Menperin Agus Terus Dorong Industri Kreatif Rebut Pasar Domestik di Tengah Persaingan Produk Impor
Oleh : Hariyanto | Senin, 10 Juni 2024 - 16:22 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kian aktif mendorong pelaku industri kreatif di Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang agar dapat menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan kompetitif. Terlebih, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global.
“Kami mendukung penuh kepada para pelaku industri kreatif agar bisa lebih mengembangkan usahanya, termasuk dengan cara berkolaborasi di antara pelaku industri kreatif di Indonesia. Upaya ini tentunya akan mendorong kemajuan ekonomi kreatif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peluncuran Kolaborasi Bertigabelas #melangkahbareng seri kolaborasi kolektif Nevertoolavish x Tokopedia bersama 12 Brand dan Band Lokal di Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Pada tahun 2024, Nevertoolavish menggandeng tiga grup band lokal dan sembilan brand lokal yang tidak hanya pada industri sepatu, melainkan juga untuk produk apparel, tas, hingga aksesoris. Bertigabelas jenama ini mengusung satu tema besar, yaitu “The Prism of Zodiac Colors”. Setiap brand dan band akan merilis produk yang merepresentasikan zodiak di tiap bulannya.
Di hadapan para pelaku industri kreatif yang hadir, Menperin Agus mengemukakan data Statistika Market Insight 2024, yang melaporkan bahwa nilai pasar domestik industri fesyen di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD7,72 miliar yang berasal dari tiga sektor utama, yaitu sektor apparel senilai USD4,04 miliar, sektor aksesoris USD2,18 miliar, dan sektor alas kaki USD1,64 miliar.
“Selain itu, sektor industri fesyen diproyeksikan terus tumbuh per tahun rata-rata 4,26 persen hingga tahun 2029, dengan nilai pasar hingga USD9,6 miliar. Angka ini masih bisa meningkat, karena seiring dengan pertumbuhan sektor manufaktur nasional,” papar Memperin Agus.
Nilai pasar tersebut menjadi peluang bagi pelaku industri kreatif di Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, yang artinya bisa merebut pasar domestik di tengah persaingan produk impor.
Menperin Agus memberikan apresiasi kepada para pelaku industri fesyen dan kriya yang turut berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
“Saat ini terdapat 962 ribu industri fesyen di dalam negeri, yang terdiri dari sektor tekstil, pakaian jadi, kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibanding tahun sebelumnya. Sektor tersebut tergolong padat karya, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 1,6 juta orang,” ungkapnya.
Sementara itu, pertumbuhan untuk konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatanya melesat 7,02 persen (y-o-y) pada kuartal II tahun 2023 lalu. “Pertumbuhan setinggi itu belum pernah dicapai, setidaknya sejak tahun 2010 atau 14 tahun terakhir,” imbuhnya.
Peningkatan ini salah satunya adalah dampak dari kemudahan berbelanja melalui situs-situs e-commerce seperti Tokopedia, dan juga dari tumbuhnya preferensi masyarakat kita terhadap merk-merk lokal Indonesia seperti Nevertoolavish. Tentunya peningkatan konsumsi ini harus disambut baik sebagai peluang bagi industri tekstil kita untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menperin Agus optimistis, kinerja industri manufaktur Indonesia terus ekspansif yang sejalan dengan semakin bergeliatnya produktivitas di dalam negeri. “Industri manufaktur merupakan tulang punggung ekonomi nasional, yang saat ini tumbuh 4,70 persen, dan ditargetkan bisa mencapai 5 persen pada tahun ini. Selain itu, kontribusi manufaktur menjadi terbesar dibanding sektor ekonomi lainnya, dengan mencapai 18 persen. Bahkan, sumbangsih ekspor manufaktur sebagai mayoritas, di angka 80 persen,” sebutnya
Baca Juga
Hadir di IFBC Bandung 2025, Makaffah Ajak Setiap Orang Menjadi Wirausaha…
Kerja Keras Kementerian UMKM Buahkan Hasil Manis, Legalitas Usaha…
Impor Produk AS ke RI 0%, Menteri Maman Siapkan Jurus Jitu Lindungi…
Gula Rafinasi Ilegal Rembes ke Masyarakat, Kemenperin Tegas Bicara…
Raih Opini WTP dari BPK, Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja…
Industri Hari Ini

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:55 WIB
Menperin Agus Lepas Ekspor Baja Lapis Senilai USD 12,6 Juta ke AS
Menperin memberikan apresiasi tinggi kepada PT Tata Metal Lestari atas keberhasilannya menembus pasar ekspor AS di tengah kebijakan proteksionis yang ketat. Keberhasilan ini sebagai wujud nyata…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:54 WIB
Hujan Datang Lagi, Ini 5 Solusi Cerdas Tangani Banjir di Perkotaan
Musibah banjir tentu menjadi salah satu hal yang paling menakutkan bagi masyarakat, apalagi ketika musim hujan tiba. Selain menyebabkan akses jalan yang sulit dilalui, banjir juga bisa memunculkan…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:50 WIB
#PindarSampaiUjungTimur, AFPI Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar Fintech Lending Days (FLD) 2025 pada 9-10 Juli 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Acara yang didukung oleh Otoritas…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:42 WIB
Perluas Jaringan Bisnis, J Trust Bank Teken Nota Kesepahaman Dengan Bendura Bank AG
PT Bank J Trust Indonesia Tbk (J Trust Bank) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama bisnis dengan Bendura Bank AG, lembaga keuangan terpercaya…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:40 WIB
Tarif Impor AS 19%, Pengusaha Tekstil Gembira Sekaligus Ingatkan Pemerintah
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut gembira atas keberhasilan Pemerintah dalam proses negosiasi perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, yang menghasilkan penyesuaian tarif…
Komentar Berita