Apindo Ajak Kementerian Lakukan Kajian Bersama Terkait Zero ODOL

Oleh : Herry Barus | Senin, 25 September 2023 - 14:11 WIB

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak kementerian-kementerian terkait untuk ikut bergabung bersama dengan para pengusaha sebelum menjalankan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Overload). Hal itu bertujuan agar kementerian tidak merasa bahwa kajian ini hanya dibuat oleh asosiasi saja.

“Kita mau melakukan kajian bersama terkait kebijakan Zero ODOL ini. Karena kita juga ingin agar kementerian tidak merasa bahwa kajian ini hanya dibuat oleh asosiasi,” ujar Ketua Bidang Perhubungan Apindo, Carmelita Hartoto baru-baru ini. 

Dia mengatakan Apindo hingga saat ini sudah berusaha mendudukkan beberapa industri dan pemilik transportasi untuk membahas terkait kebijakan Zero ODOL ini. Karena kepentingan industri itu berbeda dengan kepentingan pemilik transportasi, menurutnya, Apindo juga sudah membuatkan roadmap yang berbeda untuk antara industri dan transportasi.

 

Namun, kata Carmelita, industri juga tinggal tidak diam tapi terus memikirkan juga bagaimana agar kebijakan zero ODOL ini bisa dilaksanakan tanpa merugikan mereka. “Kita juga melihat kepentingan yang lebih besar, sehingga industri merasa perlunya kita bersama-sama mengerucutkan bagaimana agar bisa mewujudkan zero ODOL ini,” tuturnya.

 

Menurutnya, sudah banyak yang dilakukan Apindo agar kebijakan Zero ODOL ini nantinya bisa dilaksanakan secara bersama-sama. Di antaranya, dengan terus berbicara ke pemerintah mengenai keluhan-keluhan para pengusaha dan juga melakukan kajian dengan beberapa universitas untuk memetakan dampak-dampak kebijakan sero ODOL ini terhadap industri dan masyarakat. “Di dalam kita sendiri juga banyak persiapan yang sudah dibuat dalam menyikapi kebijakan zero ODOL ini. Tapi, karena dari kementerian sendiri juga sudah mempunyai ide yang juga masih ada perbedaan, kita juga harus pelan-pelan menyampaikan apa yang menjadi kemauan kita para pengusaha,” katanya.

 

Sebetulnya, kata Carmelita,  dari Apindonya sendiri sudah ada beberapa perusahaan yang mulai menerapkan  zero ODOL ini. “Tapi memang ke depannya masih agak berat  karena truknya harus ditambah. Tapi mungkin dari perusahaan itu sendiri juga sudah melihat long termnya,” ucapnya.

 

Karenanya, Apindo saat ini tengah mengumpulkan lagi usulan-usulan dari industri-industri. Yang jelas, menurut Carmelita, masing-masing industri memiliki roadmap yang berbeda dalam menyikapi zero ODOL ini. “Pasti mereka juga kan ada roadmapnya sendiri. Mereka mungkin mau menerapkan zero ODOL dengan beberapa catatan. Nah, ini yang nanti kita sambungkan menjadi satu kesatuan yang nanti kita akan sampaikan kepada kementerian,” ungkapnya.

 

Dari pihak transportasi darat yang juga Sekretaris Jenderal DPP Organda, Ateng Aryono juga menyampaikan hal serupa. Dia juga menginginkan agar semua para pihak yang terkait dengan ODOL ini duduk bersama dan membuat kajian bersama. “Sebetulnya ODOL itu kan hanya akibat. ODOL itu satu ujung dari sesuatu yang terjadi bukan tiba-tiba, tapi terjadi dari adanya akibat. Artinya, penyelesaiannya juga harus dilakukan secara komprehensif dengan mengajak semua pihak untuk  mengkajinya secara bersama-sama. Semua pihak akan memberikan kontribusi agar masalah ODOL itu bisa terselesaikan,” tukasnya.

Dia menegaskan bahwa  sebetulnya  bicara ODOL  itu bukan hanya terkait angkutan logistik jalan tapi berbicara soal logistik. Artinya, yang dibahas itu juga harus keseluruhan dari logistik nasional, yaitu transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. “Itu harus bersinergi bersama melakukan bagaimana demand perjalanan angkutan logistik itu bisa dicover oleh seluruh penyedia moda transportasi ini agar terjadi sesuatu yang efisien baik bagi operatornya, industri yang memanfaatkan atau para regulator,” tuturnya.

Tapi, katanya, data statistik menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun tidak pernah ada perubahan. Yang namanya jalan darat itu kontribusinya selalu 5 persen. Kemudian yang lebih besar itu ada di moda transportasi udara, tapi itu juga lebih banyak menggerakkan penumpang dan bukan logistik. “Itu artinya, kalau kita bicara logistik, laut sebetulnya harus berperan di negara kepulauan seperti negara kita. Jadi, terlepas dari tol lautnya dulu, itu laut semestinya lebih diandalkan di negara kepulauan,” katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi WhatsApp

Rabu, 29 November 2023 - 09:08 WIB

Fitur WhatsApp API untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Pelanggan

Tentu Anda sudah tidak asing dengan ungkapan “pelanggan adalah raja”. Ungkapan ini ada benarnya, sebab tanpa pelanggan, sebuah bisnis tidak akan berjalan dengan baik. Pelanggan yang setia…

MAMI bantu air bersih

Rabu, 29 November 2023 - 07:59 WIB

Manulife Aset Manajemen Indonesia Bangun Sarana Air Bersih di Bogor

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) menyalurkan dana purifikasi sebesar Rp 74,4 juta melalui Lembaga Manajemen Infaq (“LMI”) untuk pembangunan sarana air bersih di Desa Cijeruk,…

Uli Silalahi, Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia di BBW Mall Alam Sutera.

Rabu, 29 November 2023 - 00:16 WIB

Big Bad Wolf Books (BBW) Hadirkan Pameran Buku Berkonsep Bookish Wonderland di Mall Alam Sutera

BBW Bookish Wonderland Mall Alam Sutera menggabungkan konsep memperluas wawasan dan mode gaya hidup dengan tujuan gaya hidup keren dan merupakan yang terlama hingga 5 minggu.

Mowilex rampungkan penanaman 50.000 pohon bakau di Kalimantan Barat.

Selasa, 28 November 2023 - 23:56 WIB

Mowilex Rampungkan Penanaman 50.000 Pohon Di Kalimantan Barat Dan Dukung Pahlawan Lingkungan Setempat

Komitemen dukungan pada keberlanjutan, Mowilex dukung pelopor lingkungan Kalimantan Barat, Rudi Hartono, dan tanam 25 ribu pohon bakau di Sungai Kupah.

Once Mekel (kanan) di pangung Festival Kebangsaan yang digelar di kampus Unila Bandar Lampung.

Selasa, 28 November 2023 - 23:38 WIB

Di Festival Kebangsaan, Once Mekel Bangkitkan Rasa Nasionalisme Generasi Muda

Di acara Festival Kebangsaan, sebagai musisi, Once Mekel ingin generasi Z bisa menjadi nasionalis dengan cara menyenangkan lewat musik.