Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Oleh : Herry Barus | Kamis, 18 April 2024 - 09:46 WIB

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik
Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Penyaluran kredit yang dilakukan perbankan, termasuk PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada akhir tahun 2023, Bank Sampoerna berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp11,4 triliun, meningkat 13,2% dibandingkan nilai kredit pada akhir tahun 2022. Pencapaian tersebut lebih tinggi daripada peningkatan kredit industri perbankan secara keseluruhan yang tercatat berada di tingkat 12,3%.

UMKM tetap menjadi fokus layanan utama Bank Sampoerna dengan sekitar 68% pinjaman dimanfaatkan oleh UMKM, termasuk 45% dari keseluruhan pinjaman secara langsung diberikan ke UMKM dan sisanya disalurkan melalui lembaga keuangan lain.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra menyatakan, peningkatan penyaluran kredit ini tentunya dimungkinkan berkat terpeliharanya kepercayaan masyarakat yang menempatkan dananya di Bank Sampoerna. “Di tahun 2023, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 22,3% dibandingkan DPK pada akhir tahun sebelumnya menjadi Rp12,8 triliun. Peningkatan ini melampaui peningkatan DPK industri perbankan keseluruhan yang pada periode yang sama meningkat 6,3%,” jelas Henky.

Kinerja apik Bank Sampoerna di tahun 2023 juga terefleksikan pada nilai laba bersih yang dibukukan senilai Rp62 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan laba tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp27 miliar. Selain didukung pendapatan bunga, kinerja ini juga dicapai dengan peningkatan pendapatan non-bunga dan pengelolaan kredit yang baik. Pendapatan non-bunga pada tahun 2023 mencapai Rp123 miliar, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan yang diperoleh di tahun sebelumnya.

Henky menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan Bank Sampoerna dengan perusahaan fintech, multifinance, koperasi, dan berbagai pihak lainnya tidak hanya memungkinkan penyaluran pinjaman yang lebih tinggi bagi UMKM, tetapi juga memberikan dampak finansial yang baik. Dengan pelaksanaan Bank as a Service (BaaS), Bank Sampoerna memberikan berbagai layanan bagi mitra dan memperoleh pendapatan non-bunga, seperti jasa pengadaan virtual account, biaya transaksi, dan lain sebagainya.

 

“Sepanjang tahun 2023 jumlah transaksi digital mencapai 25 juta dengan volume sebesar Rp102 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan Bank Sampoerna membukukan kenaikan lebih dari dua kali lipat pendapatan non- bunga dibandingkan yang dibukukan pada tahun sebelumnya. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian laba bersih,” katanya.

Kinerja yang terus meningkat juga terlihat dari rasio imbal ekuitas (ROE - Return On Equity) dan rasio imbal balik aset (ROA - Return On Asset). Pada tahun 2023 ROE menyentuh 2,00% atau naik 1,03% dari 0,97%. Sementara itu, ROA mencapai 0,53% atau naik 0,24% dari 0,29%.

CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah menegaskan, kinerja apik Bank Sampoerna dicapai dengan dukungan fundamental keuangan dan praktik keuangan yang penuh kehati-hatian (prudent). Rasio kecukupan modal (CAR – Capital Adequacy Ratio) pada akhir 2023 mencapai 30,2%, atau sekitar 3 kali lipat dibandingkan rasio minimum yang ditetapkan berdasarkan regulasi yang ada. Rasio pinjaman tersalurkan terhadap DPK (LDR – Loan to Deposit Ratio) juga cukup leluasa pada tingkat 89,1% dengan kualitas pinjaman terjaga sebagaimana terefleksikan pada rasio kredit bermasalah (NPL – Non-Performing Loan) di 3,3%.

“Struktur dan fundamental keuangan Bank Sampoerna yang kuat memungkinkan kami untuk mengembangkan layanan lebih lanjut di tahun 2024 ini,” tegasnya.

 

Ke depannya Bank Sampoerna akan terus dan turut mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM, termasuk para milenial dan generasi Z. Dengan memanfaatkan Sampoerna Mobile Saving, masyarakat telah ikut berperan dalam mendukung UMKM. Untuk itu, Bank Sampoerna berkomitmen terus melakukan edukasi dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Di tahun 2024 ini Bank Sampoerna akan menyelenggarakan Sampoerna Fest, roadshow edutainment yang menggabungkan edukasi literasi keuangan dengan berbagai kegiatan hiburan. Sampoerna Fest akan dilakukan tiga bulan sekali di kota-kota besar di Indonesia, dimulai dari kota Surabaya, lalu disusul Pontianak, Semarang, dan Sorong.

 

Bank Sampoerna memandang bahwa penting untuk menumbuhkan kebiasaan mengelola keuangan secara bijak. Sejalan dengan itu, Sampoerna Mobile Saving menawarkan pembukaan tabungan tanpa setoran awal, tidak adanya biaya admin bulanan, hingga program undian berhadiah setiap kuartal sepanjang tahun dengan total hadiah Rp3 miliar. Berbagai fitur Sampoerna Mobile Saving ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memiliki kebiasaan dan disiplin finansial yang baik.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat serta dukungan aktif dari pemerintah dan regulator, sehingga Bank Sampoerna mencatatakan kinerja baik di tahun 2023. Tantangan belum akan mereda di tahun 2024. Namun demikian, dengan dukungan semua pihak, kami meyakini perekonomian tetap akan tetap bertumbuh baik dan lebih inklusif,” tutup Ali.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pekerja di pabrik keramik (Ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 17:45 WIB

Ini Kelakuan PGN yang Bikin 'Sekakmat' Industri Keramik Nasional

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Industri gelas kaca (ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:30 WIB

PGN Kembali Berulah, APGI: Seolah-olah Memaksa Industri Kurangi Produksi dan Tenaga Kerja

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:10 WIB

Sejumlah Industri Geram, Lagi-lagi Kebijakan PGN 'Matikan' Industri Nasional

Sejumlah pelaku industri 'geram' atas kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN terkait pembatasan pemakaian gas dengan sistem kuota harian.

Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Pengawasan sekaligus Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:27 WIB

Kemenperin: Industri Pengolahan Masih Ekspansif di tengah Penurunan Iklim Usaha Global

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong…

Industri alas kaki nasional

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:15 WIB

Kemenperin Tempa Pelaku IKM Alas Kaki Semakin Berinovasi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…