Pengusaha Mamin Prihatin Kebijakan Tarif Impor Trump Minta Pemerintah Segera Lakukan Ini!

Oleh : Ridwan | Selasa, 08 April 2025 - 13:55 WIB

Aktivitas industri makanan dan minuman (mamin)
Aktivitas industri makanan dan minuman (mamin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas langkah pemerintah Amerika dalam menerapkan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen untuk komoditas asal Indonesia. 

Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman menyatakan, Indonesia dan Amerika telah menjalin kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan melengkapi kedua belah pihak. 

"Amerika merupakan pasar ekspor prioritas untuk beberapa produk unggulan makanan dan minuman dari Indonesia seperti produk kopi, kelapa, kakao, minyak sawit, lemak nabati, produk perikanan dan turunannya. Di sisi lain, industri makanan dan minuman Indonesia mengimpor berbagai bahan baku industri dari Amerika, beberapa diantaranya gandum, kedelai dan susu," kata Adhi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, hubungan perdagangan ini mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. "Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan kelancaran hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika adalah hal yang sangat penting bagi kedua negara," terangnya.

Lebih lanjut, GAPMMI mengidentifikasi beberapa dampak utama dari kebijakan tarif Trump antara lain; Pertama, Kebaikan Biaya Produksi. Menurut Adhi, tarif impor akan meningkatkan biaya produksi industri nasional yang menggunakan bahan baku dari Amerika.

"Tarif impor juga akan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, serta meningkatkan harga jual produk di Indonesia," ungkap Adhi.

Kedua, Penurunan Ekspor. Dikatakan Ketua GAPMMI, tarif yang tinggi dapat menyebabkan penurunan volume ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Amerika serta negara tujuan ekspor lainnya.

"Kondisi ini tentunya akan berdampak negatif pada kjnerja dan pertumbuhan industri nasional," ungkapnya.

Selanjutnya dampak ketiga yaitu penurunan ekspor yang dapat mengancam lapangan lerja di sektor makanan dan minuman di Indonesia.

Oleh karena itu, GAPMMI mendesak pemerintah untuk segera melakukan langkah strategis untuk melindungi industri dalam negeri seperti, Negosiasi Diplomatik. Menurut Adhi negosiasi ini untuk mencari solusi yang lebih baik dan mengurangi dampak dari tarif. 

"Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan kebijakan kepada industri makanan dan minuman untuk mengatasi kenaikan biaya produksi dan menjaga daya saing," terangnya.

Selanjutnya, pemerintah juga harus menciptakan stabilitas perekonomian nasional dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selain itu, pemerintah juga harus mempertahankan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai respon kenaikan Bea Masuk Impor Amerika. 

Menurut Adhi, kebijakan tersebut telah terbukti meningkatkan permintaan produk manufaktur dalam negeri terutama dari belanja pemerintah. 

"Kebijakan ini juga memberi jaminan kepastian investasi dan dapat menarik investasi baru ke Indonesia. Banyak tenaga kerja Indonesia bekerja pada industri yang produknya dibeli setiap tahun oleh pemerintah karena kebijakan ini," tuturnya.

Dikatakan Adhi, pelonggaran kebijakan ini akan berakibat hilangnya lapangan kerja dan berkurangnya jaminan investasi di Indonesia.

Strategi selanjutnya yaitu mendorong diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika Serikat.

"GAPMMI berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi tantangan ini dan memastikan keberlanjutan industri makanan dan minuman Indonesia," tutup Adhi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Sabtu, 19 April 2025 - 13:58 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-Tunai KJP Plus Tetap Lancar Lewat EDC Bank DKI

Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin EDC milik Bank DKI.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ian Syarif

Sabtu, 19 April 2025 - 12:28 WIB

Penghapusan Kuota Impor Bikin 70% Pengusaha Tekstil Pilih Banting Setir jadi Pedagang

Wakil Ketua Umum API, Ian Syarif mengatakan kebijakan penghapusan kuota impor berpotensi membuat pengusaha tidak lagi berminat pada industri tekstil nasional. Dirinya memperkirakan sekitar 70%…

Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

Sabtu, 19 April 2025 - 10:08 WIB

Dorong Kolaborasi Multi Sektor dalam Upaya Konservasi Hulu ke Hilir, AQUA Terapkan Pembayaran Jasa Lingkungan

Melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) yang dikembangkan oleh AQUA Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur,…

Kinerja Mandiri Utama Finance Kuartal I-2025 Menunjukkan Ketahanan di Tengah Tantangan Ekonomi

Sabtu, 19 April 2025 - 09:37 WIB

Kinerja Mandiri Utama Finance (MUF) Kuartal I-2025 Menunjukkan Ketahanan di Tengah Tantangan Ekonomi

Jakarta– PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan, memperkuat posisinya dengan kinerja solid sepanjang kuartal pertama tahun…

Kemenperin menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta, Rabu (16/4).

Sabtu, 19 April 2025 - 09:05 WIB

Menperin Agus Rayu Arab Saudi Tingkatkan Investasi di Sektor Industri Petrokimia Hingga Hilirisasi Mineral

Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di berbagai bidang, termasuk di sektor industri. Kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang sudah…