihan bagi operatornya, untuk memastikan mesin dapat menghasilkan produk sesuai SOP yang ditetapkan,” jelas Endi.
Terkait upaya menjaga kualitas produk, Endi menyebut peran laboratorium BRIN dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) untuk memantau kualitas Petasol. “Kami bergabung (kolaborasi) dengan BRIN sejak 2022, terutama untuk uji lab Petasol dan uji termodinamika kendaraan,” ujar Endi.
Menurutnya, keterlibatan BRIN dalam uji kendaraan yang menggunakan Petasol dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memilih Petasol sebagai bahan bakar kendaraannya.
Petasol telah melalui serangkaian uji laboratorium di BRIN dan Lemigas. Hasilnya menunjukkan bahwa Petasol memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar B0.
Selain itu, merk Petasol sudah memiliki sertifikat Hak Cipta dan nama Faspol juga sudah memiliki tanda daftar Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Uji mutu Petasol telah dilakukan pula di Laboratorium BRIN, Lemigas, dan Universitas Diponegoro.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Tri Martini, pada kesempatan yang sama memberikan gambaran nilai ekonomi yang diperoleh dari daur ulang sampah plastik yang dikelola BSB.
“Harga produksi Petasol per liter sekitar Rp6.160, sedangkan harga jualnya kami rekomendasikan Rp9.700, sehingga diperoleh keuntungan Rp3.540 per liter. Keuntungan yang diperoleh dapat dibagi dua, yaitu untuk pengelola BSB dan masyarakat,” jelas Tri.
“Dari hasil analisis break even point kami, investasi untuk kapasitas mesin 50-100 liter, estimasi kami dapat kembali dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu, benefit cost ratio sudah di atas satu dengan revenue cost ratio di atas dua, yang artinya aktivitas ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan,” ungkap Tri.
Namun, menurut Tri, ada hal yang lebih penting untuk dicermati, yakni bagaimana kegiatan ini dapat berhasil direplikasi di pedesaan untuk membantu para petani dan nelayan menyediakan BBM peralatan yang mereka gunakan sehari-hari.
“Kondisi ini jika terus berlanjut, dapat menciptakan kemandirian energi di pedesaan yang ujungnya mendukung kemandirian pangan sebagai cita-cita kita semua,” pungkasnya. (BRIN)
Baca Juga
Mitra Aplikator Layanan Transportasi Mulai Lirik BBG
PGN Tingkatkan 'Engagement' langsung dengan Masyarakat melalui Taman…
Heboh Dunia Migas! Shell Resmi Jual Seluruh SPBU-nya di Indonesia
Arahan Prabowo ke Menteri Bahlil: Genjot Lifting Migas dan Akselerasi…
Wamen ESDM, Yuliot: Saat Ini Terdapat Kesenjangan Antara Kompetensi…
Industri Hari Ini

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:54 WIB
Diageo World Class Indonesia 2025: Kompetisi Bartender Bergengsi Dukung Talenta Lokal Tembus Kancah
Diageo World Class Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta. Charles Richard dari Seken Bar Bali keluar sebagai juara dan siap mewakili Indonesia di Toronto, Kanada.

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:31 WIB
Wong Hang Bersaudara Luncurkan Brand GAMS di Indo Defense 2025, Siap Garap Pasar Taktis-Sipil
Wong Hang Bersaudara meluncurkan brand GAMS di Indo Defense 2025. Fokus pada kebutuhan taktis-sipil dengan kualitas militer, GAMS siap ekspansi ke pasar nasional dan ASEAN.

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:18 WIB
Kolaborasi Kemenkes, Kenvue, dan PDPI Luncurkan Gerakan Nasional Berhenti Merokok
Indonesia resmi meluncurkan Gerakan Berhenti Merokok bersama Kemenkes, Kenvue, dan PDPI. Fokus pada edukasi, akses NRT, dan pelatihan tenaga kesehatan untuk Indonesia lebih sehat dan bebas rokok.
Jumat, 13 Juni 2025 - 01:06 WIB
Baby Happy Resmikan Flagship Store Pertama di Raja Susu Pamulang, Dukung Orang Tua Hadirkan Bayi Sehat Bebas Ruam
Baby Happy resmi membuka flagship store pertama di Raja Susu Pamulang, hadirkan pengalaman belanja popok bayi yang nyaman dan edukatif, serta kampanye Gerakan Anti Ruam.
Jumat, 13 Juni 2025 - 00:54 WIB
Yayasan WINGS Peduli Perluas Program Bank Sampah di Surabaya dan Bekasi Lewat Kampanye Pilah Dari Sekarang
Yayasan WINGS Peduli perluas pembinaan bank sampah di Surabaya dan Bekasi lewat kampanye Pilah Dari Sekarang. Dukung pengelolaan sampah rumah tangga dari sumber, edukasi warga, dan ekonomi sirkular.
Komentar Berita