Kemenperin Bantah SKK Migas Serapan 'Gas Murah' Sektor Industri Tak Maksimal

Oleh : Ridwan | Kamis, 29 Februari 2024 - 17:25 WIB

Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membantah serapan gas bumi untuk tujuh sektor industri yang telah ditetapkan dalam kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) belum maksimal. 

"Bukan belum maksimal, bulan Februari kemarin memang ada maintenance atau perbaikan di penyedia gas bumi khususnya di wilayah Jawa Barat dan Sumatera," kata Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin, Putu Nadi Astuti dalam diskusi media di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/2).

Menurut Putu, dengan adanya maintenance atau perbaikan di penyedia gas membuat pasokan gas bumi ke industri menurun, sehingga dampaknya penyerapan gas bumi berkurang.

"Dengan perbaikan tersebut tentunya pasokan gas ke industri berkurang dan serapan gas bumi dari industri juga otomatis berkurang," jelasnya.

Dirinya menjelaskan bahwa perlu ada analisa mendalam penyebab berkurangnya serapan gas bumi untuk sektor industri. 

"Jadi ini harus dianalisa kenapa penyerapan gas bumi berkurang, tidak disebabkan industri menyerap sedikit, tapi ada maintenance atau perbaikan di penyedia gas bumi tersebut," tandasnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut bahwa program harga gas bumi tertentu (HGBT), atau harga gas murah di bawah pasar belum terserap penuh 100 persen.

SKK Migas menyebut bahwa ada dua faktor yang menyebabkan program HGBT belum terserap 100 persen.

Faktor pertama, dari sisi hulu tempat rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional. Kedua, faktor dari sisi midstream dan downstream. 

Kebijakan harga gas murah senilai USD 6 MMBTU ini dikhususkan untuk 7 sektor industri, seperti pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Adapun pemberian insentif tersebut akan berakhir pada 2024 ini. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Payment menggunakan QRIS

Rabu, 04 Desember 2024 - 09:00 WIB

Mengoptimalkan QRIS untuk Investasi

Dengan menggunakan QRIS, generasi muda kini memiliki akses yang lebih mudah untuk berinvestasi di berbagai instrumen keuangan, mulai dari saham hingga aset digital seperti kripto.

Dompet Dhuafa Yogyakarta Hadirkan Gerai Sehat dorong kesehatan bagi lansia.

Rabu, 04 Desember 2024 - 08:58 WIB

Dompet Dhuafa Yogyakarta Hadirkan Gerai Sehat Edukasi Lansia Dalam Pola Hidup Sehat

Berlokasi di Gunung Sempu, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Gerai Sehat Dompet Dhuafa membantu para lansia untuk menjaga pola hidup sehat. Selain itu Dompet Dhuafa menjadi program kesehatan unggulan…

Sharing Session bersama Bhikkhu Dhammasubho Mahathera

Rabu, 04 Desember 2024 - 07:00 WIB

President University Gelar Sharing Session Bersama Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Bahas Pentingnya Pikiran, Jiwa, Raga dan Moralitas

Spiritualitas dan ilmu tidak pernah bisa bertemu. Spiritualitas itu selalu kuno, sedangkan ilmu selalu diperbaharui. Ini sama dengan orang-orang tua dan anak-anak muda. Orang-orang tua selalu…

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani

Rabu, 04 Desember 2024 - 05:55 WIB

Hadapi Tantangan Perubahan Pasar, Ini Strategi BRI Perkuat Inovasi Dalam Transformasi Digital Perbankan!

Kehadiran pinjaman online (Pinjol) telah mengubah lanskap persaingan di industri perbankan saat ini. Fenomena ini pada akhirnya mempercepat transformasi digital di perbankan sehingga mendorong…

BRI saat menerima penghargaan

Rabu, 04 Desember 2024 - 05:47 WIB

Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali memperoleh apresiasi atas keberhasilannya dalam menjalankan transformasi digital dengan meraih dua penghargaan dalam ajang Digital Banking…