Antisipasi Banjir Rob, Proyek Pengamanan Pantai Garapan Hutama Karya KSO Progresif
Oleh : Herry Barus | Rabu, 15 Mei 2024 - 12:11 WIB
Antisipasi Banjir Rob, Proyek Pengamanan Pantai Garapan Hutama Karya KSO Progresif
Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) tengah menggarap pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 4 yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara serta Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang senilai Rp 297 Miliar.
Mengutip dari Antaranews.com pada tanggal 10 Januari 2024 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur menyampaikan bahwa target pembangunan tanggul pantai dan muara sungai di Jakarta dapat selesai pada 2024.
"Pembangunan infrastruktur berupa tanggul pantai dan muara sungai, sistem polder serta penataan drainase lingkungan merupakan konsep yang dilakukan untuk mengendalikan banjir di pesisir Teluk Jakarta," kata Bob Arthur.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa proyek ini dibangun sebagai upaya dalam melindungi wilayah sekitar dari ancaman banjir rob terutama di area pemukiman warga ketika air laut sedang pasang karena terjadi penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut. Demikian Keterangan dihimpun oleh Dessy, tim Redaksi.
“Proyek Strategis Nasional ini dikerjakan untuk perkuatan serta peninggian tanggul laut, tanggul muara sungai maupun penataan kawasan pesisir pantai utara Jakarta dan sekitarnya, dengan progress saat ini mencapai 53,14%,” ujar Adjib.
Proyek yang telah dimulai sejak Desember 2022 lalu, digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (KSO Wika-Hutama Karya) dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.
Memiliki total panjang 1.485 m, proyek terbagi ke dalam zona A, B dan C. Adapun jenis pekerjaan yang telah selesai digarap bersama KSO Wika-Hutama Karya yakni pada zona A meliputi pemancangan tiang beton tipe D800, pekerjaan cerucuk dan matras bambu, serta pemancangan tiang kotak berukuran 25 x 25 cm sebagai pondasi untuk dermaga akses nelayan. Sementara pekerjaan yang tersisa saat ini adalah pekerjaan timbunan sirtu pada zona A, pemancangan CCSP atau tanggul turap beton pipih tipe W400 pada zona B serta pekerjaan timbunan sirtu dan pemancangan CCSP tipe W450 pada zona C.
Dalam pembangunan tanggul ini, terdapat desain berupa cerucuk dan matras bambu yang berfungsi untuk menahan struktur timbunan sirtu dan batu boulder. Selain itu, juga digunakan teknologi inner bore yang dimana proses pemasangan tiang pancang lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, polusi suara serta minim getaran.
Lebih lanjut Adjib menambahkan bahwa Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini, baik dari segi kualitas dan waktu, agar nantinya dimanfaatkan untuk menahan air laut akibat gelombang pasang air laut, mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob serta sebagai batasan terhadap pengembangan daratan di kawasan pesisir atau penataan kawasan.
“Diharapkan proyek ini nantinya dapat meningkatkan ketahanan pantai terhadap erosi dan memperkuat infrastruktur pesisir bagi wilayah sekitar Teluk Jakarta,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Komentar Berita