Holcim Indonesia Lanjutkan Komitmennya Beri Solusi Berkelanjutan Permasalahan Sampah di Indonesia
Oleh : Ridwan | Kamis, 27 Juli 2017 - 06:39 WIB
Perwakilan PT Holcim Indonesia beserta perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama-sama melakukan peletakan batu pertama sec
INDUSTRY.co.id - Cilacap, PT Holcim Indonesia beserta Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Pemerintah Denmark, bersama-sama melakukan peletakan batu pertama dan penandatanganan nota kesepahaman Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), yang bertempat di TPA Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (26/7/2017).
Fasilitas ini akan menjadi pengolahan sampah domestik terpadu pertama di Indonesia, dengan menelan biaya investasi sekitar Rp60 miliar, fasilitas ini akan dibangun di atas lahan seluas 1 hektar milik Pemerintah Kabupaten Cilacap dan direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun 2018. Pada tahap operasi nanti, fasilitas ini akan mampu menyerap hingga 120 ton sampah domestik setiap harinya, yang akan diolah dengan metode pengeringan secara biologi atau bio drying, untuk dijadikan RDF. RDF merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif yang akan dimanfaatkan sebagai subsitusi bahan bakar tradisional (batu bara) di pabrik Holcim Cilacap.
"Untuk mencapai target ambisi Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang kami canangkan, Holcim Indonesia melalui unit bisnisnya, Geocycle, terus berusaha meningkatkan penggunaan bahan bakar dan material alternatif, di antaranya bahan bakar alternatif jenis RDF," ungkap Direktur Legal dan Corporate Affairs PT Holcim Indonesia, Heli Sastrosatomo.
Ia menambahkan, dengan memprakarsai, mendesain teknologi dan nantinya mengoperasikan fasilitas ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam memberikan solusi yang inovatif, berkelanjutan dan ekonomis untuk menyelesaikan permasalahan
sampah domestik di Kabupaten Cilacap, yang dapat direplikasi di daerah lainnya di Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, bahwa upaya penyediaan lahan baru untuk TPA memerlukan investasi sekitar Rp40 miliar setiap lima tahun, ditambah dengan sulitnya mencari lahan dan potensi penolakan masyarakat yang cukup tinggi. Di sisi lain, sistem pengolahan sampah saat ini dengan sistem penutup tanah tidak menyelesaikan permasalahan sampah dengan paripurna.
"Pemerintah Kabupaten Cilacap lalu berinisiatif menawarkan kerjasama pengelolaan sampah ke berbagai unsur masyarakat, termasuk dengan swasta. Salah satu pihak swasta yang menanggapi adalah PT Holcim Indonesia dengan solusi inovatif
yang berkelanjutan dengan menerapkan pengolahan sampah menggunakan metode Refuse Derived Fuel (RDF)," sambung Tatto.
Perjalanan proyek ini dimulai dari tahun 2013. Saat itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama dengan Holcim Indonesia sebagai pemrakarsa proyek melakukan studi kelayakan teknis dan finansial terhadap teknologi pengolahan sampah domestik menjadi RDF, dilanjutkan dengan uji coba selama satu tahun di fasilitas Geotainer yang berlokasi di pabrik Holcim Narogong, Jawa Barat.
Dukungan untuk merealisasikan proyek ini pun datang dari berbagai pihak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia berinisiatif untuk berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan. Pemerintah Denmark melalui program ESP3-nya berkontribusi membiayai pengadaan peralatan mekanikal dan elektrikal. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun sarana dan prasarana utama yang dibutuhkan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan keuangan untuk membangun sarana penunjang serta memberikan bantuan biaya operasional selama 5 tahun pertama. Seluruh dukungan tersebut dibangun di atas lahan milik pemerintah Kabupaten Cilacap yang berkomitmen untuk menyediakan biaya operasional pabrik dan investasi penambahan armada truk untuk meningkatkan pelayanan menjadi 120 ton per hari.
"Proyek ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memberikan solusi alternatif bagi masalah persampahan di Kabupaten Cilacap. Ke depannya, pembelajaran dari pengembangan proyek RDF ini bisa memberikan nilai tambah bagi perbaikan lingkungan di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga
Kementan Dorong P4S Kualanamu Lahirkan Petani Muda Profesional
P4S Telaga Rizki 21 Jadi Motor Penggerak Peternak di Kota Metro
Hadir di Direct Selling Bazaar AP2LI, QNET Pamerkan Produk-Produk…
Kementan Apresiasi P4S Lembah Suhita Bikin Masyarakat Raup Cuan Berlipat
Stok dan Harga Beras di Depok Aman Usai Praktik Oplosan Dibongkar…
Industri Hari Ini

Senin, 11 Agustus 2025 - 09:01 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Tertinggi di G20 dan ASEAN
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai strategi termasuk diantaranya percepatan investasi, kemudahan perizinan berusaha, dan peningkatan…

Senin, 11 Agustus 2025 - 08:46 WIB
Rumah BUMN Binaan BRI Ubah Nasib, Berikut Kisah Inspiratif UMKM yang Go Digital dan Raih Omset Menggiurkan
Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini, keinginan untuk mandiri secara finansial semakin menguat di kalangan masyarakat. Banyak orang mulai mempertimbangkan kembali arah hidup dan…

Senin, 11 Agustus 2025 - 08:45 WIB
Industri Penerima HGBT Curhat Harga Gas Masih Mahal, IDEAS Minta PGN Transparan
Indonesia Development Energy and Sustainability (IDEAS) menyoroti pentingnya transparansi dalam pelaksanaan distribusi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).…

Senin, 11 Agustus 2025 - 07:03 WIB
JATMA ASWAJA: Komitmen Pemberdayaan Ekonomi Presiden Prabowo Selaras dengan Ajaran Al Quran
Memasuki peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Sekretaris Jenderal JATMA ASWAJA, KH. Helmy Faishal Zaini, menegaskan bahwa program-program yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto…

Senin, 11 Agustus 2025 - 00:06 WIB
MOVE Resmi Luncurkan Microsite ‘Discover Asean’, Dukung Integrasi Pariwisata Asia Tenggara
MOVE meluncurkan microsite ‘Discover Asean’ bersama ASEANTA, menghadirkan panduan perjalanan terpadu untuk menjelajahi destinasi Asia Tenggara dengan lebih mudah dan terjangkau.
Komentar Berita