Konflik Timur Tengah Memanas, Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat
Oleh : Hariyanto | Rabu, 17 April 2024 - 09:22 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Perkembangan konflik di Timur Tengah, terutama pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus dan serangan balasan Iran ke Israel, menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.
Sebagai respons cepat atas dinamika tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi pada Senin (15/4/2024), turut melibatkan seluruh unsur Kedeputian bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan sejumlah Duta Besar.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa rapat tersebut merupakan langkah awal untuk mengkaji upaya deeskalasi konflik guna melindungi perekonomian Indonesia.
“Pelaksanaan Rapat Koordinasi ini merupakan assesment untuk upaya deeskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Turut hadir dalam rapat, Dubes RI di Amman, Ade Padmo Sarwono menyampaikan update situasi di kawasan serta harapannya agar konflik tidak mengalami eskalasi yang dapat merugikan ekonomi negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Disamping itu, Dubes RI Teheran (Iran), Ronny P. Yuliantoro, juga menyoroti pentingnya untuk mengantisipasi dampak eskalasi konflik terhadap disrupsi logistik dan rantai pasok, terutama di Selat Hormuz yang vital bagi perekonomian global.
Selanjutnya, Abdul Kadir Jailani dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Dirjen Aspasaf) menekankan perlunya antisipasi terhadap kemungkinan eskalasi konflik di kawasan, meski menurutnya semua pihak saat ini tidak menginginkan situasi tersebut. Namun, perlu diantisipasi dampaknya terhadap ekonomi global, terutama pengaruhnya terhadap harga minyak dan biaya logistik.
Eskalasi konflik geopolitik antara Iran dan Israel pada akhir pekan kemarin telah memberikan dampak signifikan pada perekonomian global, dengan harga minyak mentah masih berfluktuasi. Hal ini juga mempengaruhi pelemahan nilai tukar terhadap US Dollar beberapa mata uang di Kawasan Asia Pasifik pada senin(15/4/2024), dengan mayoritas bursa saham mengalami penurunan.
Di Indonesia, meskipun Bursa Efek Indonesia dan Pasar Spot Rupiah masih tutup karena libur Hari Raya Idulfitri, nilai tukar Rupiah di pasar spot luar negeri (Trading Economics) menunjukkan tren apresiasi di level Rp16.060 atau setara 0,31 persen (dtd), lebih baik dibandingkan negara- negara lain seperti Korea, Filipina, dan Jepang.
Untuk itu, Pemerintah juga mencermati kondisi APBN agar dapat menjalankan perannya secara optimal sebagai shock absorber dan menjaga stabilitas ekonomi. Sementara, koordinasi lebih lanjut akan dilakukan bersama otoritas moneter dan fiskal untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Juga
Miliki Kekayaan Biodiversitas, Menko Airlangga Ingin Indonesia Menjadi…
Menteri Maman Buka Pintu Akses Pasar UMKM ke Malaysia
Menperin Agus Siapkan Sejumlah Kawasan Industri untuk Menampung Relokasi…
Kolaborasi Indonesia-Korea Percepat Industri 4.0 di Sektor Manufaktur
Terima Kunjungan JCCI, Menperin Agus: Indonesia Ingin Jepang Lebih…
Industri Hari Ini

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:30 WIB
Diskusi Singkawang Creative City, Wamenekraf Irene Dorong Inovasi dan Akselerasi Ekonomi Kreatif
Dalam Diskusi Singkawang Creative City yang berlangsung di San Kheu Jong (SKJ) Kopitiam, Singkawang, Selasa, 11 Februari 2025, Irene Umar menekankan bahwa kota ini memiliki potensi besar dalam…

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:25 WIB
Bagian dari Implementasi ESG, Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Seluruh Indonesia
Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang berperan penting dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, masih banyak daerah yang mengalami keterbatasan akses terhadap air…

Rabu, 12 Februari 2025 - 05:56 WIB
Fundamental Keuangan yang Semakin Kuat, 2025 Bank DKI Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inovasi Digital
Jakarta–Sejalan dengan visi dan strategi perseroan dalam mendorong akselerasi pembiayaan segmen UKM serta penguatan fundamental keuangan, Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang kuat…

Rabu, 12 Februari 2025 - 05:36 WIB
Bank DKI Tutup 2024 dengan Pertumbuhan Solid dan Fundamental Keuangan yang Semakin Kuat
Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang kuat dan pertumbuhan bisnis yang solid, sejalan dengan visi dan strategi perseroan dalam mendorong akselerasi pembiayaan segmen UKM serta penguatan…

Rabu, 12 Februari 2025 - 04:59 WIB
Top! 2025, Aset BTN Bakal Tembus Rp500 Triliun
Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimistis hingga akhir tahun 2025 aset perseroan bakal tembus Rp500 triliun. Hal ini seiring dengan perolehan aset BTN hingga akhir 2024…
Komentar Berita