Kapitalisasi Pasar Moncer, BRIS Masuk Indeks PEFINDO i-Grade

Oleh : Wiyanto | Senin, 08 Juli 2024 - 20:26 WIB

Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho
Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho

INDUSTRY.co.id-Jakarta — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade efektif mulai 1 Juli 2024. Selain masuk dalam Pelindo i-Grade saham bank berkode BRIS ini juga masih bertahan di dalam indeks INFOBANK15, PRIMEBANK10, IHSG, dan Sektor.

PT Bursa Efek Indonesia pada penghujung Juni 2024 mengumumkan hasil evaluasi terhadap komposisi saham yang masuk dalam indeks di atas dengan waktu efektif 1 Juli 2024-31 Desember 2024. PEFINDO i-Grade adalah indeks yang mengukur kinerja saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO yang memiliki kapitaslisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade digunakan sebagai underlying produk investasi berbasis indeks atau dikenal dengan Exchange Traded Fund (ETF).

Pada periode sebelumnya saham BRIS belum masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade. Masuknya BRIS pada indeks tersebut disebabkan market cap BSI yang terus naik sejalan dengan kenaikan harga saham.

Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan masuknya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade membuktikan kemampuan perseroan menjaga kepercayaan investor pasar modal. “Alhamdulillah kinerja BSI secara fundamental baik, yang terlihat dari aspek likuiditas dan kinerja di pasar modal selama ini diapresiasi positif.’’

PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO adalah salah satu lembaga yang turut membuat indeks saham di pasar modal dan melakukan pemeringkatan, di antaranya bagi emiten di Indonesia. Kapitalisasi perusahaan tercatat di BEI yang diperingkat memiliki porsi yang cukup besar terhadap kapitalisasi pasar modal Tanah Air. “Kami bersyukur kinerja BSI menjadi salah satu penggerak pasar modal nasional,” kata Cahyo.

Kinerja positif pada bulan Maret dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun dan tumbuh 17% atau termasuk tertinggi di industri perbankan. Secara ratio keuangan juga cukup baik dengan ROE 18,3%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,38%, Cost of Fund 2,5% dan NPF Net 0,5 dan NPF Gross 2%.

Dari sisi likuiditas BSI, dilihat dari rasio pembiayaan terhadap simpanan (financing to deposit ratio/FDR) berada di level 83,05%. Hal itu mengacu pada kinerja simpanan dan penyaluran pembiayaan perseroan hingga Maret 2024. Persentase FDR tersebut masih di dalam tingkatan yang ideal menurut Bank Indonesia (BI).

Sementara itu, hingga penutupan perdagangan bursa pada Rabu (3/7), kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp114,17 triliun. Secara year to date (ytd), saham BRIS mengalami kenaikan 43,68%. Sepanjang tahun berjalan 2024, saham BRIS diperdagangkan di kisaran level Rp1.740-Rp2.850. Sementara pada Juni 2023 market cap BRIS sekitar Rp70-77 triliun, sehingga secara YOY terdapat kenaikan sekitar 48- 50%.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), rasio free float BRIS mencapai 9,92%. Dengan jumlah saham untuk indeks sebanyak 4,53 miliar lembar. Jumlah tersebut setara 0,89% terhadap bobot pada indeks.

Cahyo melanjutkan, data-data tersebut dan tercatatnya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade, dapat memberikan gambaran kepada investor mengenai BRIS yang memang memiliki investment grade yang baik.

“Ini menjadi acuan bagi investor di pasar modal Indonesia, bahwa peringkat investment grade-nya BRIS baik, sehingga sahamnya layak dikoleksi. Ini pun menjadi pendorong bagi kami untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan karena pemeringkatan ini ada kurun waktunya. Kami ingin BRIS tetap dalam pemeringkatan yang positif secara jangka panjang dan konsisten menjadi saham yang layak investasi,” ujarnya optimistis.

Seperti diketahui, investment grade adalah peringkat yang diberikan PEFINDO kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki rating idAAA sampai dengan idBBB. Rating BRIS adalah idAAA. Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pemeringkatan emiten yang masuk indeks PEFINDO i-Grade antara lain peringkat investment grade dari PEFINDO, aspek legal, kapitalisasi pasar, dan likuiditas.

Indeks PEFINDO i-Grade dihitung oleh BEI menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar (market capitalization weighted average). BEI bersama PEFINDO melakukan review atas emiten yang masuk ke dalam indeks PEFINDO i-Grade setiap 6 bulan sekali. Pengumuman masuknya BRIS dalam indeks tersebut disampaikan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, dan Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhsan dalam keterbukaan informasinya belum lama ini.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BRI Insurance Raih Penghargaan di Market Leaders Awards 2025

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:29 WIB

Kian Bersinar, BRI Insurance Kembali Raih Penghargaan di Market Leaders Awards 2025

Berkat kinerja terbaiknya, BRI Insurance (BRINS) kembali meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2025 di acara Market Leaders Awards 2025 yang diselenggarakan di…

Mitsubishi Destinator (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:25 WIB

Mitsubishi Destinator Resmi Diperkenalkan, Miliki Segudang Fitur Canggih

Mitsubishi Motors Corporation secara resmi memperkenalkan model midsize SUV terbarunya di Indonesia, Mitsubishi All New Destinator berkapasitas tujuh penumpang dengan tiga baris yang luas. All…

Mentan Andi Amran Sulaiman

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:15 WIB

Raih Opini WTP dari BPK, Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja Kementan

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa…

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat rapat dengan Komisi IV DPR RI

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:55 WIB

DPR RI Dukung Penuh Mentan Amran Bongkar Praktik Curang Beras Oplosan

Komisi IV DPR RI menyampaikan dukungan penuh terhadap keberanian dan ketegasan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam menindaklanjuti dugaan praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas…

Mekari

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:25 WIB

Efisiensi Jadi Napas Bisnis Saat Optimisme Menurun, Tim Keuangan Jadi Garda Terdepan Kelangsungan Usaha

Di tengah ketidakpastian makroekonomi dan gelombang tekanan fiskal global, bisnis di Indonesia kembali diuji. Tahun ini dibuka dengan sinyal kehati-hatian yang jelas antara lain, Indeks Keyakinan…