Pengamat: Kerjasama Malaysia-China Bisa Berdampak Positif pada Ekonomi Kawasan Asia Tenggara

Oleh : Kormen Barus | Jumat, 20 Desember 2024 - 15:37 WIB

Muhammad Zulkifli, Co-Founder SEA Insight Institute
Muhammad Zulkifli, Co-Founder SEA Insight Institute

INDUSTRY.co.id, Kuala Lumpur - Malaysia-China Summit 2024 resmi ditutup pada Kamis (19/12) di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur. Acara ini menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Malaysia dan China serta berfungsi sebagai platform strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi di Asia Tenggara.

Mengusung tema Prosperity Beyond 50, konferensi ini berlangsung sejak 17 hingga 19 Desember 2024, menampilkan lebih dari 500 peserta pameran, 1.000 delegasi konferensi,dan menarik lebih dari 10.000 pengunjung. Selain pameran perdagangan dan investasi, acara ini juga menyelenggarakan Konferensi Kepemimpinan selama dua hari yang menghadirkan lebih dari 50 pembicara ternama. Program-program lain meliputi sesi pencocokan bisnis, presentasi investasi, peluncuran produk, dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Menurut Muhammad Zulkifli, Co-Founder SEA Insight Institute, perhelatan Malaysia-China Summit 2024 bukan hanya perayaan untuk memperingati hubungan diplomatik antara dua negara saja, tetapi juga platform yang sangat strategis untuk mempercepat integrasi ekonomi di Asia Tenggara. Fokus pada inovasi teknologi dan keberlanjutan sangat penting untuk membangun daya saing regional di tengah tantangan global saat ini.

“Acara ini memberikan peluang besar untuk memperkuat hubungan bilateral antara Malaysia dan China sekaligus menciptakan efek domino di kawasan ASEAN. Dengan beragam sub-pameran, konferensi ini menghadirkan peluang bagi pelaku bisnis untuk memperluas jangkauan mereka ke pasar global,” tuturnya saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut.

Selain itu, kata Zulkifli lagi, fokus pada keberlanjutan lingkungan dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan mencerminkan kebutuhan mendesak di Asia Tenggara dalam menghadapi perubahan iklim. Pendekatan kolaboratif antara negara-negara ASEAN dan China juga diharapkan mendorong pengembangan energi hijau dan infrastruktur cerdas.

“Dalam observasi saya, peserta pameran berasal dari pemain konstruksi, otomotif, elektronik, pendidikan, dan teknologi dan mayoritas adalah sektor business to business. Ini bisa menjadi efek domino bagi pelaku industri sejenis di negara ASEAN lainnya karena biasanya B2B player itu bermitra dengan sesama kompetitornya dari berbagai negara.”

Manfaat Langsung bagi Masyarakat ASEAN

Konferensi ini diharapkan membawa dampak langsung bagi masyarakat Asia Tenggara, terutama dalam peningkatan lapangan kerja, kualitas layanan kesehatan, dan pengembangan keterampilan. Dengan partisipasi aktif korporasi China dan Malaysia di expo tersebut, peluang kolaborasi dengan perusahaan besar akan terbuka, memberikan akses ke pasar yang lebih luas.

“Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi Asia Tenggara untuk tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan,Kolaborasi yang terjalin di sini akan menjadi fondasi penting bagi masa depan kawasan ini,” tambah Muhammad Zulkifli.

Malaysia-China Summit 2024 adalah langkah nyata menuju integrasi regional yang lebih erat. Dengan fokus pada isu strategis seperti teknologi, keberlanjutan, dan pendidikan, acara ini menjadi katalisator bagi transformasi ekonomi Asia Tenggara. Hubungan yang diperkuat antara Malaysia, China, dan negara-negara ASEAN lainnya diharapkan dapat menciptakan peluang kolaborasi yang berdampak luas bagi masyarakat dan bisnis di kawasan ini.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Truk pengangkut galon

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:04 WIB

Sinar Matahari Langsung Tingkatkan Peluruhan BPA dari Galon ke Air Minum

Jakarta – Truk pengangkut galon guna ulang dalam bak terbuka dan terpapar sinar matahari langsung seringkali menjadi pemandangan sehari-hari. Dengan suhu udara yang mencapai puncak di siang…

ilustrasi Bitcoin

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:03 WIB

Begini Perbedaan Uang Digital dengan Bitcoin

Transaksi keuangan memasuki era digital telah bertransformasi signifikan dengan munculnya uang digital yang berbentuk saldo bank hingga e-wallet atau dompet digital terkemuka yang sering kita…

Brigjen Pol. Drs. Mashudi, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) bersama kaum ibu

Jumat, 17 Januari 2025 - 17:57 WIB

Dirjenpas Menyapa Ibu-Ibu PIPAS Rutan Kelas I Surabaya

Brigjen Pol. Drs. Mashudi, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), menyempatkan diri untuk menyapa ibu-ibu anggota PIPAS (Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan)…

Peluncuran Token IDDB

Jumat, 17 Januari 2025 - 17:42 WIB

PT Sejahtera Bersama Nano Resmi Meluncurkan Token IDDB

PT Sejahtera Bersama Nano (SBN) dengan token IDDB resmi menjadi proyek tokenisasi obligasi negara pertama di Indonesia yang telah tercatat sebagai peserta resmi dalam sandbox OJK.

Petani Kopi binaan BRI

Jumat, 17 Januari 2025 - 17:32 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) kembali menegaskan komitmennya dalam menerapkan praktik sustainable finance melalui penerbitan obligasi hijau. Langkah ini menjadikan BRI sebagai…