Ini 5 Fakta Mengenai Kanker Sarkoma, Penyakit Langka yang Diidap Alice Norin

Oleh : Hariyanto | Kamis, 21 Maret 2024 - 21:01 WIB

Dr Richard Quek, Konsultan Senior dan Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre, Singapura
Dr Richard Quek, Konsultan Senior dan Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre, Singapura

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Artis cantik Indonesia, Alice Norin, mengumumkan jika dirinya menderita kanker sarkoma yang muncul di orgam rahimnya. Lantas, apa itu sarkoma jaringan lunak (SJL)?

Alice Norin membagikan kabar tersebut di akun Instagram pribadinya @alicenorin. Artis berusia 36 tahun tersebut mengaku sering merasakan sakit pada perut di bagian bawah, dan akhirnya didiagnosis menderita kanker sarkoma pada Desember 2023.

Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Indonesia dan Singapura, Alice Norin akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi demi menyembuhkan penyakitnya. Alice memilih rumah sakit di Singapura untuk menangani operasi kanker sarkoma di rahimnya.

Dr Richard Quek, Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centre mengatakan bahwa sarkoma merupakan bentuk kanker langka yang menyerang tulang, jaringan ikat tubuh, dan area seperti pembuluh darah, otot, saraf, dan lemak. Ini adalah penyakit yang kompleks dan beragam, dengan banyak subtipe yang berbeda

"Sarkoma merupakan tumor kanker yang muncul dari jaringan lunak tubuh, seperti sel otot dan lemak, pembuluh darah dan jaringan ikat fibrosa," kata Dr. Richard Quek di Jakarta,  Kamis (21/3/2024). 

Sarkoma berkembang dari jaringan mesodermal (sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskular serta jaringan ikat), berbeda dengan sebagian besar kanker lainnya yang berkembang dari jaringan epidermis (lapisan kulit terluar pada tubuh).

Untuk memahami lebih jauh mengenai kanker langka yang diidap oleh aktris Alice Norine, berikut lima faktanya yang dipaparkan Dr Richard Quek, Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centre.

1. Sarkoma hanya 1% dari diagnosis kanker orang dewasa

Menurut Dr. Richard Quek sarkoma merupakan salah satu bentuk kanker yang paling langka yang menyerang sekitar 5 per 100.000 populasi. Saat ini, sarkoma hanya 1% dari diagnosis kanker pada orang dewasa dan sekitar 15% dari diagnosis kanker pada masa kanak-kanak di Amerika Serikat.

Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 12.000 kasus sarkoma jaringan lunak dan 3.000 kasus sarkoma tulang yang didiagnosis setiap tahunnya.

2. Ada lebih dari 70 subtipe sarkoma

Sarkoma merupakan penyakit yang beragam dan heterogen yang memiliki beberapa etiologic atau akar penyebab. Setidaknya terdapat sekitar 70 penyakit dengan subtype yang masing-masing memiliki presentasi klinis yang berbeda, susunan genetik, dan lokasi perkembangan dan strategi pengobatan tumor yang berbeda.

Penyakit itu secara luas dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yakni sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang.

Sarkoma jaringan lunak mempengaruhi jaringan lunak tubuh. Mereka selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam jaringan atau area spesifik yang terkena. Subtipe sarkoma jaringan lunak yang umum meliputi:

• Leiomyosarcoma – sarkoma yang timbul dari otot polos rahim atau vena

• Liposarcoma – sarkoma yang muncul dari jaringan lemak, biasanya di batang tubuh dan anggota badan

• Angiosarcoma – sarkoma yang timbul dari pembuluh darah

Sarkoma tulang dimulai di tulang, dan biasanya terjadi di paha, lengan atas, atau tulang kering. Subtipe sarkoma tulang yang umum meliputi:

• Osteosarcoma – sarkoma yang muncul dari tulang panjang

• Sarkoma Ewing – sarkoma yang mempengaruhi tulang atau jaringan lunak

• Chondrosarcoma – sarkoma yang mempengaruhi tulang rawan

Tumor stroma gastrointestinal (GIST) adalah salah satu bentuk sarkoma paling umum yang muncul dari saluran pencernaan. Hal ini ditandai dengan mutasi pada gen KIT atau PDGFRA.

3. Kebanyakan subtipe sarkoma tidak diketahui penyebabnya

Risiko seseorang terkena kanker bergantung pada banyak hal, antara lain usia, genetika, gaya hidup, dan faktor lingkungan.

Sebagian besar subtipe sarkoma tidak diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Faktor risiko umum untuk sarkoma meliputi:

• Paparan bahan kimia – paparan bahan kimia penyebab kanker dan zat berbahaya lainnya seperti monomer vinil klorida, dioksin, atau arsenic.

• Paparan virus – paparan terhadap virus tertentu seperti Human Herpesvirus 8 (HHV8), juga disebut Kaposi Sarcoma Herpesvirus (KSHV), dapat menyebabkan berkembangnya subtipe sarkoma yang dikenal sebagai sarkoma Kaposi pada individu dengan kekebalan rendah.

• Paparan radiasi – paparan radiasi, biasanya setelah perawatan radiasi untuk kanker lain, dapat meningkatkan risiko sarkoma terkait radiasi pada seseorang.

• Kelainan genetik – penyakit yang diturunkan secara genetik seperti sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, dan poliposis adenomatosa familial, dapat meningkatkan risiko sarkoma pada seseorang.

• Pembengkakan jangka panjang – limfedema, pembengkakan yang terus-menerus, atau sistem limfatik yang tersumbat atau sakit, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena subtipe sarkoma yang disebut limfangiosarkoma.

4. Tanda dan gejala sarkoma bervariasi

Tanda dan gejala sarkoma biasanya bergantung pada subtipe dan tempat kejadiannya:

Sarkoma jaringan lunak

• Benjolan dan benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit

• Sakit perut yang terus-menerus

• Tinja berwarna hitam

• Darah pada tinja atau muntahan

• Lesi kulit

• Pembengkakan terus-menerus

Sarkoma tulang

• Nyeri tulang yang terus-menerus, terutama pada malam hari

• Pembengkakan tulang

• Patah tulang akibat trauma minimal atau tanpa sebab yang jelas

• Benjolan disertai nyeri dan bengkak pada stadium lanjut

• Mobilitas terbatas

• Sensasi mati rasa, kesemutan atau kelemahan (dalam kasus kanker tulang belakang)

5. Sarkoma kompleks dan sulit diobati

Akibat sarkoma jarang terjadi dan heterogen, pengobatannya sangat sulit.

Umumnya, pengobatan akan mempertimbangkan subtipe sarkoma tertentu, karakteristik tumor (yaitu lokasi, tingkat dan ukuran), dan usia pasien serta kesehatan secara umum.

Menurutnya, setiap subtipe yang berbeda mempunyai karakteristik uniknya sendiri, respons pengobatan, dan hasil klinisnya. Karena itulah, rencana perawatan yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk setiap pasien individu dan penyakit dapat menawarkan hasil yang lebih baik secara keseluruhan untuk pasien.

Dokter Anda mungkin menyarankan pilihan pengobatan khusus seperti:

• Pembedahan – di mana tumor diangkat bersama dengan jaringan sehat di sekitarnya. Subtipe sarkoma tertentu seperti chondrosarcoma paling baik diobati dengan operasi saja

• Terapi radiasi – di mana sinar atau partikel berenergi tinggi digunakan untuk membunuh sel kanker

• Kemoterapi – prosedur yang mengganggu kemampuan sel kanker untuk tumbuh dan membelah. Sarkoma yang sensitif terhadap kemoterapi termasuk sarkoma Ewing dan rhabdomyosarcoma

• Terapi target – di mana obat atau antibodi buatan menghambat pertumbuhan sel sarcoma. 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ninja Xpress

Kamis, 02 Mei 2024 - 11:24 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…

Ilustrasi pembiayaan BNI ke PLTB Sidrap

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi hijau dengan mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas…

Dok MSIG Life Insurance

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:56 WIB

Masuki Usia ke-39, MSIG Life Perkuat Komitmen Sebagai Mitra Kepercayaan Nasabah Lewat Budaya Kerja Baru

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sinarmas MSIG Life, saat ini menapaki usia ke-39 dan merayakan tahun pertamanya sebagai MSIG Life.