Kemenperin: PMI Manufaktur Indonesia Bisa Lebih Tinggi Jika Kebijakan Relaksasi Impor Produk Jadi Dicabut

Oleh : Hariyanto | Selasa, 04 Februari 2025 - 12:21 WIB

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Aktivitas industri manufaktur di tanah air pada awal tahun 2025 menunjukkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global. PMI manufaktur Indonesia untuk bulan Januari berada pada level 51,9 atau naik 0,7 poin dari capaian bulan sebelumnya di angka 51,2. Fase ekspansif ini merupakan titik tertinggi sejak bulan Mei 2024.

“Alhamdulillah, artinya para pelaku industri kita semangat dalam memasuki tahun 2025 ini. Dengan kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri untuk terus menjalankan usahanya, kami juga optimistis bahwa perekonomian nasional dapat ikut tumbuh positif,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Jubir Kemenperin menyampaikan, geliat industri manufaktur tersebut ditandai dengan meningkatnya pembelian bahan baku untuk dapat memenuhi lonjakan permintaan pasar pada bulan-bulan berikutnya. Saat ini produktivitas terlihat solid, yang diharapkan dapat memasok kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Dari laporan S&P Global, dengan tingginya aktivitas produksi ini, sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan perekrutan pada bulan Januari, menambahkan jumlah tenaga kerja mereka selama dua bulan berjalan. 

“Ini membuktikan bahwa apabila aktivitas industri bergeliat, akan membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru atau job creation,” tutur Febri.

Meski begitu, Kemenperin menilai PMI manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi, jika kebijakan relaksasi impor produk jadi dicabut. Selain itu, juga perlu kebijakan-kebijakan yang strategis dan pro-bisnis agar para pelaku industri manufaktur di Indonesia semakin berkinerja gemilang. Apalagi, selama ini sektor industri manufaktur menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, perlu adanya kebijakan dan stimulus yang dapat merangsang para pelaku industri kita untuk lebih bergeliat dalam menjalankan usahanya,” imbuh Febri.

Beberapa kebijakan tersebut, antara lain perpanjangan program HGBT, penguatan P3DN, evaluasi relaksasi kebijakan impor, serta pemberian insentif fiskal dan non fiskal bagi industri. Kebijakan-kebijakan ini akan menjaga kebutuhan bahan baku, peningkatan investasi dan ekspor, mendongkrak daya saing sektor industri, hingga mengoptimalkan produk lokal di pasar domestik.

“Para pelaku industri penerima HGBT, banyak yang mengapresiasi kebijakan Bapak Presiden Prabowo terkait perpanjangan program HGBT. Sementara itu, realisasi pencabutan kebijakan relaksasi impor masih ditunggu para pelaku industri,” tegas Jubir Kemenperin.

Di samping itu, Kemenperin konsisten untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri. Hal ini sesuai dengan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada butir kelima, yaitu melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Adapun kinerja positif yang telah dicatat oleh industri manufaktur sepanjang tahun 2024, yaitu capaian nilai ekspor industri pengolahan nonmigas sebesar USD196,54 miliar atau memberikan andil 74,25 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai USD264,70 miliar. Selain menjadi kontributor terbesar, nilai ekspor industri manufaktur pada tahun lalu naik 5,33 persen dibandingkan tahun 2023.

Berikutnya, realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 menembus Rp721,3 triliun atau memberikan kontribusi 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia sebesar Rp1.714,2 triliun. Sumbangsih investasi manufaktur tahun 2024 juga menjadi yang tertinggi daripada sektor lainnya, dan naik drastis dibanding realisasi tahun 2023 yang mencapai Rp596,3 triliun.

PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2025 mampu melampaui PMI manufaktur Taiwan (51,1), Korea Selatan (50,3), China (50,1), Amerika Serikat (50,1), Thailand (49,6), Vietnam (48,9), Jepang (48,8), Malaysia (48,7), Myanmar (47,4), Inggris (48,2), dan Jerman (44,1). 

“Di tingkat ASEAN, Indonesia satu-satunya negara yang mengalami kenaikan ekspansif PMI manufaktur Januari 2025 dibanding Desember 2024. Lainnya banyak yang mengalami penurunan level, sedangkan Malaysia naik tetapi masih berada di level kontraksi,” jelas Febri.

Menanggapi hasil PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2025, Paul Smith selaku Economics Director S&P Global Market Intelligence, mengatakan bahwa sektor manufaktur Indonesia mengalami ekspansi pada awal tahun karena didukung oleh kenaikan output secara bersamaan. Selain itu, menggambarkan juga kepercayaan diri para pelaku industri tentang kondisi mendatang.

Para pelaku industri di Indonesia optimistis aktivitas produksi akan terus naik, dengan didukung oleh perbaikan permintaan pasar sepanjang tahun ini. Geliat ini akan mendorong perusahaan menambah jumlah tenaga kerja. “Perusahaan juga menaikkan aktivitas pembelian, dan menaikkan tingkat inventaris di perusahaan mereka,” ungkapnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Jajaran CO- Founder Linktown saat menerima penghargaan di ajang Summarecon Anual Award

Minggu, 09 Februari 2025 - 15:40 WIB

Sukses Sabet Empat Penghargaan Bergengsi, Linktown Bidik Omzet Capai Rp3,5 Triliun di 2025

Linktown berasil meraih empat penghargaan dalam ajang Summarecon Annual Awards 2025 yang digelar di The Springs Club, Summarecon Serpong, Kamis 6 Februari 2025. Pada acara tahunan tersebut,…

BRI bersama petani Jagung

Minggu, 09 Februari 2025 - 11:13 WIB

Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat

Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat Berau – BRI terus memberikan kontribusi nyata dalam…

Raker Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi)

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:55 WIB

Gelar Rakernas 2025. Forjukafi Dorong Optimalisasi Potensi Wakaf Melalui Digitalisasi

Potensi wakaf yang sangat besar, perlu terus dioptimalisasi dengan bermacam strategi, termasuk memanfaatkan teknologi digital.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat hadir di acara Appreciation Night MotoGP Mandalika dan Aquabike World Champions Danau Toba 2024 yang diselenggarakan ITDC di Plataran Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:12 WIB

Menpar Widiyanti Apresiasi Dukungan Stakeholder dalam MotoGP dan Aquabike 2024

Kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi bukti bahwa kerja sama yang solid mampu menghasilkan dampak positif nyata bagi industri pariwisata.

Caption: The Local Market.ID berhasil menampilkan kualitas dan keunggulan produk lokal Indonesia, Wamenekraf melihat potensi dan berharap bisa segera berkolaborasi.

Minggu, 09 Februari 2025 - 09:55 WIB

Wamenekraf Irene Ingin Berkolaborasi dengan The Local Market.ID untuk Mendorong Ekonomi UMKM

Wamenekraf Irene mengapresiasi pengembangan produk lokal di Indonesia yang semakin memperhatikan aspek sustainability. Dengan adanya The Local Market.ID, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk…