Regenerasi SDM Perkebunan Sawit Rakyat Harus Dapat Perhatian Serius

Oleh : Ridwan | Jumat, 01 Desember 2023 - 21:03 WIB

Kelapa Sawit (agroindonesia)
Kelapa Sawit (agroindonesia)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kelapa sawit harus benar-benar serius. SDM perkebunan sawit rakyat mandiri perlu mendapat perhatian yang serius.

Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia, Darmono Taniwiryono menyampaikan, berbicara tentang SDM, perkebunan besar swasta hingga nasional, baik di hilir maupun hulu itu tidak bermasalah. Sebab, mereka merupakan korporasi sehingga pengelolaan SDMnya jauh lebih bagus.

“Namun tentunya yang menjadi masalah adalah terutama SDM untuk perkebunan sawit rakyat yang mandiri itu. Jadi itu yang memang kemudian perlu mendapat perhatian yang serius,” dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (1/12).

Menurutnya, permasalahan petani perkebunan rakyat adalah soal edukasi. Petani perkebunan rakyat kebanyakan hanya sebatas lulusan SD agau SMP, sehingga sejak awal mula penanaman bibit sudah banyak keliru. 

“Ancaman yang paling besar di perkebunan rakyat adalah karena permasalahan regenerasi. Kebanyakan, putra putri petani sawit itu memang tidak tertarik untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh orang tuanya tapi ini tidak terjadi di perkebunan sawit saja, ini saya kira hampir di seluruh pertanian ya. Di sawah pun sekarang sudah jarang anak-anak muda kaum milenial yang kemudian ingin bekerja di sawahnya,” paparnya.

Sebetulnya, kata Darmono, langkah pemerintah memberikan pelatihan kepada petani dan adanya program beasiswa untuk sawit di perguruan tinggi sudah tepat. Bahkan program ini sudah berjalan sejak 2016 silam.

Namun, sayangnya kondisi saat ini berbeda dengan 25 tahun atau 30 tahun yang lalu. Kemajuan teknologi cenderung membuat kaum milenial generasi baru kurang menyukai dengan pekerjaan-pekerjaan yang koto dan keras, seperti yang dilakukan oleh generasi sebelumnya atau orang tua mereka. 

“Mereka lebih menyukai bekerja di perkebunan besar dan belum mau sepenuhnya untuk Kembali ke kampungnya untuk menjadi petani seperti yang kita harapkan,” imbuh Darmono. 

Untuk itu, tentunya permasalahan ini harus carikan solusi. Bukan dengan memaksakan kehendak kepada mereka tetapi dengan menyiapkan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka yang masih berhubungan dengan kelapa sawit tentunya.

Misalnya, lanjut dia, melalui kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi, pengelolaan kebun di masa depan bisa terjadi pergeseran. Di Malaysia, contoh dia,  sekarang terjadi kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja. 

“Tenaga kerja menjadi sangat mahal apalagi beberapa waktu yang lalu terdampak covid, banyak sekali tenaga dari luar negeri yang di pulangkan dari Malaysia dan saya kira kesulitan tenaga kerja seperti yang di Malaysia ini juga akan terjadi di Indonesia karena pergeseran nilai tadi,” jelas dia. 

Menurut Darmono, apabila kaum milenial sudah tidak mau lagi kerja kasar di perkebunan, solusinya tentu ke depan adalah mengembangkan teknologi mekanisasi aplikasi. 

“Saya kira itu yang perlu dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang di kebun karena ada
pekerjaan pemupukan, pemanenan, pekerjaan pengangkutan buah, yang semua adalah pekerjaan-pekerjaan yang berat. Kemudian mereka melihat kerjaan itu tentunya tidak tertarik tapi ini merupakan solusi yang harus kita lakukan, melakukan mekanisasi ke depan, digitalisasi, kemudian implementasi penggunaan teknologi,” lanjut dia. 

Seperti yang diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 14,99 juta hektar pada 2022. Jumlah ini meningkat 2,49% dari tahun sebelumnya. 

Dari luasan lahan dan besarnya Industri kelapa sawit, sektor ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan 16 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung. Guna memastikan keberlangsungan sektor sawit RI, SDM Unggul yang terlibat berperan besar dalam mencapai sasaran-sasaran strategis terutama untuk peningkatan kompetensi dan kapasitas pekebun.

Dengan adanya mekanisasi aplikasi, kata Darmono, cita-cita mewujudkan sawit yang berkelanjutan dari hulu ke hilir tentu akan tercapai. Sekarang, teknologi maju sudah di terapakn di program-program industri hilir kelapa sawit. 

“Memang yang timpang adalah penerapan teknologi atau mekanisasi di perkebunan, sebagai contuh untuk menghadapi permasalahan elnino yang sering sekali kita hadapi 5 tahun sekali, itu sebetulnya tidak bisa kita lakukan tanpa mekanisasi karena mitigasi elnino itu terkait erat dengan pengelolaan lahan itu, jadi pengelolaan lahan kebun itu harus dilakukan dengan mekanisasi,” tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Payment menggunakan QRIS

Rabu, 04 Desember 2024 - 09:00 WIB

Mengoptimalkan QRIS untuk Investasi

Dengan menggunakan QRIS, generasi muda kini memiliki akses yang lebih mudah untuk berinvestasi di berbagai instrumen keuangan, mulai dari saham hingga aset digital seperti kripto.

Dompet Dhuafa Yogyakarta Hadirkan Gerai Sehat dorong kesehatan bagi lansia.

Rabu, 04 Desember 2024 - 08:58 WIB

Dompet Dhuafa Yogyakarta Hadirkan Gerai Sehat Edukasi Lansia Dalam Pola Hidup Sehat

Berlokasi di Gunung Sempu, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Gerai Sehat Dompet Dhuafa membantu para lansia untuk menjaga pola hidup sehat. Selain itu Dompet Dhuafa menjadi program kesehatan unggulan…

Sharing Session bersama Bhikkhu Dhammasubho Mahathera

Rabu, 04 Desember 2024 - 07:00 WIB

President University Gelar Sharing Session Bersama Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Bahas Pentingnya Pikiran, Jiwa, Raga dan Moralitas

Spiritualitas dan ilmu tidak pernah bisa bertemu. Spiritualitas itu selalu kuno, sedangkan ilmu selalu diperbaharui. Ini sama dengan orang-orang tua dan anak-anak muda. Orang-orang tua selalu…

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani

Rabu, 04 Desember 2024 - 05:55 WIB

Hadapi Tantangan Perubahan Pasar, Ini Strategi BRI Perkuat Inovasi Dalam Transformasi Digital Perbankan!

Kehadiran pinjaman online (Pinjol) telah mengubah lanskap persaingan di industri perbankan saat ini. Fenomena ini pada akhirnya mempercepat transformasi digital di perbankan sehingga mendorong…

BRI saat menerima penghargaan

Rabu, 04 Desember 2024 - 05:47 WIB

Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali memperoleh apresiasi atas keberhasilannya dalam menjalankan transformasi digital dengan meraih dua penghargaan dalam ajang Digital Banking…