Perkuat Daya Saing Global, Kemenperin Dorong Pelaku Industri Furnitur untuk Terapkan SNI
Oleh : Hariyanto | Selasa, 11 Maret 2025 - 10:39 WIB

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Selama ini industri furnitur memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sepanjang tahun 2024, sektor ini menorehkan pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Sementara itu, nilai ekspor furnitur mencapai USD1,47 miliar pada periode Januari-November 2024 atau meningkat 0,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menyampaikan, Kementerian Perindustrian terus mendorong industri furnitur nasional untuk lebih berdaya saing global. Keberlanjutan pertumbuhan industri furnitur juga perlu didukung dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Dengan pertumbuhan industri furnitur lebih dari 2 persen itu, penerapan SNI produk furnitur menjadi hal yang sangat penting. Hal ini mengingat untuk menjaga kualitas produk, meningkatkan daya saing industri, serta mempertahankan kepercayaan pelanggan, baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Kepala BSKJI dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Lebih lanjut, Andi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung industri furnitur di tanah air. “Kami mendorong Dinas Perindustrian di berbagai daerah untuk aktif memfasilitasi dan mendorong pelaku industri furnitur di wilayahnya agar menerapkan SNI. Dengan dukungan dari berbagai pihak, industri furnitur nasional dapat semakin kuat dan berdaya saing di pasar global,” tambahnya.
Apalagi, industri furnitur di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan keberagaman desain produk yang mampu bersaing di pasar global. Namun, ada tantangan yang dihadapi sektor ini, yaitu termasuk persaingan dari produk impor serta efisiensi produksi.
“Oleh karena itu, peningkatan inovasi dan kepatuhan terhadap standar mutu menjadi faktor kunci dalam mempertahankan pertumbuhan sektor ini melalui peningkatan daya saing,” tegas Andi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri furnitur, salah satu balai di bawah BSKJI, yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta, berkomitmen untuk membantu penerapan SNI melalui perluasan ruang lingkup sertifikasi produk furnitur.
Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon menjelaskan, proses mendapatkan sertifikasi SNI produk furnitur kini semakin mudah. “Pelaku industri dapat mengakses laman sertifikasi.batik.go.id untuk memperoleh informasi dan melakukan proses sertifikasi secara efisien,” ungkapnya.
Dengan semakin banyaknya produk furnitur yang tersertifikasi SNI, diharapkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal semakin meningkat. Hal ini tidak hanya akan memperkuat daya saing industri di pasar internasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri secara berkelanjutan.
“Penerapan standar mutu yang ketat juga akan membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi risiko penarikan produk akibat ketidaksesuaian dengan regulasi yang berlaku,” ujar Afrizon.
Selain itu, pemerintah terus mendorong kemitraan antara pelaku industri furnitur dengan berbagai lembaga penelitian dan pengembangan guna menciptakan inovasi yang lebih kompetitif. Pemanfaatan teknologi terbaru dalam produksi furnitur, seperti teknik manufaktur berbasis digital dan penggunaan bahan ramah lingkungan, juga menjadi bagian penting dalam strategi penguatan industri nasional.
“Melalui upaya ini, diharapkan industri furnitur Indonesia dapat terus berkembang, meningkatkan daya saing di pasar global, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” imbuh Afrizon. BSKJI dan BBSPJIKB bertekad akan terus mendukung para pelaku industri dalam memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga industri furnitur Indonesia dapat bersaing secara lebih kompetitif di tingkat internasional.
Baca Juga
MODENA Home Center Resmi Hadir di Kota Wisata Cibubur, Perluas Jangkauan…
Chitose Bidik Kenaikan Target Pendapatan dan Laba di Tahun 2025
GROHE Hadirkan Aqua Gallery di Milan Design Week 2025
ACES Mencatat Kenaikan Laba Sebesar Rp892 Miliar di Tahun 2024
INFORMA Resmi Hadir di Pulau Paling Timur Indonesia Lewat Pembukaan…
Industri Hari Ini

Jumat, 18 April 2025 - 18:48 WIB
PropertyGuru Indonesia Property Awards 2025 Resmi Diluncurkan
PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-11 Diluncurkan dengan CEO & Leaders For yang Mendefinisikan Kembali Keunggulan Real Estate dan Tren Investasi.

Jumat, 18 April 2025 - 17:19 WIB
Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar
Jakarta – Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin Electronic…

Jumat, 18 April 2025 - 16:58 WIB
Telkom Indonesia Dukung Pertumbuhan Bisnis Swasta Lewat Data Center NeutraDC Nxera Batam,
NeutraDC Nxera Batam merupakan bagian dari ekosistem data center Telkom Indonesia, setelah sebelumnya menghadirkan Hyperscale Data Center di Cikarang melalui anak perusahaan Telkom, yaitu PT…

Jumat, 18 April 2025 - 16:44 WIB
Investasi Rp 3 Triliun, Xerana Resort Segera Dibangun di Pantai Pengantap Sekotong Lombok
Dengan luas kawasan 21 Hektar rencana akan di bangun Xerana Resort yang memiliki 57 unit Luxury Villa Mewah dengan investasi sekitar Rp 3 Triliun di Pantai Pengantap, Sekotong, Lombok Barat,…

Jumat, 18 April 2025 - 16:25 WIB
Waduh Bahaya! Perang Tarif Diproyeksi Bakal Tumbangkan 1,2 Juta Pekerja
Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyatakan ada 1,2 juta pekerja di Tanah Air yang berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja…
Komentar Berita